Cara Membedakan Karpet Nilon dan Poliester?

Perbedaan yang menonjol antara karpet nilon dan poliester adalah karpet nilon tahan lama dan mahal, sedangkan karpet poliester tahan noda dan ramah lingkungan.

Nilon dan poliester adalah pilihan paling populer dan umum untuk karpet . Nilon adalah serat karpet sintetis yang paling umum digunakan di pasaran, sedangkan karpet poliester adalah karpet populer yang terbuat dari plastik daur ulang seperti botol air. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing dan penting untuk mengetahui perbedaan antara karpet nilon dan poliester sebelum Anda memilih karpet untuk rumah Anda.

Istilah Kunci Tercakup

  1. Apa itu Karpet Nilon? – Definisi, Karakteristik 2. Apa itu Karpet Poliester – Definisi, Karakteristik 3. Apa Perbedaan Antara Karpet Nilon dan Poliester – Perbandingan Perbedaan Utama

Istilah Utama

Karpet Nilon, Karpet Poliester

Yang perlu anda ketahui tentang Karpet Nilon?

Nylon adalah serat karpet sintetis paling populer di pasaran. Hal ini digunakan di kedua penduduk dan bangunan komersial sama. Alasan utama popularitasnya adalah kekuatan dan daya tahannya. Dibandingkan dengan serat karpet sintetis lainnya, ini tahan lama. Ini ideal untuk aplikasi penggunaan berat seperti ruang keluarga aktif, aula, dan tangga. Ini juga tahan aus, yaitu tahan terhadap gerakan dan bobot masa depan.

Karpet nilon tersedia dalam berbagai warna. Namun, bahan ini tidak terlalu tahan noda jika dibandingkan dengan poliester. Ada beberapa metode untuk meningkatkan kemampuan ketahanan noda nilon. Selain itu, harganya lebih mahal dibandingkan dengan serat karpet sintetis lainnya. Selain itu, retensi air dan kelembaban nilon sangat tinggi.

Yang perlu anda ketahui tentang Karpet Poliester?

Poliester adalah pilihan serat karpet sintetis populer kedua setelah nilon. Poliester juga memiliki beberapa keunggulan. Ini secara inheren tahan noda dan mengungguli nilon dalam aspek ini. Selain itu, secara signifikan lebih murah daripada nilon. Polyester juga lembut dan memberikan rasa nyaman. Karena poliester mudah diwarnai, ia memiliki banyak pilihan warna. Selain itu, serat karpet poliester sangat tahan terhadap air, dan tingkat penyerapan kelembapannya lebih rendah dibandingkan serat lainnya.

Lebih menarik lagi, karpet poliester dibuat dengan tutup botol dan bahan daur ulang lainnya. Maka dari itu, dipasarkan sebagai “karpet daur ulang.” Namun, karpet ini sulit didaur ulang setelah Anda melepasnya dari penggunaan.

Perbedaan Antara Karpet Nilon dan Poliester

Definisi

Nilon adalah serat karpet sintetis yang paling umum digunakan di pasaran, sedangkan karpet poliester adalah karpet populer yang terbuat dari plastik daur ulang seperti botol air.

Kenyamanan

Karpet nilon nyaman, tetapi tidak senyaman karpet poliester, yang terasa lembut dan nyaman di bawah kaki.

Daya tahan

Karpet nilon lebih tahan lama daripada karpet poliester, yang mulai menunjukkan keausan setelah beberapa tahun digunakan di area lalu lintas tinggi. Faktanya, karpet nilon adalah karpet sintetis yang paling tahan lama di pasaran.

Harga

Apalagi, karpet nilon lebih mahal daripada karpet poliester.

Ketahanan Noda

Karpet nilon memiliki ketahanan noda yang lebih sedikit daripada karpet poliester. Ini karena poliester sangat tahan terhadap air, dan tingkat penyerapan kelembapannya lebih rendah dibandingkan serat lainnya, sedangkan nilon sangat menyerap, dan menyerap cairan dan tumpahan. Namun, karpet nilon yang dirawat di pasaran saat ini memiliki ketahanan noda yang baik.

Ramah Lingkungan

Kita menganggap karpet poliester lebih ramah lingkungan daripada nilon karena produksinya melibatkan bahan seperti botol plastik.

Kata terakhir

Nilon dan poliester adalah pilihan karpet yang paling populer dan umum. Perbedaan yang menonjol antara karpet nilon dan poliester adalah karpet nilon tahan lama dan mahal, sedangkan karpet poliester tahan noda dan ramah lingkungan.

Sumber gambar:
  1. “Swatches of carpet 1” Oleh Quadell – Karya yang diterbitkan sendiri oleh Quadell (CC BY-SA 3.0) melalui Commons Wikimedia 2. “Sofa Bagian Kain Hitam Dekat Jendela Kaca” (CC0) melalui Pexels

Related Posts