7 Karakteristik khas Sel hewan

Sel hewan memiliki sejumlah karakteristik khas yang membedakannya dari sel tumbuhan dan sel mikroorganisme lainnya. Berikut adalah tujuh karakteristik utama dari sel hewan:

  1. Tidak Memiliki Dinding Sel: Sel hewan tidak memiliki dinding sel yang kaku seperti sel tumbuhan. Sebaliknya, sel hewan ditutupi oleh membran sel yang fleksibel yang memberikan bentuk dan struktur sel.
  2. Berbentuk Bulat atau Tak Beraturan: Sel hewan cenderung memiliki bentuk yang bulat atau tak beraturan. Bentuk ini dapat berubah-ubah tergantung pada fungsi dan kondisi lingkungan sel.
  3. Memiliki Lysosome: Sel hewan mengandung organel bernama lisosom yang berfungsi sebagai “kantong pencernaan.” Lisosom mengandung enzim-enzim yang dapat mencerna bahan organik dan partikel-partikel seluler yang sudah mati atau rusak.
  4. Sentrosom dengan Centrioles: Sel hewan memiliki sentrosom yang berisi sepasang struktur kecil yang disebut centrioles. Centrioles berperan dalam pembentukan spindle (spindel serat) selama pembelahan sel.
  5. Memiliki Flagelum atau Silia: Beberapa sel hewan memiliki struktur bergerak yang disebut flagelum atau silia. Flagelum adalah struktur ekstensi yang panjang dan satu atau beberapa heliks, sedangkan silia adalah struktur pendek dan banyak.
  6. Vakuola yang Tidak Terbentuk Besar: Sel hewan tidak memiliki vakuola besar seperti sel tumbuhan. Vakuola tumbuhan berfungsi untuk menyimpan air dan nutrisi, sementara sel hewan bergantung pada organel-organel lainnya untuk fungsi serupa.
  7. Memiliki Membran Sel yang Elastis: Membran sel pada sel hewan bersifat elastis dan fleksibel. Sifat ini memungkinkan sel hewan untuk berubah bentuk dan bergerak dengan lebih mudah dibandingkan dengan sel tumbuhan yang memiliki dinding sel yang kaku.

Karakteristik-karakteristik ini memberikan gambaran umum tentang sel hewan, tetapi penting untuk diingat bahwa ada variasi besar dalam sel-sel hewan tergantung pada jenis dan fungsi spesifiknya. Sel hewan membentuk bagian penting dari organisme multi seluler dan berkontribusi pada berbagai fungsi tubuh seperti pertumbuhan, perbaikan, dan regulasi.

 

Related Posts