Urin berdarah: apa itu dan apa yang harus dilakukan

Urin berdarah dapat terjadi karena menstruasi, pada wanita, infeksi saluran kemih seperti sistitis, batu ginjal, penggunaan obat antikoagulan yang salah, dan kanker ginjal atau kandung kemih.

Bergantung pada penyebab kencing berdarah, gejala lain seperti rasa terbakar saat buang air kecil, nyeri di punggung atau perut, penurunan berat badan, mual, muntah, dan sering ingin buang air kecil juga dapat muncul.

Dalam kasus urin berdarah, penting untuk berkonsultasi dengan ahli urologi atau dokter umum untuk memastikan diagnosisnya. Perawatan tergantung pada penyebab Anda dan mungkin melibatkan penggunaan antibiotik, menyesuaikan atau menghentikan beberapa obat, dan dalam beberapa kasus, pembedahan.

Urin berdarah: apa itu dan apa yang harus dilakukan_0

Penyebab utama

Penyebab utama kencing berdarah adalah:

1. Menstruasi

Selama periode menstruasi, wanita sering mengalami kencing berdarah, terutama pada hari-hari awal siklus. Namun, gejala lain seperti rasa terbakar saat buang air kecil atau sering ingin ke kamar mandi biasanya tidak muncul, dan urin cenderung kembali normal dalam beberapa hari.

Apa yang harus dilakukan: Kencing berdarah saat menstruasi adalah normal dan karenanya tidak memerlukan pengobatan. Namun, jika Anda terus melihat adanya darah dalam urin setelah menstruasi, penting untuk berkonsultasi dengan ahli urologi atau dokter umum untuk mengidentifikasi penyebabnya dan memulai pengobatan yang paling tepat.

2. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih lebih sering terjadi pada wanita dan biasanya menimbulkan gejala seperti kencing berdarah, sering ingin buang air kecil, rasa panas saat buang air kecil, dan rasa berat atau nyeri di perut bagian bawah. Lihat lebih banyak gejala infeksi saluran kemih.

Apa yang harus dilakukan: jika ada dugaan infeksi saluran kemih, penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan atau ahli urologi. Pengobatan biasanya dilakukan dengan antibiotik yang diindikasikan oleh dokter dan urine cenderung kembali normal seiring dengan pengobatan infeksi.

3. Batu ginjal

Batu ginjal, atau batu ginjal, juga bisa menyebabkan urin berdarah. Selain itu, gejala lain seperti nyeri hebat di punggung bagian bawah, mual dan nyeri saat buang air kecil sering terjadi. Lihat cara mengetahui apakah Anda memiliki batu ginjal.

Biasanya, batu ginjal lebih sering terjadi pada orang dewasa, dalam kasus riwayat keluarga batu ginjal dan penyakit seperti hiperparatiroidisme atau penyakit Crohn, misalnya.

Apa yang harus dilakukan: jika dicurigai adanya batu ginjal, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli urologi atau dokter umum untuk memastikan diagnosisnya. Perawatan mungkin melibatkan minum lebih banyak cairan, menggunakan obat antiinflamasi atau obat yang membantu menghilangkan batu dalam urin, dan terkadang pembedahan.

4. Asupan beberapa obat

Penggunaan beberapa obat antikoagulan, seperti warfarin atau aspirin, dapat menyebabkan perdarahan, meninggalkan urin dengan darah, terutama bila digunakan tanpa anjuran medis atau salah.

Apa yang harus dilakukan: dalam kasus ini, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter yang menunjukkan obatnya agar dosisnya bisa disesuaikan atau pengobatannya diubah. Juga, penting untuk mengikuti petunjuk dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Ketahui tindakan pencegahan yang ditunjukkan selama pengobatan dengan antikoagulan.

5. Kanker ginjal, kandung kemih atau prostat

Meski jarang, urin berdarah juga bisa menjadi indikasi kanker ginjal, kandung kemih, atau prostat. Selain kencing berdarah, biasanya muncul gejala lain seperti penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, sering ingin buang air kecil dan nyeri di perut. Ketahui gejala utama kanker kandung kemih.

Apa yang harus dilakukan: Dianjurkan untuk berkonsultasi dengan ahli urologi atau dokter umum jika ada dugaan kanker di ginjal, kandung kemih atau prostat untuk evaluasi terperinci. Perawatan tergantung pada karakteristik tumor yang teridentifikasi dan mungkin melibatkan kemoterapi, radioterapi dan/atau operasi.

Kapan harus pergi ke dokter

Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter urologi atau dokter umum, terutama bila kencing berdarah tidak kunjung membaik atau muncul gejala lain, seperti sulit buang air kecil, nyeri di perut atau punggung, dan demam di atas 38ºC.

 

Untuk mengidentifikasi penyebab urin berdarah, dokter dapat merekomendasikan tes seperti USG perut, CT scan atau sistoskopi. Pahami apa itu sistoskopi dan untuk apa.

Related Posts