Otoneurologi diterapkan pada studi vertigo

Otoneurologi adalah subspesialisasi medis yang bertanggung jawab untuk mempelajari dan mengobati penyakit yang mempengaruhi telinga bagian dalam. Dalam aspek bedah, spesialisasi ini juga bertanggung jawab untuk mengobati penyakit yang mempengaruhi saraf yang berjalan di sekitar telinga bagian dalam.

Bagaimana cara mempelajari vertigo dengan otoneurologi?

Mengingat telinga bagian dalam terhubung dengan Central Nervous System (CNS) yang bertugas menafsirkan sinyal yang dipancarkan dari pertama, proses neurologis akan memiliki bobot yang sangat penting dalam otoneurologi.

Apa peran ruang depan dalam studi vertigo?

Telinga bagian dalam dibagi menjadi bagian anterior (koklea) dan bagian posterior (vestibulum). Ruang depan bertanggung jawab untuk mendeteksi gerakan dan orientasi kepala dan menginformasikan SSP. Informasi ini akan sangat penting ketika mempelajari keseimbangan pasien. Saat ini, keseimbangan dipahami sebagai busur refleks. Informasi pertama-tama harus dikumpulkan melalui rute tiga kali masuk:

– Ruang depan : gerakan dan orientasi kepala

Visi : menginformasikan tentang posisi relatif lingkungan terhadap individu

Sistem Somatosensori : melaporkan posisi setiap bagian tubuh

Informasi ini dianalisis di SSP untuk akhirnya mengembangkan respons motorik yang sesuai. Oleh karena itu, studi tentang keseimbangan tidak dapat dibatasi pada studi tentang ruang depan, tetapi secara praktis melibatkan seluruh Sistem Saraf dan Sistem Muskuloskeletal.

Fungsi lain dari ruang depan adalah refleks vestibulo-okular (VOR): jika kita telah mendeteksi gerakan kepala, informasi ini ditransfer ke otot-otot ekstraokular, yang menggerakkan mata. Dengan cara ini, VOR berfungsi sebagai sistem stabilisasi pandangan. Untuk alasan ini, studi tentang gerakan mata akan menjadi salah satu bagian terpenting dari studi tentang ruang depan dan karena itu keseimbangan.

Apa peran koklea dalam studi tentang vertigo?

Koklea bertanggung jawab untuk mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik yang dapat dipahami oleh pusat saraf. Jadi, koklea adalah organ pendengaran .

Studi tentang pendengaran juga penting, dan dilakukan oleh para profesional di Otorhinolaryngology melalui berbagai varian audiometri. Kajian ini tidak hanya membahas tentang gangguan pendengaran (hearing loss), tetapi juga dengan fenomena terkait lainnya. Ini bisa menjadi hipersensitivitas terhadap suara (hiperakusis) atau persepsi suara dering atau tidak ada suara (tinnitus).

Related Posts