Cara Membedakan Cara Menggunakan Onomatopoeia

Onomatopoeia – Pengertian dan Contoh

Onomatopoeia adalah pembentukan kata dari bunyi yang berhubungan dengan apa yang dinamakan. Dengan kata lain, nama kata sebenarnya meniru bunyi benda yang dilambangkan dengan kata tersebut. Karena kata tersebut menunjukkan efek suara dari entitas atau konsep yang dilambangkan dengan kata tersebut, tidaklah sulit untuk menebak arti kata tersebut meskipun Anda mendengarnya untuk pertama kali. Beberapa contoh kata onomatopoeik antara lain swoosh, boom, swish, desis, gush, berbisik, gag, cuckoo, chatter, mumble, dll.

Seperti yang terlihat dari contoh-contoh ini, kata-kata onomatopoeik dapat mencerminkan berbagai suara, termasuk suara yang dibuat oleh alam, manusia, dan hewan.

Bacalah kalimat-kalimat di bawah ini dan cobalah untuk mengidentifikasi kata-kata onomatopoeik di dalamnya.

  1. Dia berlari keluar di tengah hujan gerimis.
  2. Mobil menabrak dinding dengan ledakan keras.
  3. Ruangan itu begitu gelap; yang bisa kudengar hanyalah gumaman dan tawa.
  4. Saya menaruh beberapa mentega di panci, yang mendesis dan tergagap.
  5. Bunga-bunga berputar dan berkibar tertiup angin.

Sekarang, mari kita lihat bagaimana menggunakan Onomatopoeia dalam kalimat, tulisan, dan puisi.

Cara Menggunakan Onomatopoeia

Kata-kata Onomatopoeia

Pertama-tama, pelajari beberapa kata onomatopoeik yang akan berguna dalam menulis. Ingat, meskipun Anda tidak mengetahui arti kata yang tepat, bunyi kata tersebut akan membantu Anda memahami maknanya.

Suara manusia: cekikikan, kumur, bisikan, bisikan, geraman, raungan, gerutuan, ocehan, sembur, cegukan, mengoceh, menyeruput

Suara binatang: kicauan, moo, tweet, oink, meigh, baa, meow, cackle

Suara Air: menyembur, menjatuhkan, memercikkan, menyemprot, memercik, memercik, menyemprotkan, gerimis, menetes

Suara Udara: desir, desir, desis, desir, cambukan

Suara Tabrakan: boom, adonan, bang, thud, screech, crash, clatter

Ingat Anda juga bisa membuat kata-kata untuk meniru suara. Tapi siapapun yang membaca tulisanmu bisa mengerti arti kata itu.

Onomatopoeia dalam Kalimat

Selalu mencoba untuk mengidentifikasi kata yang tepat untuk kesempatan yang tepat. Jika Anda mengetahui suara yang dihasilkan oleh tindakan tertentu, ini tidak akan menjadi masalah. Sebagai contoh, jika Anda menggambarkan seseorang yang mengetuk pintu, Anda dapat menggunakan kata-kata seperti thud, bam, wham sedangkan jika Anda menggambarkan seseorang yang melempar kerikil ke jendela, Anda akan menggunakan kata-kata seperti klak, klak, denting.

Onomatopoeia dapat membuat tulisan Anda menarik dan hidup. Sebagai contoh, perhatikan dua kalimat di bawah ini.

Contoh 1:

Dia bangun ketika dia mendengar alarm.

Dia tersentak bangun oleh derit alarm.

Contoh 2:

Dia mendengar langkah kaki yang keras diikuti oleh suara pintu.

thud thud thud – dia mendengar langkah kaki yang keras di tangga, diikuti oleh suara pintu yang berderit.

Onomatopeia dalam Puisi

Onomatopoeia juga digunakan dalam puisi untuk membuat puisi lebih efektif dan menarik. Contoh berikut diambil dari beberapa puisi terkenal.

“Lonceng” oleh Edgar Allen Poe:

“Bagaimana mereka berdentang, dan berbenturan, dan mengaum! Betapa ngeri yang mereka curahkanDi pangkuan udara yang berdebar-debar! Namun telinganya tahu sepenuhnya,Dengan dentingan Dan dentang ,..”

“Highwayman” oleh Alfred Noyes:

“… Di atas jalan berbatu dia berdentang dan berbenturan di halaman penginapan yang gelap,

Dia mengetuk dengan cambuknya di daun jendela, tetapi semuanya terkunci dan dilarang..”

Kapan Menggunakan Onomatopoeia

Onomatopoeia dapat menghidupkan tulisan Anda, sehingga digunakan saat mendeskripsikan sesuatu dalam tulisan kreatif. Jadi tidak boleh digunakan dalam penulisan akademik atau penulisan teknis.

Gambar Courtesy:

“CRAC w” Oleh Fern Weirich (CC BY-SA 3.0) melalui Commons Wikimedia

Related Posts