pengobatan ketombe

Karena fakta bahwa ketombe adalah proses multifaktorial, formulasi anti-ketombe saat ini disajikan dalam bentuk kosmetik yang berbeda dan mengandung berbagai bahan aktif yang ditujukan untuk memperbaiki secara individual setiap penyebab yang dapat menyebabkannya dan mengurangi konsekuensinya. Bahan aktif * Antijamur. Mereka menghambat proliferasi mikroorganisme, terutama terhadap ragi Malassezia furfur. * Sitostatika. Mereka mengatur siklus pembaruan sel kulit kepala. * Antiseboroik. Mereka menormalkan sekresi kelenjar sebaceous. * Keratolitik. Mereka menghilangkan akumulasi sisik dari kulit kepala. * Antipruritus. Mereka meredakan gatal dan kemerahan yang menyertai proses ketombe. Hampir semua perawatan termasuk, sebagai bahan aktif pertama pilihan melawan ketombe, zat dengan aktivitas antijamur. Gugus kimia yang paling banyak digunakan adalah turunan pyridinium sulfur, seperti zinc pyrithione (ZPT). Zat-zat ini bertindak terutama dengan menghambat proliferasi mikroba; namun, mereka juga memiliki efek sitostatik tertentu yang membantu menormalkan proses keratinisasi.

Turunan pyridinium lain, tanpa aktivitas sitostatik karena tidak mengandung sulfur dalam molekulnya, adalah piroctone olamine. Salah satu keunggulan molekul ini dibandingkan dengan zinc pyrithione adalah kelarutannya dalam air, karena memungkinkan untuk dimasukkan dalam formulasi kosmetik transparan; sedangkan ZPT, karena kelarutannya yang rendah dalam air, diformulasikan sebagai dispersi (sampo) yang memberikan produk penampilan seperti susu keputihan.

Climbazole adalah agen anti-ketombe lain yang efektif, dari keluarga azole, yang aktivitasnya khusus antijamur. Zat ini bertindak selektif terhadap mikroorganisme patogen, dengan menghormati flora mikroba di kulit kepala.

Seiring dengan bahan-bahan ini, zat dengan aktivitas keratolitik, antiseboroik atau antipruritik biasanya dimasukkan ke dalam formulasi antiketombe, untuk memperbaiki penampilan rambut, mengatur sekresi sebum dan menghilangkan rasa gatal yang disebabkan oleh adanya ketombe. Asam salisilat bersama dengan beberapa turunan belerang (sulfur koloid, selenium sulfida) adalah agen pengelupasan yang baik yang memfasilitasi penghapusan sisik dari kulit kepala.

Kosmetik yang kurang agresif dan lebih alami sedang dibuat setiap hari, dan, untuk alasan ini, ekstrak tumbuhan dimasukkan ke dalam formulasi anti-ketombe yang memberikan sifat antiseptik dan penyembuhan baru, selain mengurangi sifat iritasi dari beberapa bahan aktif.

Selama tahun 1970-an dan 1980-an, turunan tar (tar batubara) adalah komponen tanaman yang paling banyak digunakan dalam formulasi anti-ketombe, karena kemanjurannya yang terbukti sebagai agen sitostatik dan antiseboroik. Saat ini, bahan-bahan ini tidak digunakan lagi karena keamanannya sedang dievaluasi.

bentuk kosmetik

Perawatan saat ini untuk memerangi ketombe menggabungkan penggunaan berbagai produk kosmetik pelengkap, yang disajikan dalam berbagai bentuk kosmetik. Umumnya, untuk mengontrol masalah ketombe, penggunaan shampo anti ketombe secara rutin sudah cukup. Saat ini, formula baru bukan lagi sampo agresif dan telah menjadi produk yang, selain mengandung bahan aktif yang mengatasi masalah ketombe, membersihkan dan merawat rambut secara kosmetik, memberikan kelembutan, kilau dan nutrisi.

Meskipun sampo menjadi bentuk kosmetik yang paling banyak digunakan, karena kenyamanan melakukan dua tindakan dalam satu (membersihkan rambut dan mengendalikan ketombe), disarankan untuk melengkapi perawatan dengan lotion anti-ketombe hidroalkohol untuk setelah dicuci, yang mengandung bahan aktif selain sampo. Pada lotion, kandungan alkohol yang tinggi memudahkan penyerapan bahan aktif, selain memberikan sensasi kesegaran yang menyenangkan karena penguapan alkohol.

Sebagai produk paling inovatif, masker rambut anti ketombe dengan aksi pengelupasan telah dikembangkan, yang memberikan sifat kosmetik masker pengkondisi (kilau, kelembutan, nutrisi), selain bahan aktif yang mengontrol munculnya ketombe. Beberapa tips praktis

* Untuk perawatan anti ketombe yang paling efektif, disarankan untuk mengganti penggunaan sampo yang mengandung bahan aktif berbeda, sehingga mencegah mikroorganisme menjadi kurang sensitif terhadap bahan aktif tertentu.

* Selama aplikasi sampo, dianjurkan untuk memijat kulit kepala untuk menghilangkan sel-sel mati dan membiarkan produk bekerja setidaknya selama 5 menit, sehingga bahan aktif dapat diserap.

* Pijat kulit kepala harus dilakukan dengan ujung jari dan tidak pernah dengan kuku, karena dalam kondisi ini stratum korneum lebih tipis dan luka kecil dapat menyebabkan memperburuk kondisi kulit kepala.

* Penting, setelah mengoleskan sampo anti ketombe, membilas rambut secara menyeluruh agar tidak meninggalkan residu produk yang dapat menyebabkan gatal dan iritasi pada kulit kepala.

Related Posts