Pengalaman Saya Dengan Homeschooling Anak Saya: Apa yang Saya Pelajari

Pengalaman Saya Dengan Homeschooling Anak Saya: Apa yang Saya Pelajari

Anak saya yang berusia 3 tahun sudah siap untuk bergabung dengan prasekolah tahun ini. Dengan seluruh dunia menderita melalui pandemi dan sekolah ditutup, semua rencana kita sia-sia. Itu meninggalkan kita dengan dua pilihan; baik pergi untuk pembelajaran jarak jauh yang ditawarkan oleh pembibitan atau homeschooling. Pembelajaran jarak jauh adalah mutlak tidak, karena itu berarti waktu layar yang lebih lama untuk anak-anak. Jadi itu berarti saya harus menyekolahkan anak saya yang berusia tiga tahun di rumah.

Ketika saya mulai mencari inspirasi di media sosial, saya menemukan tren yang sangat mengganggu dari orang-orang yang mempromosikan mainan mahal atau sumber daya yang tidak terjangkau oleh banyak orang. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk tidak terlalu melihat ke dalamnya dan mengikuti arus.

Homeschooling bukan berarti harus menggeser seluruh proses homeschooling. Sebaliknya, ini mengacu pada penciptaan lingkungan belajar dari pagi hingga malam, di rumah. Berikut adalah beberapa poin penting yang menurut saya berguna saat menyekolahkan putri saya di rumah.

  1. Langkah pertama yang perlu Anda lakukan saat memulai perjalanan homeschooling anak Anda adalah mempersiapkan diri terlebih dahulu. Buatlah rencana harian, mingguan dan bulanan yang berisi topik yang ingin Anda perkenalkan kepada anak Anda, tujuan topik dan hasil yang diinginkan. Anda dapat menggunakan buku atau file sebagai perencana Anda.
  2. Ajarkan ketika anak Anda dalam suasana hati yang baik. Anak yang cukup makan dan cukup istirahat lebih mudah untuk ditangani dan berkomunikasi. Juga, pastikan Anda dalam suasana hati yang baik juga.
  3. Bersikaplah fleksibel dengan waktu dan kurikulum. Bagaimanapun, waktu yang fleksibel adalah salah satu keuntungan utama dari homeschooling. Jangan memaksa anak kapan saja.
  4. Sama sekali tidak perlu sumber daya yang mahal. Lihatlah ke sekeliling Anda dan gunakan apa yang Anda miliki. Anda hanya harus inovatif dan kreatif. Dari mainan hingga krayon hingga DIY yang murah, apa pun dapat diubah menjadi bahan pembelajaran.
  5. Pilihlah pembelajaran berbasis aktivitas dengan bantuan mainan dan warna. Ini mengembangkan minat anak dalam belajar.
  6. Internet bisa menjadi teman terbaik Anda atau musuh terburuk Anda. Pilih blogger atau situs yang asli dan mudah diikuti, daripada yang mempromosikan produk mahal.
  7. Akhirnya, bersenang-senanglah dengannya. Jangan terlalu memperumit masalah untuk Anda atau anak Anda. Tujuannya adalah perkembangan anak secara keseluruhan dan bukan kesuksesan akademis.

Homeschooling bisa menjadi pengalaman belajar yang luar biasa bagi anak Anda, jika dilakukan dengan benar. Itu juga dapat memperkuat ikatan antara orang tua dan anak-anak! Selamat Mengasuh Anak!

Penafian: Pandangan, pendapat, dan posisi (termasuk konten dalam bentuk apa pun) yang diungkapkan dalam posting ini adalah milik penulis sendiri. Keakuratan, kelengkapan, dan validitas pernyataan apa pun yang dibuat dalam artikel ini tidak dijamin. Kita tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, atau representasi apa pun. Tanggung jawab atas hak kekayaan intelektual dari konten ini ada pada penulis dan kewajiban apa pun sehubungan dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual tetap berada di pundaknya.

Related Posts