Psoriasis genital: apa itu, gejala dan pengobatan

Psoriasis genital adalah penyakit autoimun yang menyerang kulit daerah genital, menyebabkan munculnya bercak halus kemerahan dengan tampilan kering di daerah intim.

Kelainan kulit ini dapat menyerang pria maupun wanita dan dapat berkembang di bagian mana saja pada alat kelamin, termasuk pubis, paha, bokong, penis atau vulva, misalnya.

Meski belum ada obatnya, psoriasis genital dapat dikurangi dengan perawatan yang tepat, yang ditunjukkan oleh dokter kulit atau imunologi, dan perawatan sehari-hari.

Psoriasis genital: apa itu, gejala dan pengobatan_0

gejala utama

Gejala utama psoriasis genital adalah:

  • Bintik-bintik merah halus dan cerah kecil di daerah genital;
  • Rasa gatal yang intens di tempat cedera;
  • Kulit kering;
  • Iritasi lokal.

Gejala psoriasis genital lebih sering terjadi pada orang yang kelebihan berat badan, menjadi lebih intens ketika orang tersebut sering berkeringat dan / atau sering memakai pakaian panas dan ketat.

Lokasi yang paling terpengaruh

Situs utama yang terkena psoriasis genital adalah:

  • Pubis: daerah tepat di atas alat kelamin, tempat rambut berada, memiliki gejala yang mirip dengan psoriasis kapiler;
  • Paha: luka biasanya muncul di lipatan paha, dekat kemaluan;
  • Vulva: bintik-bintik biasanya berwarna merah dan halus dan hanya mencapai bagian luar vagina;
  • Penis: biasanya muncul di kelenjar, tapi bisa juga mempengaruhi batang penis. Ini ditandai dengan beberapa bintik merah kecil, dengan kulit bersisik atau halus, berkilau;
  • Pantat dan anus: luka muncul di lipatan bokong atau di dekat anus, menyebabkan rasa gatal yang hebat dan mungkin disalahartikan sebagai wasir;
  • Ketiak: gejala memburuk dengan penggunaan pakaian ketat dan dengan adanya keringat;
  • Payudara: biasanya muncul di bagian bawah payudara, dimana kulitnya terlipat.

Pada pria, psoriasis genital biasanya tidak menyebabkan disfungsi seksual, namun pasangannya mungkin khawatir yang pada akhirnya dapat mempersulit hubungan. Selain itu, beberapa obat yang digunakan dalam pengobatan mungkin memiliki beberapa efek samping yang membuat sulit ereksi.

Cara memastikan diagnosis

Diagnosis psoriasis genital harus dibuat oleh ginekolog, ahli urologi atau dokter kulit setelah melakukan pemeriksaan fisik dan menilai tanda dan gejala yang ditunjukkan oleh orang tersebut.

Namun, dokter mungkin juga menyarankan untuk melakukan pemeriksaan dan tes lain untuk menyingkirkan kemungkinan masalah lain yang mungkin menyebabkan perubahan kulit, seperti infeksi jamur atau bakteri, misalnya.

Bagaimana pengobatan dilakukan

Pengobatan psoriasis genital biasanya dimulai dengan penggunaan salep berbahan dasar kortikoid, seperti Psorex, yang sebaiknya hanya digunakan di daerah yang terkena, sesuai anjuran dokter, untuk mengurangi peradangan kulit dan meredakan rasa tidak nyaman.

Dalam kasus yang lebih serius, di mana luka tidak membaik dengan penggunaan salep atau bila bagian tubuh lain juga terpengaruh, dokter mungkin juga meresepkan penggunaan obat dalam bentuk kapsul. Alternatif lain adalah terapi sinar ultraviolet, yaitu sinar UVA dan UVB. Dapatkan pemahaman yang lebih baik tentang obat-obatan dan pilihan pengobatan lain yang tersedia untuk psoriasis.

Tips agar cepat sembuh

Beberapa tips lain untuk mengurangi iritasi kulit dan menyembuhkan lebih cepat adalah:

  • Kenakan pakaian katun ringan yang tidak menekan;
  • Hindari berkeringat atau menggunakan obat untuk psoriasis tepat setelah melakukan aktivitas fisik;
  • Jaga agar area yang terkena selalu bersih;
  • Hindari penggunaan parfum, sabun dan krim yang tidak diindikasikan oleh dokter;
  • Hindari penggunaan pembalut beraroma, karena dapat mengiritasi kulit;
  • Cuci daerah genital untuk menghapus semua obat sebelum kontak intim;
  • Gunakan kondom dan lumasi daerah tersebut dengan baik selama kontak intim;
  • Cuci area tersebut dengan baik setelah kontak intim dan aplikasikan kembali obatnya.

Penting juga untuk diingat bahwa salep berbasis tar untuk psoriasis hanya boleh dioleskan ke area genital sesuai saran medis, karena penggunaan berlebihan dapat menyebabkan iritasi dan memperburuk lesi.

Related Posts