Cara Membedakan Bagaimana Seseorang Membentuk Hipotesis Ilmiah

Sebuah hipotesis ilmiah adalah blok bangunan penelitian ilmiah dan eksperimen. Maka dari itu, penting untuk mempelajari cara membentuk hipotesis ilmiah.

Artikel ini menjelaskan,

  1. Apa itu Hipotesis Ilmiah
  2. Bagaimana Seseorang Membentuk Hipotesis Ilmiah
  3. Tips Membentuk Hipotesis Ilmiah

Yang perlu anda ketahui tentang Hipotesis Ilmiah?

Hipotesis ilmiah pada dasarnya adalah tebakan yang didasarkan pada pengamatan dan pengetahuan sebelumnya. Meskipun hipotesis bukanlah teori yang terbukti, itu adalah blok bangunan penelitian ilmiah. Sebuah hipotesis ilmiah mengusulkan penjelasan untuk hipotesis ilmiah yang sampai sekarang belum terpecahkan. Agar penjelasan seperti itu disebut sebagai hipotesis ilmiah, itu harus sesuatu yang dapat didukung oleh bukti yang valid.

Bagaimana Seseorang Membentuk Hipotesis Ilmiah

1.     Tentukan Masalah

Sebagai contoh, Anda sedang melakukan studi sederhana tentang pertumbuhan tanaman; masalah Anda bisa – apa yang terjadi ketika tanaman tidak menerima sinar matahari?

2.     Penelitian Latar Belakang

Penelitian latar belakang adalah langkah selanjutnya dalam membentuk hipotesis: Setelah Anda memutuskan masalah, Anda dapat mengumpulkan pengamatan tentang fenomena yang relevan. Kemudian cobalah untuk memahami hubungan antara pengamatan ini dan menghubungkannya dengan masalah.

3.     Membangun Hipotesis

Membangun hipotesis adalah langkah logis berikutnya dalam proses ini. Seperti disebutkan di atas, hipotesis adalah tebakan yang terdidik. Anda dapat membuat hipotesis tentang masalah yang Anda pilih melalui pengamatan Anda. Mari kita ambil contoh tanaman dan sinar matahari sebelumnya; jika Anda telah mengamati bahwa tanaman menjadi lemah dan pucat dan akhirnya mati jika tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup, Anda dapat membuat hipotesis bahwa jika tanaman tidak menerima sinar matahari, mereka cenderung mati.

Perhatikan bahwa hipotesis sering dimulai dengan kata jika. Sebagai contoh,

Jika A terjadi, B akan terjadi.

Jika saya melakukannya ……, maka ini akan terjadi.

4.     Uji Hipotesis

Membangun hipotesis saja tidak cukup; Anda juga harus memastikan bahwa hipotesis Anda dapat dibuktikan dengan bukti. Jadi, penting untuk menguji hipotesis Anda. Sebagai contoh, jika hipotesis Anda adalah tanaman mati jika tidak menerima sinar matahari yang cukup, Anda harus mengujinya di dunia nyata untuk memastikan bahwa hal itu dapat dibuktikan. Anda dapat menggunakan dua tanaman dengan jenis dan ukuran yang sama, dan menyimpannya di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung atau tidak langsung. Amati perbedaan antara keduanya, dan lihat apakah tanaman mati tanpa sinar matahari.

Salah satu faktor yang paling penting untuk dipertimbangkan ketika membentuk hipotesis ilmiah adalah testebilitas hipotesis.

Tips Membentuk Hipotesis Ilmiah

  • Sebelum membuat pertanyaan, identifikasi masalah dengan jelas.
  • Ingatlah bahwa hipotesis adalah pernyataan, bukan pertanyaan. Hipotesis adalah tebakan yang terdidik dan dapat diuji dan sering dimulai dengan kata JIKA.
  • Bentuk hipotesis Anda dalam bahasa yang jelas dan sederhana sehingga semua orang dapat mengerti; itu juga akan memastikan bahwa tidak ada kebingungan tentang hipotesis.
  • Pastikan hipotesis Anda dapat diuji secara ilmiah.

Perbedaan Hipotesis dan Pertanyaan Penelitian

Gambar Courtesy:

“grafik hipotesis CLAW 1 AYool” Oleh Plumbago (bicara) (Unggahan) – Karya sendiri (CC BY 2.5) melalui Commons Wikimedia

Related Posts