Fragmentasi DNA pada sperma

Fragmentasi DNA adalah fenomena yang terjadi sebagai akibat dari kerusakan atau cedera pada materi genetik sperma. Ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa lesi pada materi genetik sperma dapat menjadi penyebab kemandulan atau infertilitas dalam beberapa kasus dan tergantung pada sejauh mana terjadinya.

Fragmentasi DNA spermatozoa berkaitan dengan kapasitas pembuahan dan tingkat aborsi. Jadi semakin besar tingkat fragmentasi individu, semakin rendah kapasitas pembuahan dan risiko aborsi yang mungkin terjadi.

Fragmentasi DNA pada sperma

DNA sperma rusak dalam infertilitas

Lesi ini dapat terjadi hanya pada salah satu rantai DNA atau keduanya. Jika kerusakan terjadi pada tingkat rantai ganda, sangat sulit untuk terjadi perbaikan. Jika cedera pada tingkat rantai tunggal, ada mekanisme intrinsik pada sperma dan sel telur yang dapat mencoba untuk memperbaiki cedera ini. Meskipun jika tingkat fragmentasi sangat tinggi, mekanisme penghancuran sel dimulai dan sperma tersebut tidak akan lagi memiliki kapasitas untuk membuahi atau menghasilkan embrio yang layak .

Penyebab Fragmentasi DNA

Ada beberapa penyebab yang menghasilkan fragmentasi DNA sperma dan dapat dibedakan menjadi dua jenis.

Penyebab di dalam sperma itu sendiri dan mekanisme pembentukannya:

– Kehadiran molekul pengoksidasi dalam air mani

– Gangguan metabolisme seperti kelebihan berat badan atau diabetes

Penyebab di luar sperma:

– Peningkatan suhu testis, misalnya memakai pakaian ketat, dengan demam atau varikokel.

– Konsumsi obat-obatan tertentu.

– Usia lanjut, terutama pada mereka yang berusia di atas 45 tahun.

– Kebiasaan beracun seperti konsumsi tembakau atau alkohol.

Diagnosis Fragmentasi DNA

Fragmentasi DNA pada spermatozoa merupakan parameter yang dianalisis di laboratorium andrologi pada sampel semen segar. Dalam analisis, nilai ambang batas hingga 15% fragmentasi ditetapkan dalam normalitas. Antara 15% dan 30% diperkirakan kesuburan pria turun drastis dan dari 30% kesuburan sangat terganggu.

Pengobatan fragmentasi DNA

Spesialis dalam Reproduksi Berbantuan merekomendasikan mengikuti pengobatan dengan antioksidan oral, yang dapat membantu menghilangkan sebagian dari penyebab kerusakan sperma. Tergantung pada penyebab fragmentasi, ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa perawatan selama 10 minggu ini secara signifikan mengurangi kerusakan DNA sperma dan meningkatkan potensi sampel sperma.

Meskipun pengobatan yang paling efektif untuk mengobati fragmentasi DNA yang sangat tinggi adalah pemilihan spermatozoa menggunakan kolom annexin-V sebelum pengobatan kesuburan. Teknik ini terdiri dari seleksi imunomagnetik (MACS) yang memungkinkan sperma yang terfragmentasi dipisahkan dari yang tidak terfragmentasi dan yang terakhir dapat digunakan dalam perawatan kesuburan.

Related Posts