Pengalaman Saya Bagaimana Saya Melindungi Anak Saya Saat Saya Positif COVID

Pengalaman Saya Bagaimana Saya Melindungi Anak Saya Saat Saya Positif COVID

Kita semua tahu bagaimana gelombang kedua Coronavirus ini mempengaruhi jutaan kehidupan di sekitar kita. Kali ini saya dan suami tidak bisa menyelamatkan diri dari murka COVID-19.

Semangat kita terguncang bukan karena kita tertular penyakit itu, tetapi karena kita adalah satu-satunya pengasuh putra kita yang berusia 2,5 tahun. Tapi kita tidak kehilangan harapan dan memutuskan untuk melindungi anak kita dari ini sebagai satu kesatuan dan mengambil beberapa langkah yang diperlukan dalam prosesnya.

Hari ini saya akan berbagi dengan Anda semua yang kita lakukan untuk melindungi anak kita dari terkena virus Corona.

1. Konsultasi online

Hal pertama yang kita lakukan adalah, kita segera berkonsultasi dengan dokter anak dan membahas masalah tersebut. Dokter meminta kita untuk melacak suhu dan aktivitas putra kita.

2. Obat dan pemantauan

Kita mulai memberinya sirup Zincovit dan D3 setiap hari sebagai suplemen. Kita terus memantau suhu tubuhnya, kita memberinya Calpol hanya ketika suhunya mencapai 99. Kita terus memeriksa kadar oksigennya.

3. Makanan dan cairan

Agar dietnya tetap kaya vitamin, saya memberinya lebih banyak sayuran kuning dan oranye. Saya mengurangi asupan laktosanya selama beberapa hari untuk menghindari kasus gas.

Juga, kita memperhatikan bahwa frekuensi buang air kecilnya berkurang, saya mulai memberinya sup, buah-buahan dengan kadar air tinggi seperti semangka dan muskmelon. Membuatnya minum dal ka paani dan air gula kelapa.

4. Kebersihan

Kita terus memakai topeng setiap kali kita berada di dekatnya. Ketika anak saya tidur dengan saya, saya akan menahan diri untuk tidak menciumnya atau menyanyikan lagu pengantar tidur untuknya. Menjaga segala sesuatu di sekitarnya tetap bersih sangat penting.

5. Perawatan bayi

Kita berhenti menggunakan tisu dan menggunakan air hangat untuk membersihkannya untuk menghindari segala bentuk infeksi.

Dengan perawatan yang tepat dan berkat Tuhan, kita bisa melindunginya dari tertular penyakit dari kita.

Penafian: Pandangan, pendapat, dan posisi (termasuk konten dalam bentuk apa pun) yang diungkapkan dalam posting ini adalah milik penulis sendiri. Keakuratan, kelengkapan, dan validitas pernyataan apa pun yang dibuat dalam artikel ini tidak dijamin. Kita tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, atau representasi apa pun. Tanggung jawab atas hak kekayaan intelektual dari konten ini ada pada penulis dan kewajiban apa pun sehubungan dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual tetap berada di pundaknya.

Related Posts