Penyebab Runtuhnya Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan Mataram merupakan salah satu nama kerajaan islam yang ada di Indonesia. Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan islam yang sempat besar dan baik namanya. Hingga masa keruntuhannya dikarenakan andil dari para pimpinan yang memiliki sikap dan karakter yang tidak baik. Kemakmuran dari Kerajaan Mataram ini hanya berhenti hingga kepemimpinan pangeran Pekik yang mana pangeran ini merupakan ayah mertua dari Amangkurat I.

kepemimpinan yang memakmurkan rakyat Kerajaan Mataram akhirnya mulai tumbang saat pangeran Pekik ini terbunuh. Terbunuhnya pangeran Pekik ini bukan karena tanpa sebab yang tidak disengaja. Akan tetapi ada pihak-pihak yang tidak menyukainya hingga akhirnya pihak lawan tersebut membunuhnya. Adanya kasus terbunuhnya pangeran pekik tersebut pada akhirnya memicu kebencian Amangkurat II kepada ayahandanya.

Tidak hanya berhenti sampai di situ, kehancuran Kerajaan Maataram Islam ini juga disebabkan karena sifat atau perangai dari pimpinan Amangkurat II yang dianggap sangat buruk bagi masyarakat sekitar. Pasalnya pangeran yang satu ini sangat sering melakukan hobi buruknya yakni menyetubuhi wanita-wanita cantik di tengah malam.

Perangai buruknya juga tidak cukup hanya itu, ia juga berkomplotan pada beberapa pihak untuk menggulingkan Sunan Amangkurat I yang tengah berkuasa memimpin kerajaan saat itu. Sampai pada akhirnya terjadilah perang besar yakni perang Trunajaya yang berhasil memporak porandakan kerajaan. Hingga pada akhirnya Amangkurat I jatuh sakit dan wafat.

Amangkurat I
Amangkurat I

Pada akhirnya kepemimpinan Kerajaan Mataram Islam pun dipimpin oleh Amangkurat II yang terkenal memiliki perangai yang buruk. Dengan modal perangainya yang buruk tersebut akhirnya runtuhlah Kerajaan Mataram tersebut. Dari sini kita bisa mengambil inti sari bahwa kecemburan atau keirian terhadap kekuasaan seseorang yang lebih baik dari kita bisa memicu kehancuran yang akan merugikan banyak pihak.

Bahkan sikap iri bisa membabibutakan sikap buruk kita terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita. Yang pada akhirnya akan menimbulkan kebencian dan dendam yang tak berkesudahan. Walaupun merupakan kerajaan Islam namun perangai dari raja yang buruk tersebut tidak patut menjadi teladan yang bisa ditiru oleh pimpinan dari kerajaan lainnya.

Related Posts