Bagaimana disfonia muncul?

Manuel Lora , seorang spesialis dalam diagnosis, pencegahan dan pengobatan gangguan bahasa, berbicara tentang patologi yang sangat umum untuk dirawat oleh terapis wicara , disfonia . Suara dalam konsep umumnya mengintegrasikan serangkaian asosiasi yang luas, yang secara intrinsik terkait dengan kepribadian setiap individu, karena itu adalah representasi dari afeksi dan kepekaan mereka, serta cerminan individualitas fisiologis dan psikologis mereka .

Perubahan parameter suara menghasilkan disfonia

Apa itu disfonia?

Suara memiliki beberapa parameter dasar seperti intensitas dan volume, nada (diukur dalam frekuensi), resonansi dan timbre (parameter yang membedakan suara setiap orang). Semua parameter ini bervariasi sesuai dengan karakteristik anatomi setiap orang. Perubahan beberapa parameter ini atau semuanya secara keseluruhan menghasilkan disfonia yang mempengaruhi kelompok populasi yang berbeda tanpa membedakan gender: profesional yang alat kerjanya adalah suara, anak-anak atau populasi berisiko karena lingkungan atau kebiasaan hidup .

Bagaimana disfonia muncul?

Disfonia memiliki etiologi yang berbeda:

  • Di satu sisi, yang disebabkan oleh trauma laring autogenous (nodul, polip, edema, borok kontak, laringitis, keratosis laring, leukoplakia, dll.) Dan oleh trauma mekanis (hipotonia kordal, kerusakan area tengah atau bawah laring). laring, suara pita dll
  • Di sisi lain, disfonia fungsional (hiper atau hipofungsi laring, phonasthenia, disfonia psikogenik, puberfonia, disfonia spastik, dll.
  • Kelumpuhan tali pusat , laringotomi , dan disartria menempati bagian khusus , baik karena etiologinya maupun dimensinya dalam hal rehabilitasi pasien.

Apa pengobatan untuk disfonia?

Perawatan harus didasarkan pada riwayat yang luas dan diagnosis yang baik yang harus dilakukan oleh dokter THT dan terapis wicara masing-masing di bidangnya masing-masing (farmakologi, bedah, dan rehabilitatif).

Praksis terapis wicara pada dasarnya mencakup analisis parameter suara dan rehabilitasinya sehingga suara pasien dalam situasi barunya berfungsi untuk kebutuhannya dan kualitas hidup yang baik. Untuk itu perlu dibuat ecomap intervensi dimana setiap pasien mengalami kepercayaan diri dalam pengobatan dan profesional yang akan bekerja dengan mereka, juga mencakup lingkungan keluarga dan sosial, di mana mereka harus menyadari pentingnya kebersihan vokal yang baik. yang memperkuat pengobatan rehabilitatif. Empati yang berkembang antara pasien dan terapis wicara harus menjadi unsur transversal yang mengintegrasikan seluruh proses rehabilitasi agar berhasil mencapai tujuan. Untuk informasi lebih lanjut, konsultasikan dengan spesialis terapi wicara .

Related Posts