Menyusui – Perasaan Terbaik Menjadi Ibu

Menyusui - Perasaan Terbaik Menjadi Ibu

“Seorang anak melahirkan seorang ibu,” pepatah terkenal dari Dr. Vithal Venkatesh Kamat, benar dalam segala hal. Dengan anak itulah seorang ibu dilahirkan; bayi mengajarkan ibu untuk menjadi perhatian dan kuat. Dalam kasus saya, anak saya mengajari saya kesabaran, ketekunan, dan menyusui.

Meskipun menyusui adalah proses alami untuk semua mamalia, ini adalah keterampilan yang diperoleh dengan waktu, kesabaran, dan koordinasi. Bagi saya, inisiasi menyusui adalah perjalanan panjang yang paling tidak saya perhatikan selama kehamilan. Saya percaya bahwa itu adalah bakat yang secara alami akan datang kepada saya seperti yang terjadi pada ibu-ibu lainnya.

Pasca melahirkan, masalah puting datar muncul saat kita berada di rumah sakit. Para perawat menyuruh saya untuk menarik puting susu dengan jarum suntik terbalik – prosesnya sangat menyakitkan bagi saya. Apalagi bayi saya tidak bisa menempel, yang lagi-lagi membuat bentuknya menjadi rata. Namun, saya berharap masalah itu akan terpecahkan begitu saya sampai di rumah.

Di rumah, masalah kait tetap ada; Namun, saya bertekad untuk menyusui bayi saya, jadi saya memesan pompa manual karena payudara terasa sakit. Sekresi ASI membutuhkan banyak waktu dan usaha bagi saya. Kemudian, meskipun anggarannya berat, saya memesan pompa listrik yang menghemat tenaga saya. Namun, saya masih kehilangan waktu berkualitas dengan bayi saya saat menyusui.

Hari-hari berlalu, memberi makan bayi dengan mangkuk dan sendok menjadi sulit, jadi saya harus mulai dengan pemberian susu botol. Kemudian, saya menemukan botol berbentuk payudara dengan aliran lambat. Ini membuatnya sedikit lebih mudah untuk beralih ke pelindung puting dengan bantuan ahli laktasi.

Setelah beberapa hari, tiba-tiba, ada keajaiban! Pelindung puting dari botol masih harus dibersihkan dan untuk menenangkan bayi saya yang menangis, saya mendekapnya dekat dengan payudara saya. Setelah sekitar 2 bulan sejak bayi saya lahir, itulah pertama kalinya bayi saya menyusu langsung. Saat itu juga saya menyadari bahwa menyusui adalah perasaan terbaik, dan semua usaha saya tidak sia-sia.

Penafian: Pandangan, pendapat, dan posisi (termasuk konten dalam bentuk apa pun) yang diungkapkan dalam posting ini adalah milik penulis sendiri. Keakuratan, kelengkapan, dan validitas pernyataan apa pun yang dibuat dalam artikel ini tidak dijamin. Kita tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, atau representasi apa pun. Tanggung jawab atas hak kekayaan intelektual dari konten ini ada pada penulis dan kewajiban apa pun sehubungan dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual tetap berada di pundaknya.

Related Posts