Narkolepsi: gejala, diagnosis, dan pengobatan

Jika Anda memiliki rasa kantuk yang berlebihan di siang hari dengan serangan tidur yang tiba-tiba dan tidak terkendali dan sulit untuk tetap terjaga untuk waktu yang lama, Anda mungkin memiliki kondisi kronis yang disebut narkolepsi.

Penyakit ini terjadi karena penurunan tingkat kewaspadaan yang disebabkan oleh kekurangan hipokretin atau orexin (zat yang biasanya dilepaskan di hipotalamus dan yang mendorong terjaga). Penyebab hilangnya sel-sel yang memproduksi zat ini di otak tidak diketahui secara pasti, meskipun diyakini memiliki kemungkinan asal autoimun.

Beberapa gejala khas narkolepsi adalah: – Kantuk berlebihan di siang hari (biasanya gejala pertama dan juga yang paling umum): Orang dengan narkolepsi tertidur tanpa peringatan, di mana pun, kapan pun. – Hilangnya tonus otot secara tiba -tiba (cataplexy): Tidak terkendali dan biasanya dipicu oleh emosi yang intens seperti tawa, ketakutan, kejutan, dll. Beberapa orang dengan narkolepsi hanya mengalami 1 atau 2 episode katapleksi per tahun, sementara yang lain mungkin mengalami beberapa episode setiap hari. Tidak semua penderita narkolepsi mengalami katapleksi. – Kelumpuhan tidur (yang dapat terjadi pada awal tidur atau saat bangun): Ketidakmampuan sementara untuk bergerak atau berbicara. Mereka biasanya episode singkat 1-2 menit, tapi sangat menyedihkan. – Halusinasi Hypnagogic (yang terjadi pada saat tertidur): Keadaan setengah sadar ketika Anda mulai bermimpi yang membuat mimpi menjadi sangat nyata dan sangat jelas. – Gangguan tidur malam dengan episode fragmentasi tidur . – Gejala penyerta lainnya : Tidur siang berulang sepanjang hari, perilaku otomatis, dll.

Meskipun gejala narkolepsi dapat muncul pada semua usia (dari bayi hingga 45-50 tahun), yang paling umum adalah gejala pertama muncul antara 10 dan 25 tahun. Namun, diagnosis definitif hampir selalu tertunda antara 5 dan 10 tahun, dengan konsekuensi kerusakan pada pasien yang akan bertahan selama bertahun-tahun tanpa menerima pengobatan yang memadai.

Untuk mendiagnosis dengan benar apakah pasien menderita narkolepsi, kami harus selalu melakukan polisomnografi nokturnal sebelumnya untuk menilai kuantitas dan kualitas tidur pasien di malam hari dan, keesokan harinya, Tes Latensi Tidur Ganda (TLMS) yang akan berfungsi untuk mengonfirmasi atau tidak diagnosisnya.

Pengobatan Narkolepsi

Perawatan harus mencakup tindakan farmakologis untuk mengobati kantuk di siang hari dan katapleksi, serta tindakan non-farmakologis berdasarkan pendidikan untuk pasien dan lingkungan terdekatnya untuk membantu lebih memahami penyakitnya. Menjaga kebersihan tidur yang memadai juga akan menjadi faktor kunci bagi pasien . serta membuat beberapa perubahan dalam kebiasaan dan gaya hidup.

Related Posts