Syarat-syarat Pembuatan Peta yang baik

Peta adalah secara universal merupakan representasi dua dimensi dari sepotong ruang tiga dimensi. Hanya dengan munculnya grafis komputer modern, peta tiga dimensi dimungkinkan. Peta melayani dua fungsi peta; mereka adalah basis data spasial dan perangkat komunikasi. Ilmu membuat peta disebut kartografi.

Pengertian Peta

Peta adalah semua jenis representasi geografis suatu wilayah, pada permukaan datar, permukaan dua dimensi, tiga dimensi, atau bola.

Karakteristik peta dasar memberi tahu pembaca di mana objek berada (lokasi) dan objek apa itu (atributnya). Peta juga merupakan pengurangan dan abstraksi yang disederhanakan dari area dunia nyata yang dipilih yang memiliki atribut skala, resolusi, dan didefinisikan pada proyeksi yang mengubah permukaan lengkung bumi ke permukaan datar. Objek yang berbeda diwakili di peta diklasifikasi dan disimbolkan sehingga pengguna peta dapat dengan mudah menggunakan peta sebagai database informasi geografis.

Setiap peta memiliki skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta terkait dengan ukuran sebenarnya. Skala yang lebih besar menunjukkan lebih detail, sehingga membutuhkan peta yang lebih besar untuk menunjukkan area yang sama (jumlah yang lebih kecil setelah titik dua berarti skala yang lebih besar: 1: 10.000 adalah skala yang lebih besar dari 1: 25.000).

Tujuan Pembuatan Peta

Peta bertujuan membantu kita menemukan diri kita, misalnya ketika kita ingin tahu bagaimana kita melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain (lintasan) atau di mana kita bepergian atau di mana kita berada.

Selain itu tujuan peta lainnya yaitu:

  • menyimpan informasi,
  • komunikasi informasi ruang.
  • membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi, atau perencanaan,
  • analisis data spasial, misalnya perhitungan volume,
  • membantu dalam pembuatan suatu desain, misal desain jalan, dan

Berkat kemajuan teknologi dan ilmiah, siapa pun dengan akses Internet akan dapat menemukan peta gratis dan interaktif dari semua jenis seperti Google map dan Google earth.

Sejarah peta

Sejarah peta paling awal yang diketahui berasal dari Babel, yang dibuat pada meja, sekitar 5000 tahun yang lalu. Di Yunani mereka mencoba mengumpulkan informasi yang diperoleh wisatawan saat itu dan menggabungkannya satu sama lain. Thales of Miletus dikatakan sebagai yang pertama membuat peta dunia, yang mengatakan dunia yang mengapung di atas air, dan filsuf Aristoteles adalah yang pertama yang mengukur sudut kemiringan bumi relatif terhadap garis katulistiwa.

Peta dunia berfungsi untuk menunjukkan seluruh permukaan bumi dibagi menjadi 2 belahan bumi. Istilah peta dunia berasal dari bahasa Latin mappa mundi.

Jenis peta

Ada berbagai jenis peta.

  • Peta wisata. Adalah yang paling penting bagi seorang turis karena berisi daerah-daerah yang lega, serta berbagai tempat wisata, tempat bersejarah, restoran, akomodasi, transportasi umum, dari negara atau wilayah tertentu, yang memungkinkan menemukan lokasi turis dan tahu yang paling relevan dari setiap kota, zona atau wilayah.
  • Peta politik dan fisik. Ini dapat dibuktikan, yang pertama mewakili organisasi suatu wilayah dan, fisikawan melambangkan sungai, laut, gunung, gurun, yaitu, mereka menunjukkan fenomena alam geologi suatu medan, namun, ada peta dengan kombinasi keduanya.
  • Peta tematik. Adalah peta topografi yang menunjukkan fenomena permukaan bumi pada skala yang berbeda, mereka dapat menangani aspek yang paling relevan dari ruang geografis, misalnya: sungai paling penting di Amerika. Peta tematik ditunjukkan melalui ilustrasi sederhana, mudah dipahami pembaca.

Kreativitas hadir di salah satu peta yang telah kami sebutkan, karena mereka berfungsi untuk membimbing, membimbing, serta menghafal dan mengatur ide-ide tentang topik-topik tertentu yang membantu kehidupan sehari-hari manusia, yang telah mencapai Elaborasi, pengembangan dan konseptualisasi peta telah menunjukkan dosis kreativitas yang luar biasa untuk mencapai kemajuan ini baik dalam kartografi maupun dalam topik pembelajaran didaktik.

