Perkembangan Bahasa pada Bayi dan Balita – Tips Orang Tua Meningkatkan Kemampuan Bahasa

Perkembangan Bahasa pada Bayi dan Balita - Tips Orang Tua Meningkatkan Kemampuan Bahasa

Baru-baru ini ada diskusi di antara sekelompok ibu di lingkungan saya tentang mengapa dan kapan kita harus bergabung dengan anak kita di sekolah bermain. Salah satu alasan yang muncul adalah untuk membantu anak mulai berbicara, terutama jika terjadi keterlambatan dalam tonggak bicara. Saya tidak yakin apakah kita dapat menempatkan tanggung jawab pada playschool dan pengasuh di sana jika anak kita mengalami kesulitan dalam berbicara atau perkembangan bahasa yang tertunda. Sangat menyenangkan melihat anak kita mulai berbicara. Tetapi sebagai orang tua, kita mengharapkan anak kita tidak hanya berbicara, tetapi juga bercakap-cakap, bertanya, dan banyak lagi. Semua ini pada usia yang tepat atau bahkan sebelumnya! Bagaimana jadinya jika anak kita jatuh cinta pada bahasa? Adakah yang bisa kita lakukan untuk mendorongnya agar unggul dalam keterampilan bahasa?

1. Pendekatan ‘Perlakukan Mereka Seperti Sesepuh’

Jika seorang anak berusia 6 bulan atau 1 tahun menanyakan sesuatu, kita dapat menjawabnya seperti bagaimana kita akan menjawab jika pertanyaan yang sama diajukan oleh seorang penatua. Jika anak menunjuk ke sebuah hiasan dinding dan bertanya apa itu, alih-alih hanya menjawab “Itu foto (atau lukisan),” kita bisa memberikan jawaban yang rumit dengan menyebutkan konteks dan detail rumit lainnya tentang objek tersebut. Sama seperti bagaimana kita akan menjelaskan kepada orang tua tentang foto yang sama. Tanggapan singkat mungkin mengecilkan hati anak untuk melakukan percakapan. Tanggapan yang lebih panjang dari kita dapat memicu pertanyaan baru dan percakapan lebih lanjut dari anak itu.

2. Pendekatan ‘Tanpa Batas dan Tanpa Tunggu’

Mungkin sebaiknya kita tidak menunggu sampai anak mulai mengucapkan kata-kata awalnya. Bayangkan sebuah situasi di mana anak memiliki ingatan yang sangat baik sehingga dia dapat mengingat semuanya pada tingkat pertama tetapi memiliki kesulitan berbicara sehingga dia tidak dapat mengulangi apa pun. Jadi, jika kita menunggu bayi berusia 6 bulan untuk mengucapkan kata-kata awal atau mengulangi apa yang kita katakan, kita kehilangan kesempatan besar untuk mengajar.

Tidak ada batasan – Anak mungkin memiliki keterbatasan dalam kemampuan belajarnya. Tapi sebagai orang tua, kita bisa berusaha untuk tidak membatasi apa yang bisa kita bicarakan atau ajarkan padanya.

3. Pendekatan ‘Parts of Speech/ Kalimat yang Lebih Panjang’

Saat berbicara dengan bayi berusia 1 tahun, alih-alih mengatakan “Lihat, ada anak laki-laki datang”, kita bisa mengatakan “Lihat, ada anak laki-laki mengenakan kemeja biru dan membawa tas berjalan ke arah Anda.” Ini membantu kita membahas berbagai bagian pidato dan lebih banyak kata untuk membangun kosakatanya.

4. Pendekatan ‘5 Kalimat’

Ketika kita di kelas 1 atau 2, ujian bahasa kita memiliki pertanyaan seperti ‘Tulis 5 kalimat tentang kota Anda.’ Mengambil inspirasi dari ini, kita dapat mencoba untuk berbicara setidaknya 5 kalimat tentang segala sesuatu yang ingin diketahui anak. Jika seorang anak menunjuk binatang atau kendaraan di jalan dan bertanya apa itu, alangkah baiknya untuk mengatakan setidaknya 5 kalimat tentang binatang atau kendaraan itu. Tidak masalah apakah anak itu dapat mengingat apa yang kita katakan. Tetapi ini adalah kesempatan untuk mengekspos mereka pada kata-kata dan struktur kalimat yang berbeda.

5. Pendekatan ‘Sinonim’

Suatu hari jika kita bertanya kepadanya “Apakah kamu bahagia?”, di saat lain kita dapat mengatakan kepadanya, “Kamu terlihat ceria.” Lain kali kita dapat mengatakan, “Kamu tampaknya sedang dalam suasana hati yang gembira hari ini.” Terutama jika bahasa ibu Anda adalah bahasa India seperti Telugu atau Tamil, kita memiliki banyak kata yang digunakan secara rutin yang memiliki banyak sinonim.

Penafian: Pandangan, pendapat, dan posisi (termasuk konten dalam bentuk apa pun) yang diungkapkan dalam posting ini adalah milik penulis sendiri. Keakuratan, kelengkapan, dan validitas pernyataan apa pun yang dibuat dalam artikel ini tidak dijamin. Kita tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, atau representasi apa pun. Tanggung jawab atas hak kekayaan intelektual dari konten ini ada pada penulis dan kewajiban apa pun sehubungan dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual tetap berada di pundaknya.

Related Posts