25 Makanan Kaya Magnesium

Makanan kaya magnesium terutama biji-bijian, seperti biji rami dan biji wijen, buah-buahan kering, seperti chestnut dan kacang tanah, serta biji-bijian utuh, seperti beras merah dan oat. Selain itu, magnesium dapat ditemukan pada sayuran berdaun gelap seperti bayam dan lobak, karena mineral ini merupakan komponen penting klorofil.

Magnesium adalah mineral penting yang digunakan dalam tubuh untuk fungsi seperti produksi protein, berfungsinya sistem saraf, kontrol gula darah dan kontrol tekanan darah. Selain itu, memfasilitasi transmisi impuls saraf dan mengatur kontraksi otot. Pelajari lebih lanjut tentang magnesium.

25 Makanan Kaya Magnesium_0

Makanan Kaya Magnesium

Tabel berikut menyajikan 25 sumber utama magnesium dalam makanan, dengan jumlah mineral ini ada dalam 100 g makanan:

Makanan (100 gr)

Magnesium

Energi

1. Biji labu

262 mg

446 kkal

2. Nasi merah

143 mg

362 kkal

3. Bibit gandum

239 mg

360 kkal

4. Kacang Brazil

225mg

655 kkal

5. Biji wijen

346mg

614 kkal

6. Bubuk kakao murni

499 mg

228 kkal

7. Biji rami

362 mg

520 kkal

8. Kacang mete

260mg

574 kkal

9. Kedelai kering

280 mg

416 kkal

10. Almond

304 mg

626 kkal

11. Kacang tanah

100mg

330 kkal

12. Avena

175 mg

305 kkal

13. Kacang putih kering

190 mg

333 kkal

14. Buncis Kering

115 mg

365 kkal

15. Bayam

87 mg

23 kkal

16. Chard

81 mg

19 kkal

17. Tepung gandum hitam

75 mg

374 kkal

18. okra mentah

47mg

31 kkal

19. Prune

41 mg

240 kkal

20. Asam Jawa

92 mg

239 kkal

21. Keju parmesan

44 mg

392 kkal

22. Hake segar

39mg

87 kkal

23. Salmon

95 mg

179 kkal

24. Dada ayam tanpa kulit

31mg

187 kkal

25. Pisang

29 mg

92 kkal

Makanan lain yang juga mengandung magnesium dalam jumlah yang baik adalah susu, yogurt, cokelat hitam, buah ara, alpukat, dan kacang-kacangan.

Gejala Kekurangan Magnesium

Kekurangan magnesium dalam tubuh dapat menyebabkan beberapa gejala, yang utama adalah:

  • Gangguan sistem saraf, seperti depresi, tremor dan insomnia;
  • insufisiensi jantung;
  • osteoporosis;
  • Tekanan tinggi;
  • Diabetes mellitus;
  • Ketegangan pramenstruasi – PMS;
  • Insomnia;
  • Kram;
  • Kurang nafsu makan;
  • Sifat tidur;
  • Mual dan muntah;
  • Kurangnya memori.

Orang dewasa yang sehat membutuhkan antara 310 mg dan 420 mg magnesium per hari, yang dapat dengan mudah dicapai melalui diet.

Namun, kekurangan mineral ini mungkin terkait dengan malnutrisi parah, usia lanjut, penyakit ginjal, gangguan usus, atau penggunaan beberapa obat, seperti cycloserine, furosemid, tiazid, hidroklorotiazid, tetrasiklin, dan kontrasepsi oral.

Kapan Menggunakan Suplemen Magnesium

Kebutuhan suplementasi magnesium jarang terjadi, dan biasanya hanya dilakukan jika terjadi kontraksi rahim dini saat hamil atau dengan adanya muntah atau diare yang berlebihan. Penting untuk dicatat bahwa, jika ada suplementasi magnesium selama kehamilan, sebaiknya berhenti sekitar minggu ke-35 kehamilan, sehingga rahim dapat berkontraksi dengan benar untuk memungkinkan kelahiran bayi.

Selain itu, pada beberapa orang mungkin perlu menggunakan suplemen magnesium, terutama dengan adanya faktor-faktor yang secara alami menurunkan kadar magnesium dalam tubuh, seperti penuaan, diabetes, konsumsi alkohol berlebihan, dan obat-obatan yang disebutkan di atas. Secara umum, suplementasi magnesium dianjurkan bila nilai magnesium dalam darah di bawah 1 mEq per liter darah, dan harus selalu dilakukan di bawah pengawasan dokter atau ahli gizi.

Related Posts