70% kasus ADHD diturunkan

Defisit perhatian anak-remaja, lebih dikenal sebagai ADHD, adalah gangguan perkembangan neurologis masa kanak-kanak pada usia yang sangat dini. Ini terutama ditandai dengan kurangnya perhatian, meskipun dapat juga disertai dengan hiperaktif dan impulsif. Spesialis di Pediatrics menegaskan bahwa gangguan ini mempengaruhi 5% dari anak-anak usia sekolah. Tidak hanya berdampak pada penderitanya, tetapi juga keluarga dan lingkungan.

Ada atau tidak adanya ketiga gejala ini dan sejauh mana gejala tersebut muncul membentuk tiga subtipe klinis:

  • Subtipe ADHD lalai : defisit perhatian mendominasi
  • Subtipe ADHD hiperaktif dan impulsif : hiperaktif dan impulsif mendominasi
  • Subtipe gabungan ADHD : ketiga gejala muncul sama

Gejala-gejala ini harus muncul sebelum usia 7 tahun dan untuk jangka waktu lebih dari 6 bulan. Gejala tersebut pasti terjadi di berbagai situasi dan tempat sehari-hari (di rumah, di sekolah, dll) dan mengganggu aktivitas sosial dan akademik anak.

ADHD dapat menyebabkan patologi lain; pada kenyataannya, lebih dari 70% pasien yang terkena menderita gangguan lain. Defisit perhatian mengganggu perolehan pengetahuan dan, oleh karena itu, dengan kinerja akademik. Hiperaktif dan impulsif kompromi kepatuhan yang tepat dengan aturan hidup berdampingan.

Apa penyebab ADHD?

Pada lebih dari 70% kasus, ADHD diturunkan. Penyebabnya juga terkait dengan faktor lingkungan, seperti adanya lingkungan dari logam berat seperti merkuri atau kekurangan zat besi pada anak-anak.

Konsumsi tembakau selama kehamilan meningkatkan risiko menderita penyakit ini sebesar 2,5 kali lipat. Ini juga terkait dengan penyakit yang menyebabkan kerusakan otak selama kehamilan, seperti prematuritas atau ensefalopati hipoksik-iskemik.

pengobatan ADHD

Perawatan untuk ADHD dapat bersifat farmakologis atau tidak, karena keduanya telah terbukti efektif, terutama bila digunakan bersama-sama.

Bagian nonfarmakologis terdiri dari perawatan psikoedukasi yang harus dilakukan dengan orang tua, dengan anak-anak dan juga di sekolah. Ini terdiri dari menjelaskan apa gangguan itu, mengapa itu terjadi dan bagaimana mereka dapat memperbaikinya. Di sisi lain, pengobatan farmakologis dilakukan dengan psikostimulan.

Related Posts