Cara Membedakan Resosialisasi dan Desosialisasi

Perbedaan yang menonjol antara resosialisasi dan desosialisasi adalah resosialisasi adalah proses mengadopsi nilai, sikap, dan perilaku baru, tetapi sebaliknya, desosialisasi adalah proses melepaskan nilai, sikap, dan perilaku lama.

Resosialisasi dan desosialisasi adalah dua konsep yang saling terkait. Desosialisasi melibatkan hilangnya identitas diri, sedangkan resosialisasi melibatkan adopsi identitas baru atau peran sosial. Resosialisasi hanya dapat terjadi ketika desosialisasi telah terjadi. Dengan kata lain, untuk mengadopsi norma, nilai, sikap, dan perilaku baru, seseorang harus melepaskan nilai, sikap, dan perilaku lamanya.

Topik bahasan kami tentang:

  1. Apa itu Desosialisasi – Definisi, Karakteristik, Contoh 2. Apa itu Resosialisasi – Definisi, Karakteristik 3. Apa Hubungan Antara Resosialisasi dan Desosialisasi – Garis Besar Karakteristik Umum 4. Apa Perbedaan Antara Resosialisasi dan Desosialisasi – Perbandingan Perbedaan Utama

Istilah Utama

Desosialisasi, Resosialisasi, Total Kelembagaan

Yang perlu anda ketahui tentang Desosialisasi?

Untuk memahami konsep desosialisasi ini dengan lebih baik, Anda harus terlebih dahulu memahami konsep institusi total. Institusi total adalah sistem sosial tertutup di mana sejumlah besar orang yang berada dalam posisi yang sama, terputus dari komunitas yang lebih luas untuk waktu yang cukup lama, menjalani kehidupan yang diatur secara formal. Penjara, kompleks militer, rumah sakit jiwa, sekolah asrama swasta, kapal di laut adalah beberapa contoh institusi total. Ketika seseorang memasuki institusi total, dia terputus dari kontak sosial dan harus melepaskan norma, nilai, sikap, dan perilaku lamanya. Kita menyebutnya proses desosialisasi. Dalam proses ini, seorang individu kehilangan dirinya yang dulu.

Namun, desosialisasi tidak hanya terjadi di institusi total. Desosialisasi juga terjadi ketika seseorang mengalami kehilangan peran dan hilangnya kekuasaan atau prestise yang menyertainya. Dalam proses ini juga, dia harus melepaskan sikap, nilai, dan perilaku lamanya. Sebagai contoh, bayangkan seorang olahragawan pensiun – dia mungkin merasa kehilangan identitas diri dengan pensiunnya. Hal ini dapat mengakibatkan krisis identitas, hilangnya citra diri dan harga diri, serta hilangnya status teman sebaya.

Dalam psikologi, desosialisasi dapat merujuk pada penarikan bertahap dari kontak sosial dan komunikasi interpersonal. Sebagai contoh, seorang individu yang menderita gangguan mental berat seperti skizofrenia dapat menarik diri dari masyarakat. Selain itu, seperti yang dijelaskan dalam teori pelepasan , seorang individu juga dapat menarik diri dari masyarakat saat ia tumbuh tua, dan kehilangan keterampilan dan kemampuan fisik dan mentalnya.

Yang perlu anda ketahui tentang Resosialisasi?

Resosialisasi adalah proses belajar atau mengadopsi norma, nilai, sikap, dan perilaku baru. Resosialisasi diperlukan ketika seseorang menjalani hukuman penjara, bergabung dengan militer, atau bergabung dengan biara keagamaan. Di sini, seseorang harus melepaskan perilaku lamanya dan belajar serta mengadopsi aturan baru dari institusi tersebut. Proses resosialisasi biasanya lebih sulit dan menegangkan daripada proses sosialisasi.

Seperti desosialisasi, resosialisasi mungkin tidak selalu terjadi di institusi total. Itu juga bisa terjadi dengan cara yang lebih halus. Seseorang yang mengalami transisi kehidupan besar seperti pernikahan, perceraian, kematian pasangan, atau bahkan pensiun dapat melalui resosialisasi karena mereka harus mengambil peran sosial baru.

Hubungan Antara Resosialisasi dan Desosialisasi

  • Resosialisasi dan desosialisasi adalah dua konsep yang saling terkait karena resosialisasi hanya dapat terjadi ketika desosialisasi telah terjadi.

Perbedaan Antara Resosialisasi dan Desosialisasi

Definisi

Resosialisasi adalah proses mengadopsi nilai, sikap, dan perilaku baru. Tetapi, sebaliknya, desosialisasi adalah proses melepaskan nilai-nilai, sikap, dan perilaku lama.

Peran atau Identitas Sosial

Desosialisasi melibatkan hilangnya identitas diri atau peran sosial, sedangkan resosialisasi melibatkan adopsi identitas baru atau peran sosial.

Memesan

Desosialisasi terjadi lebih dulu; resosialisasi mengikuti desosialisasi.

Kata terakhir

Perbedaan yang menonjol antara resosialisasi dan desosialisasi adalah resosialisasi adalah proses mengadopsi nilai, sikap, dan perilaku baru, sedangkan desosialisasi adalah proses melepaskan nilai, sikap, dan perilaku lama. Selain itu, resosialisasi melibatkan hilangnya identitas diri atau peran sosial lama, sedangkan resosialisasi melibatkan adopsi identitas atau peran sosial baru. Resosialisasi hanya dapat terjadi ketika desosialisasi telah terjadi.

Sumber bacaan:
  1. “penjara, bar, penjara, terpenjara, keadilan, menangkap, hukuman, hukum, penjara, pidana” (CC0) via Pxfuel 2. “2934268” (CC0) via Pixabay
Sumber gambar:
  1. Crossman, Ashley. “Memahami Resosialisasi dalam Sosiologi.” ThoughtCo, ThoughtCo, 28 Agustus 2019, Tersedia di sini. 2. “Desosialisasi .” Referensi Oxford, 31 Oktober 2019, Tersedia di sini .

Related Posts