Rehabilitasi defisit neurologis pada anak-anak

Terapi rehabilitasi komprehensif yang ditujukan untuk anak-anak dan remaja dengan patologi neurologis, baik sistem saraf pusat maupun perifer, yang menyebabkan perubahan fisik, kognitif, sensorik, emosional dan/atau perilaku. 

Tujuannya adalah untuk memulihkan, mengkompensasi atau mencegah memburuknya defisit neurologis pada anak-anak untuk memberi mereka tingkat kemandirian dan otonomi fungsional yang lebih besar, meningkatkan kualitas hidup mereka dan orang tua mereka.

Perhatian awal

Dalam konteks neurorehabilitasi anak, perhatian dini diterapkan ketika anak-anak yang harus dilakukan intervensi terapeutik berada dalam rentang usia 0-6 tahun. 

Tujuannya adalah untuk merangsang sejak dini anak-anak yang menderita perubahan dalam perkembangan psikomotorik mereka atau berisiko menderita itu, mempromosikan perkembangan kemampuan mereka. 

Deteksi dini sangat penting dalam hal bertindak sesegera mungkin dan memungkinkan integrasi anak-anak dalam keluarga, sekolah dan lingkungan sosial dengan cara yang paling lengkap.

Perawatan komprehensif defisit neurologis

Perubahan neurologis yang berbeda tidak dapat didekati secara terpisah, tetapi koordinasi profesional yang berbeda diperlukan untuk rehabilitasi masing-masing daerah yang terkena. Spesialisasi yang akan menjadi bagian dari perawatan komprehensif ini adalah:

  1. Neuropediatri
  2. neuropsikologi anak
  3. Fisioterapi Neurologis Anak
  4. Terapi wicara anak-anak
  5. terapi okupasi anak

saya 

Pengasuhan dini neurorehabilitasi anak diterapkan pada rentang usia 0-6 tahun. 

Konseling dan dukungan keluarga

Intervensi utama pada anak harus dilakukan oleh keluarga dengan upaya dan bimbingan dari spesialis. Bantuan untuk anak tidak lepas dari yang dibutuhkan oleh orang tua, karena efektivitas pengobatan akan sangat tergantung pada kerjasama dan partisipasi keluarga. Untuk itu, saran dan pelatihan bagi orang tua tentang bagaimana mereka dapat berkontribusi pada stimulasi kemampuan anak mereka.

Patologi yang paling sering dirawat di rehabilitasi

  • Mengatasi kerusakan otak ( stroke , trauma kepala , tumor otak )
  • Cerebral palsy infantil (hemiparesis, paraparesis)
  • prematuritas
  • Gangguan perkembangan motorik (keterbelakangan psikomotor, masalah keseimbangan)
  • Keterbelakangan mental karena sebab apapun
  • Attention deficit hyperactivity disorder ( ADHD )
  • Gangguan Spektrum Autisme
  • Kelainan kromosom/sindrom genetik ( Down , Williams, Pierre-Robin, Angelman, Prader-Willi, Fragil-X, Kabuki, Pheland-Mcdermid)
  • Ensefalopati epilepsi (Barat)
  • Penyakit neurodegeneratif
  • Miopati (Duchenne, Becker)
  • spina bifida
  • Defisit sensorik (masalah penglihatan atau pendengaran)
  • Gangguan perilaku
  • Kesulitan sosial atau komunikasi
  • Masalah emosional
  • Kesulitan dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
  • sindrom metabolik

Proses rehabilitasi

Proses rehabilitasi memerlukan metodologi kerja yang dilakukan dalam 5 langkah:

  1. Evaluasi diagnostik : dilakukan oleh ahli saraf anak melalui wawancara klinis dengan kerabat dan pemeriksaan neurologis menyeluruh pada anak. Penilaian pertama ini memungkinkan mengetahui kebutuhan perawatan pasien, status fungsional mereka, tingkat ketergantungan mereka dan lingkungan sosial-keluarga mereka.
  2. khusus : tergantung pada hasil penilaian pertama, ahli saraf meminta penilaian khusus dari para profesional yang perlu campur tangan dalam proses rehabilitasi: neuropsikologi, fisioterapi neurologis, terapi wicara atau terapi okupasi.
  3. Definisi tujuan : setelah penilaian seluruh tim, rencana terapi individu dikembangkan di masing-masing area.
  4. Pengembangan perawatan rehabilitasi : pelaksanaan semua intervensi dan perawatan yang diperlukan dalam rencana pribadi yang ditetapkan.
  5. Evaluasi berkala : selama proses neurorehabilitasi dilakukan tindak lanjut dengan evaluasi berkala, sehingga rencana terapi dapat disesuaikan dengan perkembangan dan tujuan yang ingin dicapai.

Related Posts