Pola asuh telah banyak berubah dari saat kita masih anak-anak, hingga saat kita memiliki anak sendiri. Gaya hidup sehat, perilaku yang baik, sopan santun, dan presentasi adalah kunci yang digunakan sekarang untuk menilai orang tua. Karena jadwal dan kehidupan kita yang sibuk, secara tidak langsung kita menciptakan dampak negatif pada anak-anak kita, dengan mengatakan “Tidak” untuk semua pertanyaan yang diajukan. Tidak ada biskuit cokelat atau cokelat isi krim – itu akan merusak gigi Anda. Tidak ada TV atau video game – mereka akan memengaruhi penglihatan Anda. Hal ini membuat mereka berpikir bahwa jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan adalah TIDAK.
Berbicara tentang diri saya, saya tidak pernah berpikir anak perempuan saya yang baru berusia 2 tahun 9 bulan akan mulai mengatakan tidak untuk setiap hal. Jika saya menanyakan sesuatu padanya, seperti “Ayo pergi”, atau “Makan”, jawabannya adalah “TIDAK, TIDAK, TIDAK”. Untuk, apapun yang bisa membuat mereka bahagia atau yang baik untuk mereka, jawabannya adalah TIDAK.
Akulah yang bertanggung jawab atas apa yang dia pelajari, karena akulah satu-satunya orang yang mengomelinya. Saya pikir ini tentang saya yang peduli, tidak mengomel, tapi mungkin dia menafsirkannya dengan cara lain.
Apa yang saya simpulkan dari situasi ini adalah saya dapat menggunakan lebih banyak kalimat afirmatif daripada mengatakan TIDAK langsung padanya. Menyetujui atau tidak menyetujui tuntutannya dapat dilakukan dengan cara yang membuatnya merasa positif. Memberitahu dia apa yang saya ingin dia lakukan daripada apa yang saya tidak ingin dia lakukan adalah solusi terbaik. Aku bisa bertanya padanya apa yang ingin dia lakukan. “Apakah kamu ingin keluar sekarang atau nanti?” Dalam hal ini, dia akan mencoba mengatakan sesuatu yang merupakan solusi yang masuk akal, alih-alih TIDAK. Alternatif untuk TIDAK sekarang menjadi bagian dari hidup saya.
Secara tidak sengaja, saya menciptakan hal-hal negatif di sekitar putri saya, tetapi sekarang, saatnya untuk belajar dan membuat perubahan dalam pola asuh saya. Lagi pula, saya juga dalam fase belajar, seperti dia!
Penafian: Pandangan, pendapat, dan posisi (termasuk konten dalam bentuk apa pun) yang diungkapkan dalam posting ini adalah milik penulis sendiri. Keakuratan, kelengkapan, dan validitas pernyataan apa pun yang dibuat dalam artikel ini tidak dijamin. Kita tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, atau representasi apa pun. Tanggung jawab atas hak kekayaan intelektual dari konten ini ada pada penulis dan kewajiban apa pun sehubungan dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual tetap berada di pundaknya.
