Pariri: untuk apa dan bagaimana membuat teh

Pariri adalah tanaman obat, dari spesies Arrabidaea chica , kaya akan cyanocobalamin, cajurin, carajuflavone, luteolin dan kaempferol, dengan sifat anti-inflamasi, anti-hipertensi, penyembuhan dan antioksidan, dan karena itu populer digunakan untuk membantu pengobatan psoriasis. , tekanan darah tinggi, radang di rahim atau kolik usus, misalnya.

Bagian yang biasa digunakan tanaman obat ini, juga dikenal sebagai cipó cruz, carajurú dan crajiru, adalah daun segar atau kering, untuk pembuatan teh, tapal atau sitz bath. Selain itu, saat difermentasi, daunnya memberikan pewarna merah yang berfungsi sebagai pigmen kapas.

Pariri dapat dibeli di toko herbal, toko makanan kesehatan atau apotek peracikan, dan harus digunakan di bawah bimbingan dokter atau ahli kesehatan lain yang berpengalaman dalam penggunaan tanaman obat.

Pariri: untuk apa dan bagaimana membuat teh_0

untuk apa ini

Pariri secara populer diindikasikan untuk:

  • Kolik usus;
  • Sakit perut;
  • Diare dengan darah;
  • kram menstruasi;
  • Berdarah;
  • Anemia;
  • Keputihan;
  • Peradangan di rahim;
  • sistitis;
  • Luka kulit atau borok;
  • Psoriasis;
  • Menimpa;
  • Pioderma;
  • Tekanan tinggi;
  • Konjungtivitis;
  • Gigitan serangga.

Selain itu, beberapa penelitian [1,2] telah menunjukkan bahwa pariri dapat membantu mengurangi efek toksik dari kemoterapi atau radioterapi untuk pengobatan kanker payudara, atau kanker kepala dan leher, seperti mucositis oral, misalnya. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan manfaat ini.

Meski memiliki banyak manfaat, tanaman obat ini tidak boleh menggantikan pengobatan medis dan tidak boleh digunakan tanpa dipandu oleh dokter atau ahli kesehatan yang berpengalaman dalam penggunaan tanaman obat.

Cara Penggunaan

Bagian pariri yang biasa digunakan adalah daun segar atau kering dari mana zat aktifnya dengan khasiat obat diekstrak, untuk pembuatan teh, tapal atau mandi sitz.

Cara utama untuk menggunakan pariri adalah:

1. teh pariri

Teh Pariri harus disiapkan menggunakan daun segar atau kering, dan dapat digunakan untuk membantu mengobati diare, kram atau anemia, misalnya.

Selain itu, teh ini juga bisa dijadikan tapal pada kulit untuk mengobati luka atau peradangan.

Bahan-bahan

  • 1 sendok teh daun pariri cincang;
  • 250 mL air.

Metode persiapan

Didihkan air dan masukkan ke dalam wadah yang berisi daun pariri. Kemudian diamkan kurang lebih 10 menit, saring, tunggu dingin dan minum 1 cangkir teh, maksimal 3 kali sehari. Teh harus dikonsumsi secara alami dalam waktu 24 jam setelah persiapan.

Jumlah teh pariri yang harus diminum per hari harus dipandu oleh dokter atau ahli herbal, sesuai dengan kondisi yang sedang dirawat.

2. tapal pariri

Tapal Pariri dapat digunakan pada kasus pendarahan, diare, radang rahim, luka kulit, atau gigitan serangga, misalnya.

Selain itu, ekstrak pariri dapat digunakan untuk menghilangkan pembengkakan dan racun ular di wilayah Amazon, bila dioleskan hingga 6 jam setelah gigitan.

Bahan-bahan

  • 4 lembar daun pariri;
  • Setengah gelas air.

Metode persiapan

Tempatkan air dan daun pariri dalam wadah yang bersih dan kering, lalu remas-remas daun pariri hingga rata. Oleskan tapal ini pada kulit yang terkena selama kurang lebih 30 menit, hingga 3 kali sehari.

3. Duduk mandi dengan pariri

Mandi kursi Pariri dapat digunakan untuk mengobati infeksi rahim atau keputihan, misalnya. Lihat mandi sitz lainnya untuk keputihan.

Bahan-bahan

  • 1 sendok makan (sup) daun pariri;
  • 1 liter air.

Metode persiapan

Didihkan air lalu masukkan ke dalam wadah yang berisi daun pariri. Saring infus, biarkan dingin dan mandi sitz, masukkan campuran ke dalam baskom atau bak mandi selama 5 menit, minimal sekali sehari. Jangan gunakan di dalam saluran vagina.

kemungkinan efek samping

Pariri dianggap aman bila digunakan dalam jumlah yang disarankan, karena kandungan toksinnya rendah. Namun bila digunakan secara berlebihan dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang berlebihan.

Oleh karena itu, penggunaan pariri hanya boleh dilakukan dengan bimbingan medis atau ahli kesehatan yang berpengalaman dalam tanaman obat.

Siapa yang tidak boleh menggunakan

Pariri tidak boleh digunakan oleh anak-anak, wanita hamil atau menyusui, atau orang yang sedang dirawat dengan obat antikoagulan.

Selain itu, tanaman ini tidak boleh digunakan oleh mereka yang alergi terhadap asam anisat, cajurin, tanin, bixin, saponin, besi asimilasi dan cyanocobalamin.

Pariri harus digunakan dengan hati-hati oleh orang yang memiliki tekanan darah rendah.

Related Posts