Cara Membedakan Bagaimana Menerapkan Teori Marxis ke Sastra

Yang perlu anda ketahui tentang Teori Marxis dalam Sastra

Teori Marxis atau kritik Marxis merupakan salah satu teori yang dapat digunakan dalam kritik sastra . Teori ini didasarkan pada ideologi Karl Marx, seorang filsuf Jerman yang mengkritik ketidakadilan yang melekat dalam sistem ekonomi kelas/ kapitalis Eropa yang beroperasi pada abad ke- 19 . Marx memandang sejarah sebagai rangkaian perjuangan antar kelas, dengan kata lain, kaum tertindas dan kaum penindas.

Dalam kritik sastra Marxis, karya sastra dipandang sebagai cerminan dari lembaga-lembaga sosial dari mana ia berasal. Bahkan, karya itu sendiri dianggap sebagai institusi sosial yang memiliki fungsi ideologis tertentu berdasarkan ideologi dan latar belakang pengarangnya.

Menurut Terry Eagleton, seorang ahli teori sastra Inggris terkemuka, kritik Marxis berkaitan dengan bagaimana novel diterbitkan dan apakah mereka menyebutkan kelas pekerja”. Itu juga memberikan perhatian yang sensitif terhadap bentuk, gaya, dan makna.

Tujuan dasar dari kritik sastra ini adalah untuk menilai kecenderungan politik sebuah karya sastra dan menentukan apakah konten sosial atau bentuk sastranya progresif. Kritik Marxis memberikan perhatian khusus pada pembagian kelas, perjuangan kelas, penindasan, dan latar belakang politik dari cerita tersebut. Dengan kata lain, kritik ini lebih menitikberatkan pada unsur sosial dan politik sebuah karya daripada nilai estetika (artistik dan visual).

Sekarang, mari kita lihat bagaimana menerapkan teori Marxis pada sastra.

Bagaimana Menerapkan Teori Marxis ke Sastra

Sebagaimana dijelaskan di atas, kelas , penindasan, kekuasaan, ekonomi dan politik adalah beberapa unsur utama yang harus diperhatikan dalam kritik sastra Marxis. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut dan menganalisis informasi yang ditemukan dari menjawab pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda menerapkan teori Marxis ke dalam sastra.

  • Apa peran kelas dalam karya sastra?
  • Bagaimana penulis menganalisis relasi kelas?
  • Apa yang penulis katakan tentang penindasan?
  • Apakah konflik kelas diabaikan atau disalahkan?
  • Bagaimana karakter mengatasi penindasan?
  • Apakah pekerjaan itu mendukung status quo ekonomi dan sosial, atau apakah itu menganjurkan perubahan?
  • Apakah karya tersebut berfungsi sebagai propaganda untuk status quo? Jika demikian, dengan cara apa ia mencoba berfungsi sebagai propaganda?
  • Apakah karya tersebut mengusulkan suatu bentuk visi utopis sebagai solusi atas masalah yang dihadapi dalam karya tersebut?
  • Bagaimana ideologi dan latar belakang pengarang memengaruhi cara dia memandang ekonomi, politik, atau masyarakat?
  • Bagaimana periode waktu, latar belakang sosial dan budaya di mana karya itu ditulis mempengaruhi penggambaran kekuatan politik, ekonomi, dan sosial?

Ringkasan

  • Teori Marxis lebih mementingkan unsur sosial dan politik dari sebuah karya daripada nilai estetikanya.
  • Teori Marxis dapat diterapkan pada sastra dengan menganalisis unsur-unsur sosial, ekonomi dan politik seperti pembagian kelas, perjuangan kelas, dan penindasan.

Referensi:

T Eagleton, Marxisme dan Kritik Sastra, Berkeley, U of California P, 1976

Gambar Courtesy:

“Anti-capitalism color-2” Oleh Anti-capitalism_color.jpg: IWWkarya turunan: Sir Richardson (bicara) – Anti-capitalism_color.jpg, (Domain Publik) melalui Commons Wikimedia

Related Posts