Kanker laring dan faring berhubungan dengan konsumsi alkohol dan tembakau

Sejak 1950-an, tumor ganas faring dan laring sangat umum, terutama pada pria (85% kasus). Mereka dapat dicegah dengan menghindari tembakau dan melakukan pemeriksaan awal.

Kanker faring dan laring berhubungan dengan konsumsi alkohol dan tembakau. Dalam kasus cerutu, hubungannya adalah dalam pembakarannya, dari mana tar dilepaskan. Satu kilo tembakau (sekitar 50 bungkus) menghasilkan antara 50 dan 60 gram tar. Dalam kasus alkohol, ia bertindak sebagai iritasi lokal dan dapat melarutkan agen karsinogenik, meningkatkan efeknya.

Penyebab lainnya adalah adanya dan keterlibatan human papillomavirus.

Gejala awalnya adalah kesulitan dan rasa sakit saat menelan, yang bisa menjalar ke telinga. Dalam kasus tumor faring, suara biasanya tidak berubah, sedangkan pada tumor laring suara serak dan perubahan suara (disfonia) sering terjadi, yang disebabkan oleh perubahan pita suara. Jika tumor tumbuh, itu menghalangi jalan napas sehingga sulit bernapas (dispnea), kadang-kadang bahkan dengan pendarahan di mulut. Tumor ini sering menyebabkan nodus di leher.

Diagnosis dibuat melalui pemeriksaan mulut, faring dan laring, serta endoskopi yang terakhir. Pada disfonia progresif dan persisten serta pada massa leher, pemeriksaan endoskopi juga akan dilakukan.

Perawatan dapat terdiri dari pembedahan, kemoterapi, atau terapi radiasi . Dalam beberapa tahun terakhir, pembedahan telah berkembang pesat, memungkinkan perawatan yang lebih tepat untuk menghindari mutilasi. Saat ini, hasil kuratif terbaik diperoleh dengan pembedahan, baik radikal maupun parsial (terbuka atau endoskopi, yang selanjutnya bisa konvensional, laser atau robotik).

Related Posts