Uraian di bawah ini yang menunjukkan tegaknya hukum di Indonesia yaitu ….

Uraian di bawah ini yang menunjukkan tegaknya hukum di Indonesia yaitu ….
a. Polisi tidak menerima pemberian suap yang diberikan pelanggar hukum
b. Anak salah satu pejabat hanya dihukum percobaan selama 2 tahun walaupun telah menyebabkan hilangnya nyawa seseorang
c. Kasus pembunuhan Munir dianggap tuntas setelah Polycarpus diberi hukuman 14 tahun penjara
d. Seorang koruptor hukumannya lebih ringan dari pada nenek yang mencuri daun singkong
e. Kasus Bank Century tidak diselesaikan setelah ada putusan kasasi dari mantan Deputi Gubernur BI

Jawab:

Uraian yang menunjukkan tegaknya hukum di Indonesia adalah:

c. Kasus pembunuhan Munir dianggap tuntas setelah Polycarpus diberi hukuman 14 tahun penjara.

Dalam kasus ini, penegakan hukum terhadap pembunuhan Munir berhasil dilakukan dengan memberikan hukuman kepada pelakunya. Ini menunjukkan bahwa hukum ditegakkan dan keadilan diupayakan dalam menangani kasus serius seperti pembunuhan.

Aspek penting tentang hukum di Indonesia

Sebagai sebuah negara berdaulat, Indonesia memiliki sistem hukum yang berlaku di wilayahnya. Hukum di Indonesia didasarkan pada beberapa sumber hukum yang berbeda, termasuk konstitusi, perundang-undangan, yurisprudensi, dan kebiasaan hukum.

Berikut adalah beberapa aspek penting tentang hukum di Indonesia:

1. Konstitusi: Konstitusi Indonesia adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Konstitusi ini menyediakan dasar hukum yang mendasari sistem pemerintahan, hak asasi manusia, lembaga-lembaga negara, dan prinsip-prinsip dasar negara.

2. Perundang-undangan: Perundang-undangan merupakan salah satu sumber hukum utama di Indonesia. Ada berbagai jenis peraturan perundang-undangan, seperti undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden, peraturan daerah, dan peraturan perundang-undangan lainnya yang dikeluarkan oleh lembaga legislatif dan eksekutif.

3. Sistem hukum: Indonesia menganut sistem hukum campuran yang terpengaruh oleh sistem hukum Belanda (hukum sipil) dan sistem hukum Islam. Sistem hukum ini mencakup hukum pidana, hukum perdata, hukum tata negara, hukum administrasi negara, hukum ketenagakerjaan, dan banyak lagi.

4. Lembaga peradilan: Indonesia memiliki sistem peradilan yang independen. Lembaga peradilan terdiri dari Mahkamah Konstitusi (MK), Mahkamah Agung (MA), Pengadilan Tinggi, Pengadilan Negeri, dan Pengadilan Agama. Masing-masing pengadilan memiliki yurisdiksi yang berbeda dan memutuskan perkara-perkara sesuai dengan hukum yang berlaku.

5. Hukum Islam: Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk Muslim, dan hukum Islam memainkan peran penting dalam sistem hukum Indonesia. Hukum Islam di Indonesia diatur oleh peraturan perundang-undangan terkait agama Islam, termasuk pernikahan, waris, dan perkara yang berkaitan dengan hukum keluarga.

6. Hukuman pidana: Sistem hukum pidana di Indonesia mengatur kejahatan dan hukuman yang diberikan kepada para pelaku kejahatan. Hukuman pidana diatur dalam KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) dan undang-undang lainnya yang berkaitan dengan pidana.

7. Hak asasi manusia: Indonesia mengakui dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan konstitusi dan peraturan perundang-undangan. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) adalah lembaga independen yang bertanggung jawab untuk mempromosikan, melindungi, dan mengawasi hak asasi manusia di Indonesia.

Poin-poin di atas mencakup beberapa aspek tentang hukum di Indonesia, tetapi penting untuk diingat bahwa ini hanya merupakan ringkasan umum. Hukum adalah bidang yang luas dan kompleks, dan ada banyak aspek dan peraturan yang lebih rinci yang mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.

Bagaimana proses pembuatan undang-undang di Indonesia?

Proses pembuatan undang-undang di Indonesia melibatkan beberapa tahapan yang melibatkan lembaga legislatif, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau Parlemen. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses tersebut:

1. Inisiatif: Undang-undang di Indonesia dapat diajukan melalui beberapa jalur. Inisiatif pembuatan undang-undang dapat berasal dari anggota DPR, Presiden, atau masyarakat umum melalui usulan kepada anggota DPR.

2. Perumusan: Setelah inisiatif diajukan, langkah selanjutnya adalah perumusan rancangan undang-undang (RUU). RUU ini disusun oleh tim ahli atau panitia khusus yang terdiri dari anggota DPR yang relevan dengan topik undang-undang yang diajukan. Proses perumusan melibatkan diskusi, penelitian, dan konsultasi dengan pemangku kepentingan terkait.

3. Pembahasan di Komisi: RUU kemudian dibahas di Komisi-komisi DPR yang relevan dengan bidang yang diatur dalam undang-undang yang diajukan. Komisi-komisi ini melakukan pembahasan, meminta klarifikasi, mengadakan rapat dengar pendapat, dan mempertimbangkan perubahan atau penambahan pada RUU.

4. Rapat Paripurna: Setelah selesai dibahas di Komisi-komisi, RUU dibawa ke Rapat Paripurna DPR. Di sini, anggota DPR dari semua fraksi akan secara keseluruhan membahas RUU, memberikan masukan, dan melakukan pengambilan keputusan melalui voting.

5. Persetujuan DPR: Jika mayoritas anggota DPR menyetujui RUU, maka RUU tersebut disahkan oleh DPR sebagai undang-undang. Namun, jika mayoritas anggota DPR menolak atau tidak mencapai kesepakatan, maka RUU bisa direvisi, ditunda, atau bahkan dibatalkan.

6. Penandatanganan oleh Presiden: Setelah disahkan oleh DPR, undang-undang perlu ditandatangani oleh Presiden. Penandatanganan ini menandakan persetujuan dari pemerintah terhadap undang-undang tersebut. Jika Presiden tidak menandatanganinya, undang-undang akan kembali ke DPR untuk dipertimbangkan lebih lanjut.

7. Pengumuman dan Pelaksanaan: Setelah ditandatangani oleh Presiden, undang-undang tersebut diumumkan secara resmi dan diterbitkan dalam Lembaran Negara. Undang-undang ini kemudian menjadi bagian dari sistem hukum Indonesia dan harus dilaksanakan di seluruh wilayah negara.

Proses pembuatan undang-undang di Indonesia melibatkan diskusi, perumusan, dan pengambilan keputusan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk anggota DPR, pemerintah, dan pemangku kepentingan terkait. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa undang-undang yang dihasilkan mencerminkan kepentingan dan kebutuhan masyarakat serta sesuai dengan prinsip-prinsip hukum yang berlaku.

Post terkait

Sebutkan ciri-ciri seseorang yang berperilaku sesuai dengan hukum yang berlaku!

Hukum Ketiga Newton: Interaksi Aksi dan Reaksi

Apa yang kamu ketahui tentang pengadilan?

Related Posts