Hidung terbakar: apa itu dan apa yang harus dilakukan

Hidung terbakar dapat disebabkan oleh perubahan iklim, rinitis alergi, sinusitis, flu, pilek, obat-obatan atau menjadi tanda situasi yang lebih serius, seperti sindrom Sjogren misalnya.

Secara umum, hidung yang terbakar tidak dianggap sebagai masalah, karena berhubungan dengan kekeringan dan/atau iritasi pada mukosa hidung. Namun, situasi ini bisa sangat tidak nyaman dan, jika disertai dengan gejala seperti demam, pusing atau mimisan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter umum atau otorhinolaryngologist sehingga penyebabnya dapat diidentifikasi dan pengobatan yang paling tepat dimulai.

Perawatan untuk hidung terbakar dapat bervariasi sesuai dengan penyebabnya, dan mungkin disarankan untuk mencuci hidung, menggunakan obat khusus untuk situasi tersebut atau menggunakan dekongestan hidung, misalnya.

Hidung terbakar: apa itu dan apa yang harus dilakukan_0

Penyebab utama

Penyebab utama hidung terbakar adalah:

1. Perubahan iklim

Cuaca kering adalah penyebab utama hidung terbakar. Itu karena udara yang terlalu panas atau terlalu kering mengeringkan saluran udara, yang membuat orang tersebut merasakan hidungnya terbakar saat bernapas, misalnya.

Selain cuaca kering, terpapar AC dalam waktu lama bisa mengeringkan mukosa dan menyebabkan hidung terasa panas.

Apa yang harus dilakukan: Salah satu cara untuk menghindari hidung terbakar akibat cuaca kering adalah dengan meletakkan baskom berisi air di dalam ruangan, karena membantu membuat udara sedikit lembab. Selain itu, penting untuk minum banyak air dan mencuci hidung dengan larutan garam 0,9%. Lihat cara mencuci hidung.

2. Rinitis alergi

Rinitis alergi adalah peradangan pada mukosa hidung yang disebabkan oleh adanya zat iritan seperti debu, serbuk sari, bulu atau bulu hewan, parfum atau desinfektan, misalnya. Zat-zat ini menyebabkan iritasi pada selaput lendir, menyebabkan pilek dan gatal-gatal, selain menyebabkan sensasi terbakar. Ketahui apa penyebab rinitis alergi dan cara pengobatannya.

Apa yang harus dilakukan: Untuk menghindari rinitis alergi, penting untuk membersihkan rumah dengan baik, mengidentifikasi agen penyebab alergi dan menghindarinya. Dalam kasus yang lebih parah, ahli alergi dapat merekomendasikan penggunaan obat antihistamin atau vaksin anti alergi.

3. Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan pada sinus hidung yang ditandai dengan sakit kepala, rasa berat di wajah, pilek dan, akibatnya, hidung terbakar. Sinusitis dapat disebabkan oleh virus dari genus Influenzae dan oleh bakteri, dan penting untuk mengidentifikasi agen infeksi agar pengobatan yang diberikan oleh dokter menjadi efektif.

Apa yang harus dilakukan: Pengobatan sinusitis ditentukan oleh dokter sesuai dengan penyebabnya, dan antibiotik mungkin disarankan, bila disebabkan oleh bakteri, atau anti flu, bila disebabkan oleh virus. Selain itu, dekongestan hidung dapat digunakan untuk meredakan rasa berat di kepala. Pahami apa itu sinusitis dan bagaimana cara mengobatinya.

4. Flu dan pilek

Baik flu maupun pilek dapat menyebabkan hidung terasa panas, akibat iritasi pada mukosa akibat adanya virus di saluran napas, bersin dan hidung meler. Ketahui perbedaan antara flu dan pilek.

Apa yang harus dilakukan: Untuk melawan flu dan pilek, mungkin dianjurkan minum obat untuk meredakan gejala, seperti Parasetamol, selain minum banyak cairan, seperti jus dan air.

5. Obat-obatan

Beberapa obat memiliki kekeringan pada mukosa hidung sebagai efek samping, seperti semprotan hidung atau dekongestan. Beberapa semprotan memiliki zat yang dapat mengiritasi hidung, yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi, misalnya.

Apa yang harus dilakukan: Jika hidung terbakar berhubungan dengan penggunaan obat, penting untuk pergi ke dokter agar obat ditangguhkan dan diganti. Dalam kasus dekongestan hidung, dokter mungkin menunjukkan penggunaan yang tidak memiliki bahan kimia yang menyebabkan iritasi.

6. Sindrom Sjogren

Sindrom Sjogren adalah penyakit autoimun yang disebabkan oleh peradangan berbagai kelenjar dalam tubuh, yang menyebabkan kekeringan pada mulut, mata, dan, yang lebih jarang, hidung. Berikut cara mengidentifikasi dan mendiagnosis sindrom Sjogren.

Apa yang harus dilakukan: Segera setelah gejala muncul, seperti mulut kering, kesulitan menelan, kesulitan berbicara, mata kering dan kepekaan terhadap cahaya, penting untuk berkonsultasi dengan rheumatologist untuk memastikan diagnosis dan memulai pengobatan.

dokter mana yang harus dikonsultasikan

Secara umum, tidak perlu pergi ke dokter jika hidung terbakar, karena ini bukan situasi yang serius. Namun, jika hidung terbakar disertai dengan gejala lain, penting untuk berkonsultasi dengan dokter umum atau otorhinolaryngologist agar penyebabnya teridentifikasi dan, dengan demikian, pengobatan dipandu.

 

Related Posts