Xylitol: apakah itu buruk? Apa itu, untuk apa dan bagaimana menggunakannya

Xylitol adalah sejenis pemanis alami yang diperoleh dari makanan seperti plum, stroberi, dan labu, yang dengan menghambat bakteri penyebab gigi berlubang, telah digunakan untuk mempermanis permen karet, obat kumur, sirup, dan pasta gigi.

Selain itu, xylitol juga rendah kalori dan memiliki indeks glikemik rendah, menjadikannya pilihan alami yang bagus untuk membantu mengontrol kadar glukosa darah dan mendorong penurunan berat badan. Simak daftar makanan dengan indeks glikemik rendah.

Xylitol dapat ditemukan dalam bentuk butiran, di apotek, toko makanan kesehatan, dan supermarket. Karena tahan suhu tinggi, memiliki rasa yang ringan dan memiliki kekuatan pemanis yang sama dengan gula biasa, xylitol dapat digunakan untuk mempermanis jus, teh, kopi, kue, dan pai.

Xylitol: apakah itu buruk? Apa itu, untuk apa dan bagaimana menggunakannya_0

Xylitol buruk?

Xylitol merupakan pemanis yang umumnya dianggap aman dan dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes, ibu hamil atau menyusui, misalnya.

Namun, beberapa penelitian [1], [2], [3] telah menunjukkan bahwa penggunaan pemanis dapat merangsang rasa makanan manis dan menyebabkan perubahan flora usus, meningkatkan risiko masalah seperti obesitas atau diabetes. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan hubungan pemanis dengan kondisi tersebut.

untuk apa ini

Indikasi utama xylitol untuk kesehatan adalah:

1. Membantu menurunkan berat badan

Karena memiliki indeks glikemik yang rendah, hanya 8, xylitol menjaga kadar glukosa darah tetap seimbang, membantu mengendalikan rasa lapar sepanjang hari, mencegah pembentukan sel lemak sehingga membantu penurunan berat badan.

Juga, setiap 1 sendok teh xylitol hanya memiliki 8 kalori. Jadi, xylitol adalah pilihan yang baik untuk menggantikan pemanis lain yang lebih berkalori tinggi seperti madu, gula, atau tetes tebu, misalnya.

2. Mencegah gigi berlubang

Xylitol mencegah pembentukan gigi berlubang, karena menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans , yang merupakan bakteri utama yang bertanggung jawab menyebabkan infeksi ini pada gigi. Pelajari tentang penyebab gigi berlubang lainnya.

3. Membantu pengendalian diabetes

Karena memiliki indeks glikemik yang rendah, xylitol menjaga kadar gula tetap seimbang, membantu mengontrol kadar glukosa darah pada penderita diabetes. Pelajari bagaimana makanan membantu mengendalikan diabetes.

4. Mencegah infeksi telinga

Xylitol dapat mencegah infeksi telinga dengan melawan bakteri lain yang hidup baik di mulut maupun di telinga, seperti Candida albicans.

Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan manfaat xylitol untuk pengobatan kondisi ini.

Perbedaan antara xylitol dan stevia

Stevia adalah pemanis alami yang diperoleh dari tanaman Stevia Rebaudiana Bertoni dan dapat ditemukan dalam bentuk bubuk, butiran atau cairan. Selain itu, stevia memiliki kekuatan untuk mempermanis 200 hingga 300 kali lebih banyak dari gula biasa dan memiliki rasa pahit yang dapat sedikit mengubah rasa makanan. Pelajari lebih lanjut tentang stevia.

Xylitol, sebaliknya, adalah pemanis yang diperoleh dari serat buah dan sayuran, dan dipasarkan dalam bentuk butiran. Selain itu, xylitol memiliki daya pemanis yang sama dengan gula biasa dan memiliki rasa yang lembut, tidak mengubah rasa sediaan.

Cara Penggunaan

Karena merupakan pemanis yang mempertahankan khasiatnya bahkan pada suhu tinggi, xylitol dapat digunakan untuk mempermanis jus, teh, kopi, kue, kue, atau pai, misalnya.

Penting untuk diingat bahwa setiap 1 sendok teh xylitol memiliki kekuatan pemanis yang sama dengan 1 sendok teh gula biasa.

jumlah yang disarankan

Saat ini tidak ada jumlah xylitol yang disarankan per hari. Namun, umumnya disarankan untuk mengonsumsi xylitol maksimal 60g per hari.

kemungkinan efek samping

Asupan xylitol yang berlebihan dapat menyebabkan gas berlebih, perut kembung, dan diare pada beberapa orang.

Oleh karena itu, penggunaan xylitol hanya boleh dilakukan sesuai anjuran dokter atau ahli gizi, terutama pada kasus diabetes atau hipertensi, atau kehamilan misalnya.

Kontraindikasi

Orang dengan sindrom iritasi usus besar sebaiknya tidak menggunakan xylitol. Ini karena pemanis ini kurang terserap di usus, difermentasi oleh bakteri usus dan menyebabkan gejala seperti nyeri, gas berlebih, dan diare. Ketahui gejala sindrom iritasi usus lainnya.

Selain itu, menurut Brazilian Society of Pediatrics, anak-anak hanya boleh menggunakan pemanis sejak usia 2 tahun, dalam kasus diabetes dan mengikuti panduan dokter anak.

Related Posts