Syarat Pembuatan Peta

  • Konformal (mempertahankan bentuk asli). Artinya peta yang baik menampilkan kesebangunan dengan asalnya di setiap arah. Namun, ukuran sebagian besar wilayah dalam peta masih tetap terdistorsi.
  • Ekuivalen (area yang sama). Artinya peta yang baik harus menampilkan luas yang sama jika setiap bagian, serta keseluruhan, memiliki area yang sama dengan bagian yang sesuai di Bumi, pada skala yang sama. Tidak ada peta datar yang bisa sekalis equivalent dan juga conform.
  • Ekuidistan (jarak yang sama). Artinya peta yang baik juga harus menampilkan jarak sebenarnya dari pusat proyeksi atau sepanjang serangkaian garis khusus. Misalnya, peta Azimuthal Equidistant yang berpusat di Bandung menunjukkan jarak yang benar antara Bandung dan titik lain pada proyeksi. Ini menunjukkan jarak yang tepat antara Bandung dan Jakarta, dan Bandung dan Semarang. Tapi itu tidak menunjukkan jarak yang tepat antara Jakarta dan Semarang. Tidak ada peta datar yang bisa sekaligus equidistant dan equivalent.
  • Arah sebenarnya (True-direction). Peta tetap memiliki arah yang benar ketika arah di sepanjang garis rhumb atau loksodrom (atau garis di Bumi memotong semua meridian pada sudut yang sama) benar antara dua titik pada peta. Garis rhumb biasanya bukan jarak terpendek antara titik.

Peta konseptual

Peta konseptual adalah desain atau diagram di mana ada lingkaran atau bentuk geometris yang mengandung makna dan yang terkait satu sama lain dengan panah atau konektor.

Peta konsep merupakan bagian dari teknik pembelajaran yang paling banyak digunakan oleh siswa, sejauh memungkinkan mereka untuk mengembangkan sendiri peta kognitif dari mata pelajaran yang harus mereka pelajari. Mereka mengatur informasi menurut kepentingan, kedekatan, hubungan atau kriteria obyektif atau subyektif lainnya.

Belajar dengan jenis teknik ini dianggap sebagai salah satu metode pembelajaran aktif, di mana siswa mengambil peran utama dalam perolehan pengetahuan, bukan peran pasif di mana ia hanya menghafal dan mengulang.

Peta konseptual ini adalah teknik yang digunakan untuk representasi grafis pengetahuan. Dikatakan sebagai jaringan pengetahuan, di mana siswa dipaksa untuk berinteraksi dengan konsep, bukan berusaha menghafalnya, tetapi lebih pada pemahaman dan hubungan yang ada di antara mereka, untuk alasan itulah peta konseptual dianggap Ini adalah proses aktif, di mana siswa harus memperhatikan hubungan masing-masing konsep yang ditemukan dalam diagram.

Peta kognitif

Peta kognitif, secara umum, adalah peta mental yang dirancang untuk mempelajari atau mempelajari suatu subjek. Mereka menggunakan konten visual metaforis, berguna untuk mengundang pengamat untuk membangun tautan mnemonik, untuk mengasosiasikan konsep dan, akhirnya, untuk belajar.

Mereka diperkenalkan untuk mengajar pada tahun 1948 oleh Edward Tolman, dan telah digunakan secara formal dan informal sejak saat itu.

Peta pikiran

Peta pikiran adalah jenis skema atau diagram yang digunakan untuk mewakili sekumpulan ide, kata, atau konsep yang dihubungkan bersama dengan cara tertentu. Mereka menggunakan serangkaian garis, gambar, atau tanda yang mengingatkan orang pada peta (karena itu namanya).

Peta pikiran adalah metode yang efektif untuk mengingat informasi atau menyampaikannya secara grafis. Namun, terkadang mereka bisa sedikit kacau, karena mereka mematuhi cara individu berpikir tentang topik ini, daripada cara ideal untuk menyebarkannya ke pihak ketiga.

Ketika kita merujuk ke peta pikiran kita juga berbicara tentang diagram, tetapi sebaliknya, ia berusaha untuk mengekstrak dan menghafal informasi yang berkaitan dengan topik, kata atau frasa tertentu.

Peta ini dikembangkan di sekitar kata yang harus ditempatkan di tengahnya, dari mana refleksi tentang topik itu akan diturunkan nanti. Peta pikiran berusaha mengevaluasi hubungan antara variabel-variabel yang ada di sekitar tema atau konsep utama. Ini adalah cara yang menyenangkan, logis dan kreatif untuk membuat catatan.

Komponen Peta

Peta biasanya memiliki minimal unsur berikut:

  • Judul. Peta memiliki judul yang menjelaskan kepada pembaca tentang apa yang dilihat pesawat.
  • Sumber. Dari mana informasi yang ditampilkan di peta diambil dari atau siapa yang membuat peta yang kita lihat.
  • Garis. Kumpulan garis yang mewakili batas geografis, perkotaan, topografi, dll.
  • Simbol. Kumpulan tanda dan tanda yang membentuk informasi tambahan di peta, seperti kota, ibu kota, bandara, dll. Yang paling penting adalah yang menunjukkan orientasi mata angin (di mana Utara, misalnya).
  • Legenda. Sebuah kotak di salah satu sudut peta yang menjelaskan arti setiap simbol yang akan ditemukan pembaca di peta.

Related Posts