Stimulasi kognitif sebagai sekutu pembelajaran

Stimulasi kognitif adalah serangkaian latihan yang, dikoordinasikan dan dikombinasikan dengan spesialis terapi wicara , merangsang dan mengembangkan keterampilan dan kapasitas otak seperti memori, bahasa, perhatian, konsentrasi, abstraksi, penalaran, perhitungan, dan praksis. Ini adalah metode praktis dan dinamis yang mendukung fungsi optimal belahan otak dan meningkatkan hubungan antara otak dan tubuh.

Hal ini dapat diterapkan pada setiap individu untuk meningkatkan keterampilan, kemampuan mental dan meningkatkan dan mengoptimalkan fungsi otak.

·         Keterbelakangan anak: masalah pemerolehan bahasa, keterbelakangan psikomotor.

·         Penuaan tanpa gangguan kognitif.

·         Penyakit neurodegeneratif: demensia, multiple sclerosis, dll.

·         Kerusakan otak yang didapat: cedera kepala (TCE), kecelakaan serebrovaskular (CVA), tumor otak, dll.

·         Gangguan jiwa: skizofrenia, ADHD.

·         Gangguan perkembangan pervasif: autisme, sindrom Asperger, dll.

·         Cacat (sensorik dan intelektual): gangguan pendengaran, sindrom Down, dll.

·         Kesulitan belajar di sekolah: kesulitan menulis, diskalkulia, disleksia, dll.

·         Lainnya: strategi, teknik dan kebiasaan belajar, pelatihan olahraga, dll.

Stimulasi kognitif adalah pengobatan yang banyak digunakan pada anak-anak untuk melatih keterampilan, kemampuan mental dan meningkatkan serta mengoptimalkan fungsi otak 

manfaat stimulasi kognitif

·         Optimalkan konsentrasi

·         meningkatkan memori

·         Mempromosikan fungsi belahan otak

·         Bantu anak hiperaktif dan/atau defisit perhatian

·         Meningkatkan kontrol diri dan harga diri

·         Meningkatkan koordinasi

·         Mempromosikan pemahaman membaca, menulis, mengeja dan matematika

·         Memfasilitasi belajar bahasa baru

·         Meningkatkan ekspresi tertulis dan lisan

·         membantu penderita disleksia

·         Membantu otak tetap dalam kondisi prima

 

Terapi yang paling efektif tergantung pada pasien

Kita harus ingat plastisitas otak, bahwa berkat itu, dengan stimulasi yang tepat dan konstan, otak dapat meningkatkan struktur dan fungsinya. Stimulasi kognitif didasarkan pada dua asumsi dasar:

1.   Bahwa otak pada dasarnya bersifat plastis, yaitu, mampu memodifikasi struktur dan fungsinya dalam kondisi yang sesuai. Jika kondisi ini terjadi, jumlah koneksi antara neuron otak meningkat, dan ini memanifestasikan dirinya dalam adaptasi individu yang lebih besar dan lebih baik terhadap lingkungan.

2.   Bahwa berbagai kapasitas yang kita miliki tidak hanya bergantung pada faktor genetik dan keturunan, tetapi juga pada pembelajaran dan interaksi berkelanjutan yang dibangun individu dengan lingkungan. Ini penting untuk diingat karena ini menyiratkan bahwa mereka dapat dimodifikasi dan ditingkatkan dengan latihan.

Aktivitas tidak ada satu pun yang menunjukkan pentingnya stimulasi kognitif. Kita harus merangsang semua area kognitif. Untuk melakukan ini, pekerjaan akan dilakukan dengan program komputer, kartu, lembar kerja, bahan manipulatif, musik, gerakan koordinasi, rangsangan sensorik, dll.

Related Posts