Darah hidup di tinja: 6 penyebab (dan cara mengobati)

Darah cerah di tinja bisa disebabkan oleh wasir, fisura anus, atau divertikula. Tapi, itu juga bisa disebabkan oleh penyebab yang lebih serius seperti kanker usus atau penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa, misalnya.

Bergantung pada penyebab darah hidup di tinja, gejala lain seperti nyeri saat buang air besar, rasa tidak nyaman di perut, diare, dan penurunan berat badan dapat terjadi. Oleh karena itu, mengidentifikasi penyebabnya sangat penting untuk menunjukkan pengobatan yang paling tepat.

Jika ada darah hidup di tinja, penting untuk berkonsultasi dengan ahli proktologi, ahli gastroenterologi, atau dokter umum untuk evaluasi. Perawatan tergantung pada penyebab yang teridentifikasi dan dapat berkisar dari tindakan sederhana seperti meningkatkan jumlah serat dalam makanan dan asupan cairan hingga pembedahan.

Tonton video berikut dan temukan penyebab lain dari darah di tinja:

Kemungkinan penyebab darah dalam tinja

Penyebab utama darah cerah di tinja adalah:

1. Wasir

Wasir lebih sering terjadi pada penderita sembelit dan timbul akibat pelebaran pembuluh darah vena yang disebabkan oleh tenaga yang diperlukan untuk buang air besar. Selain darah berwarna merah cerah pada tinja, wasir juga dapat menimbulkan gejala lain seperti rasa tidak nyaman, gatal, dan rasa bengkak di sekitar anus.

Cara mengobatinya: tindakan sederhana seperti meningkatkan jumlah serat dalam makanan dan asupan air penting untuk mencegah pendarahan jika terjadi wasir. Selain itu, bila terasa nyeri, dapat dianjurkan untuk mandi sitz dengan air hangat selama 15 menit sehari.

Salep dan obat-obatan juga dapat diindikasikan untuk mengobati wasir dengan cepat dan, dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin juga diperlukan. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli proktologi atau gastroenterologi untuk evaluasi yang lebih detail. Lihat detail lebih lanjut tentang pengobatan untuk wasir.

2. Fisura anus

Fisura anus juga dapat muncul pada mereka yang menderita sembelit dan terdiri dari luka yang terletak di sekitar anus dan dapat mengeluarkan darah pada saat buang air besar, selain itu ada rasa sakit saat membersihkan anus dan gatal-gatal. Pelajari lebih lanjut tentang fisura anus.

Cara mengobatinya: untuk menghilangkan rasa tidak nyaman, disarankan untuk mandi sitz dengan air hangat, banyak minum air putih di siang hari dan makan sayur agar tinja lebih lunak dan tidak sakit.

Selain itu, penting untuk berkonsultasi dengan ahli proktologi atau gastroenterologi karena penggunaan salep yang membantu penyembuhan dan menghilangkan rasa sakit dapat diindikasikan. Dalam kasus yang paling parah, pembedahan mungkin diperlukan untuk menutup celah.

3. Pemeriksaan medis

Beberapa tes medis, seperti kolonoskopi, yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai perubahan pada usus, dapat menyebabkan keluarnya darah hidup dalam tinja.

Ini karena, selama tes ini, trauma kecil pada dinding usus dapat terjadi, yang kemudian berdarah, menyebabkan munculnya darah pada tinja. Selain itu, jika polip perlu diangkat selama kolonoskopi, risiko perdarahan meningkat.

Cara mengobatinya: biasanya pendarahan ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan, menghilang dalam waktu 48 jam. Namun, jika perdarahan sangat hebat atau berlangsung lebih dari 2 hari, sebaiknya konsultasikan dengan dokter yang melakukan tes atau pergi ke UGD.

4. Divertikulitis

Divertikulitis terjadi akibat peradangan pada divertikula, yaitu lipatan kecil pada dinding usus. Selain darah hidup di tinja, divertikulitis dapat menyebabkan gejala seperti sakit perut, mual, muntah, bahkan demam.

Cara mengobati: pengobatan harus diindikasikan oleh ahli gastroenterologi dan biasanya dilakukan dengan antibiotik dan obat antiradang untuk mengatasi krisis divertikulitis. Namun, karena divertikula tetap berada di usus, mereka dapat meradang lagi, disarankan untuk mengikuti diet khusus untuk mencegah krisis muncul kembali. Lihat seperti apa pola makan untuk divertikulitis.

5. Penyakit Crohn

Penyakit Crohn adalah kondisi kronis yang menyebabkan peradangan parah pada usus. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti tinja berdarah, diare terus-menerus, kurang nafsu makan, kram perut yang parah, dan penurunan berat badan. Pahami lebih lanjut tentang penyakit Crohn.

Cara mengobatinya: jika dicurigai adanya penyakit Crohn, penting untuk berkonsultasi dengan ahli proktologi atau gastroenterologi. Ketika diagnosis dikonfirmasi, pengobatan biasanya melibatkan penggunaan obat-obatan yang mengurangi respons sistem kekebalan dan mencegah krisis baru.

6. Kanker usus

Meski lebih jarang, adanya darah merah cerah di tinja bisa menjadi tanda kanker usus. Selain itu, biasanya juga timbul gejala lain seperti perubahan frekuensi BAB, rasa lelah dan penurunan berat badan. Pelajari cara mengidentifikasi gejala kanker usus.

Cara mengobatinya: dalam kasus dugaan kanker, sangat penting untuk berkonsultasi dengan ahli proktologi atau gastroenterologi untuk tes, seperti kolonoskopi atau computed tomography, yang membantu memastikan atau mengesampingkan diagnosis.

Related Posts