Fenilalanin: apa itu, untuk apa dan di mana menemukannya

Fenilalanin merupakan asam amino esensial yang harus didapatkan melalui makanan. Asam amino ini penting untuk produksi protein lain dan untuk pembentukan neurotransmiter, seperti dopamin dan epinefrin, yang membantu meningkatkan daya ingat dan suasana hati.

Fenilalanin ditemukan secara alami dalam bentuk L-fenilalanin dan D-fenilalanin pada makanan kaya protein seperti telur, kedelai, keju, ayam dan daging, atau dapat digunakan oleh industri, yang terkandung dalam aspartam pemanis, untuk mempermanis makanan. Selain itu, fenilalanin juga dipasarkan dalam bentuk suplemen.

Namun, asam amino ini tidak boleh dikonsumsi oleh penderita fenilketonuria, penyakit genetik di mana tubuh tidak dapat memetabolisme fenilalanin, yang dapat menyebabkan kejang dan hiperaktif, misalnya. Pelajari lebih lanjut tentang fenilketonuria.

Fenilalanin: apa itu, untuk apa dan di mana menemukannya_0

Untuk apa fenilalanin digunakan?

Fenilalanin adalah asam amino yang digunakan untuk sintesis protein dan juga dalam produksi tirosin, asam amino yang berperan dalam produksi neurotransmiter seperti epinefrin, norepinefrin, dan dopamin di dalam tubuh.

Oleh karena itu, kemungkinan manfaat kesehatan dari fenilalanin adalah:

1. Dapat meredakan nyeri kronis

Fenilalanin memiliki kemampuan untuk meningkatkan kadar endorfin di otak, zat yang memiliki efek analgesik alami, mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan kronis seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis dan nyeri punggung.

Namun, suplemen fenilalanin hanya boleh digunakan sebagai tambahan untuk pengobatan dan di bawah rekomendasi dokter.

2. Bisa melawan kecemasan dan depresi

Fenilalanin bertindak dalam produksi dopamin, epinefrin, dan norepinefrin, neurotransmiter yang membantu mengatur suasana hati dan meningkatkan perasaan sejahtera dan senang, melawan gejala kecemasan dan depresi. Pelajari lebih lanjut tentang dopamin.

Oleh karena itu, suplementasi fenilalanin dapat membantu memerangi kecemasan dan depresi. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan manfaat ini.

3. Dapat membantu menurunkan berat badan

Fenilalanin bekerja dalam pembentukan cholecystokinin, hormon yang mengirimkan sinyal kenyang ke otak, mengurangi rasa lapar. Oleh karena itu, mengkonsumsi makanan sumber fenilalanin dapat membantu penurunan berat badan.

Namun, penelitian lebih lanjut sangat penting untuk memastikan manfaat asam amino ini dalam penurunan berat badan.

4. Mengobati Bintik Vitiligo

Fenilalanin bekerja dalam produksi melanin, zat yang memberi warna pada kulit, rambut, dan mata dan yang kurang pada penderita vitiligo, suatu kondisi yang ditandai dengan perubahan fungsi sel yang bertanggung jawab untuk produksi melanin. Pahami lebih lanjut tentang vitiligo.

Oleh karena itu, pengobatan dengan penggunaan suplemen fenilalanin dan paparan radiasi UVA membantu dalam pengobatan tambalan vitiligo. Selain itu, pengaplikasian krim dengan L-Phenylalanine juga tampaknya meningkatkan hasil.

5. Dapat membantu dalam pengobatan berbagai penyakit

Fenilalanin penting untuk pembentukan tirosin, asam amino lain yang bekerja dalam produksi neurotransmiter seperti noradrenalin dan dopamin, yang dapat membantu dalam pengobatan masalah seperti gejala penarikan alkohol, defisit perhatian dan penyakit Parkinson, misalnya.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan keefektifan fenilalanin dalam pengobatan kondisi ini.

Perbedaan antara fenilalanin dan tirosin

Tirosin adalah asam amino non-esensial, artinya diproduksi oleh tubuh dari fenilalanin. Selain itu, asam amino ini juga bisa didapatkan dengan mengonsumsi beberapa makanan, seperti keju, ikan, dan kacang-kacangan, misalnya, yang bisa dikonsumsi oleh penderita fenilketonuria.

Fenilalanin, sebaliknya, adalah asam amino yang tidak diproduksi oleh tubuh sehingga harus diperoleh melalui konsumsi makanan seperti susu, daging sapi, keju dan telur, atau suplemen. Fenilalanin tidak boleh dikonsumsi oleh penderita fenilketonuria.

Makanan Kaya Fenilalanin

Makanan utama yang kaya akan fenilalanin adalah:

  • Daging seperti babi, sapi, ayam, bebek dan kalkun;
  • Produk susu seperti keju, susu, mentega, krim asam dan yogurt;
  • makanan yang mengandung kedelai seperti kecap, tahu, minuman berbahan dasar kedelai, dan tempe;
  • Biji-bijian dan kacang-kacangan, seperti kacang tanah, biji labu, biji chia atau biji bunga matahari
  • Ikan dan makanan laut seperti ikan sarden, salmon, tuna, udang, lobster, dan tiram;
  • Legum, seperti buncis, kedelai, buncis, dan lentil;
  • Makanan gandum seperti kue, roti putih, roti gandum;
  • Sosis, seperti sosis, sosis, bacon, dan ham.

Selain itu, produk dengan aspartam, pemanis yang digunakan sebagai pengganti gula dalam minuman ringan dan permen, juga mengandung fenilalanin tinggi. Lihat makanan lain yang mengandung fenilalanin.

Apakah fenilalanin buruk bagi kesehatan?

Konsumsi makanan dan suplemen dengan fenilalanin oleh orang sehat tidak berbahaya.

Namun, penderita fenilketonuria harus mengonsumsi asam amino ini dalam jumlah kecil. Ini karena penyakit ini mencegah konversi fenilalanin menjadi tirosin, meningkatkan akumulasi fenilalanin dalam darah dan menyebabkan masalah seperti hiperaktif, kejang, dan luka kulit, misalnya.

Oleh karena itu, fenilalanin harus dikonsumsi dalam jumlah sedang oleh penderita fenilketonuria, dan jumlah yang diizinkan bervariasi menurut usia. Lihat jumlah fenilalanin yang direkomendasikan untuk penderita fenilketonuria.

Related Posts