Cara Membedakan Positivisme dan Fenomenologi?

Perbedaan yang menonjol antara positivisme dan fenomenologi adalah penelitian positivis melibatkan metode ilmiah dan kuantitatif sedangkan penelitian fenomenologis melibatkan metode kualitatif dan perspektif subjektif orang.

Positivisme adalah teori filosofis bahwa semua pengetahuan harus diverifikasi melalui metode ilmiah seperti eksperimen, pengamatan, dan pembuktian logis/matematis. Fenomenologi adalah studi filosofis yang mencoba memahami subjektif, pengalaman hidup dan perspektif orang.

Topik bahasan kami tentang:

  1. Apa itu Positivisme – Definisi, Karakteristik 2. Apa itu Fenomenologi – Definisi, Karakteristik 3. Perbedaan Antara Positivisme dan Fenomenologi – Perbandingan Perbedaan Utama

Istilah Utama

Positivisme, Fenomenologi

Yang perlu anda ketahui tentang Positivisme?

Positivisme adalah keyakinan filosofis bahwa semua pengetahuan harus diverifikasi melalui metode ilmiah seperti eksperimen, pengamatan, dan pembuktian logis/matematis. Semua metode ilmiah tersebut mampu memberikan bukti empiris, teramati, dan terukur, yang selalu tunduk pada prinsip-prinsip logika dan penalaran. Maka dari itu, kita juga dapat menggambarkan positivisme sebagai studi ilmiah tentang dunia. Filsuf Prancis abad kesembilan belas Auguste Comte dikatakan telah mengembangkan doktrin positivisme.

Menurut positivisme, hal-hal yang dapat diamati dengan panca indera adalah satu-satunya pengetahuan konkret yang ‘nyata’. Maka dari itu, hanya fakta yang dapat diverifikasi secara ilmiah dan empiris atau fakta yang dapat diamati dan diukur secara langsung yang merupakan pengetahuan – yang lainnya tidak ada. Selain itu, positivisme menolak konsep seperti metafisika, yang tidak menggunakan fakta konkret yang dapat diamati. Dalam pendekatan positivistik, peneliti terbatas pada pengumpulan dan interpretasi data yang objektif. Mereka adalah analis yang objektif dan harus menjauhkan diri dari nilai-nilai pribadi saat melakukan penelitian. Selanjutnya, dalam jenis penelitian ini, temuan penelitian biasanya dapat diukur dan dapat diamati.

Yang perlu anda ketahui tentang Fenomenologi?

Fenomenologi adalah studi filosofis yang mencoba memahami subjektif, pengalaman hidup dan perspektif orang. Stanford Encyclopedia of Philosophy mendefinisikannya sebagai “studi tentang struktur kesadaran seperti yang dialami dari sudut pandang orang pertama.” Ini mempelajari cara kita mengalami sesuatu. Faktanya, ini didasarkan pada prinsip bahwa satu pengalaman dapat ditafsirkan dalam berbagai cara dan bahwa realitas terdiri dari interpretasi setiap orang terhadap pengalaman tersebut. Maka dari itu, fenomenologi memberikan informasi tentang pengalaman individu yang unik, yang pada akhirnya menawarkan deskripsi rinci dan lengkap tentang pengalaman dan makna manusia.

Studi penelitian fenomenologis mengambil pendekatan kualitatif. Pengumpulan data umumnya melibatkan wawancara pribadi yang panjang dan intensif, semi-terstruktur atau tidak terstruktur. Karena fenomenologi sangat bergantung pada wawancara, peneliti sering kali harus melakukan beberapa sesi wawancara dengan setiap peserta. Namun, informasi yang diperoleh melalui wawancara ini mungkin bergantung pada keterampilan wawancara peneliti serta keterampilan mengartikulasikan peserta.

Perbedaan Antara Positivisme dan Fenomenologi

Definisi

Positivisme adalah teori filosofis bahwa semua pengetahuan harus diverifikasi melalui metode ilmiah seperti eksperimen, pengamatan, dan pembuktian logis/matematis. Fenomenologi adalah studi filosofis yang mencoba memahami subjektif, pengalaman hidup dan perspektif orang.

Persepsi tentang Dunia

Dalam positivisme, dunia dianggap sebagai eksternal dan objektif, tetapi dalam fenomenologi, dunia dianggap dikonstruksi secara sosial dan subjektif.

Peran Penelitian

Dalam positivisme, peneliti berfokus pada fakta dan merumuskan hipotesis dan mengujinya, sedangkan dalam fenomenologi, peneliti berfokus pada makna dan mengeksplorasi totalitas setiap kasus individu.

Metode penelitian

Penelitian positivis berkaitan dengan metode ilmiah dan kuantitatif, sedangkan penelitian fenomenologis berkaitan dengan metode kualitatif yang melibatkan perspektif subjektif orang.

Kata terakhir

Perbedaan yang menonjol antara positivisme dan fenomenologi adalah penelitian positivis berurusan dengan metode ilmiah dan kuantitatif, sedangkan penelitian fenomenologis berurusan dengan metode kualitatif yang melibatkan perspektif subjektif orang. Selain itu, dalam positivisme, peneliti berfokus pada fakta dan merumuskan hipotesis dan mengujinya, sedangkan dalam fenomenologi, peneliti berfokus pada makna dan mengeksplorasi totalitas setiap kasus individu.

Sumber bacaan:
  1. “ Positivisme .” Wikipedia, Wikimedia Foundation, 17 Oktober 2019. 2. Smith, David Woodruff. “ Fenomenologi .” Stanford Encyclopedia of Philosophy, Universitas Stanford, 16 Desember 2013.
Sumber gambar:
  1. “ Penelitian-huruf-scrabble-word ” (CC0) via Pixabay

Related Posts