Spermatogenesis: apa itu, tahapan dan apa yang mempengaruhi proses

Spermatogenesis adalah proses pembuatan sperma, yang merupakan struktur jantan yang bertanggung jawab untuk membuahi sel telur.

Proses spermatogenesis dimulai sekitar usia 13 tahun dan berlanjut sepanjang hidup, menurun pada usia tua. Ini adalah proses harian, di mana ribuan spermatozoa diproduksi, yang disimpan di epididimis setelah diproduksi di testis.

Spermatogenesis adalah proses yang sangat diatur oleh hormon seperti testosteron, hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH).

Spermatogenesis: apa itu, tahapan dan apa yang mempengaruhi proses_0

Tahapan utama spermatogenesis

Spermatogenesis adalah proses kompleks yang berlangsung antara 60 dan 80 hari dan dapat dibagi menjadi 4 tahap:

1. Fase germinal

Fase germinal adalah fase pertama spermatogenesis dan terjadi ketika sel germinal dari periode embrionik menuju testis, di mana mereka tetap tidak aktif dan belum matang, dan disebut spermatogonia.

Saat anak laki-laki mencapai pubertas, spermatogonia, di bawah pengaruh hormon dan sel Sertoli yang berada di dalam testis, berkembang lebih intensif melalui pembelahan sel (mitosis) dan menghasilkan spermatosit primer.

2. Fase pertumbuhan

Spermatosit primer yang terbentuk pada fase germinal bertambah besar dan mengalami proses meiosis, sehingga materi genetiknya berduplikasi sehingga disebut spermatosit sekunder.

3. Fase pematangan

Setelah pembentukan spermatosit sekunder, terjadi proses pematangan untuk menghasilkan spermatid melalui pembelahan meiosis.

4. Fase diferensiasi

Hal tersebut sesuai dengan masa transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang berlangsung kurang lebih 21 hari. Selama fase diferensiasi, yang juga bisa disebut spermiogenesis, dua struktur penting terbentuk:

  • Acrossoma : itu adalah struktur yang ada di kepala sperma yang mengandung beberapa enzim yang memungkinkan sperma menembus sel telur wanita;
  • Flagel : struktur yang memungkinkan motilitas sperma.

Meskipun memiliki flagela, spermatozoa yang terbentuk sebenarnya hanya memiliki motilitas ketika melewati epididimis, memperoleh motilitas dan kapasitas pembuahan antara 18 dan 24 jam.

Yang mempengaruhi proses spermatogenesis

Spermatogenesis diatur oleh beberapa hormon yang tidak hanya mendukung perkembangan organ seksual pria, tetapi juga produksi sperma. Salah satu hormon utamanya adalah testosteron, yaitu hormon yang diproduksi oleh sel Leydig, yaitu sel yang terdapat pada testis. Lebih memahami fungsi testosteron dan cara meningkatkan produksinya.

Selain testosteron, hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH) juga sangat penting untuk produksi sperma, karena merangsang sel Leydig untuk menghasilkan testosteron dan sel Sertoli untuk mengubah sperma dari spermatid menjadi spermatozoa.

Related Posts