Konsekuensi anak menjadi fokus perhatian orang tuanya

Anak-anak mendapat sorotan dari orang tua mereka yang bekerja yang berusaha setiap hari untuk menawarkan mereka kesempatan yang tidak mereka miliki. Mereka menyimpan semua harapan mereka di bawah keyakinan bahwa dengan memberikan segalanya mereka akan menjadi apa yang mereka tidak bisa. Oleh karena itu, anak memperoleh peran superioritas yang, dalam jangka panjang, dapat menyebabkan masalah dalam hubungan interpersonalnya.

Dalam masyarakat saat ini adalah umum untuk menemukan bahwa keluarga lebih suka memiliki sedikit anak, antara satu dan dua. Inilah yang dikenal sebagai “anak-anak keinginan”. Mereka berusaha keras untuk masa depan mereka dan ini membuat anak-anak memperoleh keterampilan profesional yang sangat cocok untuk kehidupan dewasa mereka tetapi, bagaimanapun, sedikit keterampilan emosional dan sosial.

Mereka menempatkan diri mereka di pusat perhatian orang tua mereka dan peran ini, yang pada awalnya tampak positif, akhirnya menjadi kontraproduktif bagi anak. Mereka menjadi orang yang tidak mampu mengenali perasaan orang-orang di sekitar mereka dan menghargai kebutuhan mereka. Mereka dicirikan oleh kurangnya empati.

Anak-anak memiliki keterampilan sosial yang buruk.

Perkembangan perilaku maladaptif dan diagnosis Gangguan Perilaku

Situasi ini menimbulkan penderitaan dan perasaan frustrasi, karena terbiasa memiliki segalanya dan merasa menjadi pusat perhatian, ketika mereka berada di luar inti keluarga, mereka menghadapi kenyataan yang berlawanan. Dalam banyak kesempatan, mereka merasa diremehkan, yang membuat mereka lebih mudah menunjukkan gejala kecemasan dan depresi selama masa remaja. Dalam beberapa kasus, ini bahkan dapat memotivasi anak untuk mulai mengonsumsi zat. Terkadang bentrokan dengan kenyataan ini berakhir dengan diagnosis Gangguan Perilaku .

Bagaimana Anda sampai ke situasi ini?

  • Kurang memperhatikan anak di bawah umur karena orang tua lebih banyak menghabiskan waktu di luar keluarga. Hal ini menimbulkan perasaan bersalah yang cenderung mereka atasi dengan memanjakan segala sesuatu untuk anak-anak mereka.
  • Tidak adanya batas. Banyak orang tua tidak ingin memiliki masalah dengan anak-anak mereka dan menghindarinya dengan memberi mereka semua yang mereka minta. Hal ini menimbulkan perasaan impunitas bagi anak yang berbenturan dengan kenyataan.
  • Tetapkan harapan yang tinggi, terutama di bidang akademik, sosial dan olahraga.

Beberapa tips untuk menghindari Child Emperor Syndrome:

  • Tetapkan aturan dan batasan.
  • Mempromosikan dialog dan budaya usaha.
  • Sadar bahwa kekerasan tidak bisa menjadi sarana untuk mencapai tujuan.

Related Posts