Lola Tillyaeva (Till) kelahiran Uzbekistan: “Merangkul beragam budaya sangat penting untuk membangun dunia yang lebih damai dan toleran”

Lola Tillyaeva (Till) kelahiran Uzbekistan: “Merangkul beragam budaya sangat penting untuk membangun dunia yang lebih damai dan toleran”

Di dunia yang semakin mengglobal dan saling terkait saat ini, mengembangkan pemahaman seseorang tentang budaya lain menjadi sangat penting. Saat kita bepergian dan pindah ke kota-kota besar, kita lebih mungkin berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki latar belakang dan budaya yang berbeda — dan untuk membangun dunia yang lebih damai, kita perlu melakukan lebih dari sekadar saling bertoleransi. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai budaya di sekitar kita memungkinkan kita melakukan interaksi yang lebih bermakna dengan orang lain. Ini membuka jalan menuju komunitas global yang berempati, menghormati, dan merangkul beragam sejarah dan latar belakang semua orang.

Dr Lola Tillayeva (Till) juga memahami hal ini. Lahir dan dibesarkan di Uzbekistan, Lola menjabat sebagai Delegasi Tetap Uzbekistan untuk UNESCO selama sepuluh tahun. Dalam peran ini, Lola memperkenalkan kekayaan warisan budaya Uzbekistan kepada khalayak Eropa. Lola menyaksikan bagaimana belajar tentang budaya yang berbeda membuat orang lebih dekat dan membangun saling pengertian dan empati. Hari ini, meskipun dia menghabiskan waktunya antara Eropa dan AS, hasratnya untuk mempromosikan budaya dan sejarah Uzbekistan tetap bertahan.

La Maison de l’Ouzbékistan: Portal ke Asia Tengah di jantung kota Paris

Semangat Lola untuk menampilkan budaya Uzbekistan ke Barat mengarah ke pendirian galeri La Maison de l’Ouzbékistan yang berbasis di Paris. Digambarkan sebagai portal ke Asia Tengah di jantung kota Paris, La Maison lebih dari sekadar galeri. Ini memilih pilihan peralatan rumah tangga buatan tangan yang indah , sutra yang dibuat dengan halus, furnitur kayu halus dan potongan keramik unik dari Uzbekistan. Semua barang ini ditampilkan dalam konteks budaya mereka, memungkinkan pengunjung untuk belajar tentang sejarah menarik dari keramik, kerajinan kayu, dan sutra. Galeri ini juga secara teratur menampilkan seniman, desainer, dan penulis lokal, memberikan gambaran sekilas tentang tradisi pengrajin negara Asia Tengah dan mempromosikan bakat lokal.

Dr Lola Tillyaeva memahami pentingnya memelihara tradisi yang dihargai ini karena jika tidak, kita berisiko kehilangan sejarah nenek moyang kita.

“Barang-barang yang dipajang di La Maison adalah karya pengrajin Uzbekistan yang terampil. Guru yang terampil telah mewariskan tradisi ini dari generasi ke generasi. Ide di balik pembukaan Maison adalah untuk memupuk dan memperkuat tradisi pengrajin ini.”

“Dengan belajar tentang warisan, budaya dan sejarah, kita mulai memahami masyarakat saat ini dan menumbuhkan lebih banyak toleransi dan semangat satu sama lain,” kata Lola.

Galeri itu sendiri, terletak di jantung kota Paris, dirancang untuk membawa Anda ke negeri jauh Samarkand, Bukhara, dan kota kuno lainnya di Asia Tengah. Di dalam galeri terdapat dua pilar kayu, yang diukir dengan tangan di Uzbekistan, menyerupai pilar ruang sholat Masjid Juma yang terkenal di Khiva. Sebuah dinding bata, ditutupi dengan ubin biru buatan tangan, mengingatkan pada tilework Samarkand yang terkenal di dunia.

Dengan demikian, galeri yang unik membawa Uzbekistan kepada mereka yang mungkin tidak dapat bepergian ke sana dan memungkinkan seseorang untuk belajar tentang tradisi dan sejarah pengrajin Asia Tengah yang telah lama disayangi.

Ulugh Beg: Pria yang Membuka Kunci Alam Semesta

Pada 2017, bersama suaminya, Timur Tillyaev, Lola juga memproduksi film dokumenter pemenang penghargaan. Berjudul The Man Who Unlocked the Universe , film dokumenter tersebut menyoroti pencapaian filsuf dan penguasa Uzbekistan Ulugh Beg. Ini mengikuti kehidupan pria yang kurang dikenal tetapi penting ini yang mengubah kota Samarkand di Uzbekistan menjadi pusat seni, budaya, dan sains. Pada tahun 1420-an, dia juga membangun Observatorium Ulugh Beg, yang dianggap sebagai salah satu observatorium terbaik di dunia Islam saat itu. Diteliti dengan baik dan diambil gambarnya di tempat di Uzbekistan, film dokumenter ini menampilkan wawancara dengan sejarawan dan ilmuwan modern yang berbicara tentang warisan karya Ulugh Beg. Film dokumenter tersebut memenangkan Penghargaan Kineo untuk Film Dokumenter Asing Terbaik di Festival Film Internasional Venesia ke-74 dan Penghargaan Dokumenter Terbaik di Festival Film Ischia pada tahun 2017.

Ide di balik pembuatan film dokumenter ini juga terletak pada hasrat Lola untuk berbagi kekayaan sejarah Uzbekistan. Sementara para ilmuwan Barat dihormati dan dipelajari, pengaruh dunia Islam terhadap sains modern dan astronomi masih belum banyak diketahui. Dengan demikian, penceritaan kisah Ulugh Beg memungkinkan orang untuk memahami pengaruhnya yang abadi pada hal-hal yang kita kenal sekarang.

“Tumbuh di Uzbekistan, saya mempelajari kisah Ulugh Beg dan pencapaian ilmiahnya. Dia membangun salah satu observatorium terbaik dan mengubah Samarkand menjadi pusat sains dan seni selama pemerintahannya. Namun, saya segera menyadari warisannya tidak terlalu dikenal di luar Asia Tengah. Saya pikir itu adalah kisah yang perlu diketahui dunia, ”kata Lola.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang La Maison, kunjungi situs web mereka, Instagram @maisonouzbekistan atau Facebook.

Untuk pembaruan terkini tentang Lola Tillyaeva (Till), kunjungi situs web resminya , atau ikuti dia di Facebook, Instagram, Twitter atau LinkedIn.

Related Posts