Apa perbedaan antara sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom dalam merespons rangsangan?

Perbedaan utama antara sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom terletak pada cara mereka merespons rangsangan dan jenis respons yang dihasilkan. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:

1. Respons Sadar vs. Tidak Sadar: Sistem saraf somatik bertanggung jawab atas respons sadar terhadap rangsangan lingkungan. Ini termasuk gerakan sukarela, seperti berjalan, menggerakkan tangan, atau mengedipkan mata. Sistem saraf somatik memungkinkan kita untuk secara sadar mengontrol otot rangka. Di sisi lain, sistem saraf otonom bertanggung jawab atas respons tubuh yang tidak sadar. Ini termasuk fungsi-fungsi seperti detak jantung, pernapasan, pencernaan, dan keringat, yang tidak di bawah kontrol sadar.

2. Involunter vs. Volunter: Sistem saraf somatik mengendalikan gerakan sukarela yang dapat dikontrol dengan kehendak sadar. Ini berarti kita dapat menginisiasi atau menahan gerakan tersebut. Sebaliknya, sistem saraf otonom beroperasi secara involunter, yang berarti tidak ada kontrol sadar yang diperlukan. Fungsi-fungsi yang diatur oleh sistem saraf otonom, seperti detak jantung atau pernapasan, terjadi secara otomatis tanpa disadari atau dikendalikan secara langsung.

3. Efektor yang Dikontrol: Sistem saraf somatik mengontrol efektor otot rangka, yaitu otot yang terikat pada tulang dan memungkinkan gerakan tubuh yang disadari. Efektor ini menghasilkan gerakan tubuh yang dapat dilihat dan dikendalikan secara langsung oleh individu. Di sisi lain, sistem saraf otonom mengontrol efektor otot polos (misalnya, otot di dalam organ) dan kelenjar. Efektor ini tidak dapat dikendalikan secara sadar dan berfungsi dalam mengatur fungsi-fungsi tubuh yang tidak sadar.

4. Pembagian Anatomi: Sistem saraf somatik terdiri dari neuron motorik somatik yang terletak di otak dan sumsum tulang belakang, serta serat saraf somatik yang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang dengan otot rangka. Di sisi lain, sistem saraf otonom terdiri dari dua bagian yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Sistem saraf simpatis menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang dengan organ-organ tubuh dan berperan dalam respons “fight or flight”. Sistem saraf parasimpatis, di sisi lain, menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang dengan organ-organ tubuh dan berperan dalam respons “rest and digest”.

Dalam kesimpulannya, perbedaan antara sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom terletak pada jenis respons yang dihasilkan (respons sadar vs. tidak sadar), kontrol sadar (volunter vs. involunter), efektor yang dikontrol (otot rangka vs. otot polos dan kelenjar), dan pembagian anatomi (neuron motorik somatik vs. sistem saraf simpatis dan parasimpatis).

Post terkait

Bagaimana sistem saraf somatik berinteraksi dengan sistem saraf otonom?

Fungsi Sistem saraf somatik

Related Posts