Pengalaman Saya Dengan Kehamilan Ektopik

Pengalaman Saya Dengan Kehamilan Ektopik

Kata ‘kehamilan ektopik’ sama barunya bagi saya seperti orang lain sampai saya mengalaminya sendiri. Saya ingat dengan jelas pagi hari ketika saya tiba-tiba mulai merasakan sakit luar biasa di perut saya yang diikuti dengan pendarahan. Kita sangat senang karena suami saya dan saya akan segera menjadi orang tua, tetapi kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Aku akan menghadapi ketakutan terburuk yang dimiliki ibu mana pun.

Saya dibawa ke dokter kandungan untuk diperiksa, dan dia mengatakan bahwa ada kemungkinan saya mengalami kehamilan ektopik. Selama sonografi, dokter mengatakan bahwa salah satu saluran tuba saya telah pecah dan perlu dioperasi. Dokter kandungan saya menegaskan bahwa itu adalah kehamilan ektopik dan saya segera dibawa ke ruang operasi karena penundaan lebih lanjut akan mengancam jiwa. Tapi ini bukan akhir, dokter yang melakukan sonografi saya menyebutkan tuba falopi yang salah dalam laporan yang memperburuk keadaan. Selama operasi, dokter kandungan saya menemukan bahwa itu adalah yang lain yang pecah dan bukan yang disebutkan. Hanya karena kehadiran pikiran dan pengalamannya, saya diselamatkan dari kehilangan saluran tuba yang baik. Yang pecah telah dipindahkan dengan aman, dan saya diselamatkan.

Seluruh pengalaman itu mengerikan karena kadar hormon membuat tubuh Anda bereaksi dengan cara yang tidak terduga. Keluarga saya dan dokter kandungan saya memberi tahu saya bahwa peluang saya untuk memiliki bayi secara alami adalah sekitar 70%. Ini membuat saya merasa bingung dan percaya diri pada saat yang bersamaan. Saya sempat bingung apakah saya bisa memiliki anak lagi secara alami dan percaya diri karena bukan tidak mungkin menjadi seorang ibu lagi.

Saya diberi kehidupan baru. Setelah minum beberapa obat dan tindakan pencegahan selama hampir 4 bulan, dokter kandungan saya menyarankan agar suami saya dan saya harus merencanakan bayi, karena saya bisa hamil dengan satu saluran tuba dan melahirkan. Kita berjalan sesuai rencana, dan saya hamil untuk kedua kalinya, tanpa perawatan medis. Itu adalah saat yang membahagiakan bagi kita karena kita akan segera menjadi orang tua. Saya melahirkan bayi laki-laki yang sehat Januari lalu, dan saya berterima kasih kepada Tuhan dan dokter kandungan saya, yang merupakan berkah tersembunyi bagi saya.

Penafian: Pandangan, pendapat, dan posisi (termasuk konten dalam bentuk apa pun) yang diungkapkan dalam posting ini adalah milik penulis sendiri. Keakuratan, kelengkapan, dan validitas pernyataan apa pun yang dibuat dalam artikel ini tidak dijamin. Kita tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, atau representasi apa pun. Tanggung jawab atas hak kekayaan intelektual dari konten ini ada pada penulis dan kewajiban apa pun sehubungan dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual tetap berada di pundaknya.

Related Posts