Sebutkan 5 Contoh Akulturasi di Indonesia dan Dunia

Contoh utama akulturasi terkait dengan kepercayaan agama, hilangnya bahasa asli atau campur tangan unsur asing dalam budaya asli.

Contoh paling gamblang ditemukan dalam keluarga imigran yang harus beradaptasi dengan budaya negara tempat mereka beremigrasi. Akibatnya, mereka harus memperoleh kebiasaan atau norma baru dari perilaku sosial, meskipun mereka mempertahankan sifat budaya mereka sendiri seperti bahasa, pakaian, agama, keahlian memasak, dan lainnya.

Proses akulturasi merupakan hasil dari kontak dan pertukaran budaya negara tempat seseorang atau kelompok sosial didirikan. Dalam proses ini nilai-nilai dan praktik-praktik baru dari budaya selain dari budaya sendiri diperoleh.

Proses “meminjam budaya” ini bersifat dua arah; juga negara atau komunitas penerima memperoleh ciri-ciri pertukaran budaya. Ini berubah seiring waktu ke masyarakat itu, dari sudut pandang manusia dan sosial. 5 contoh akulturasi sebagai berikut:

1- Kehilangan bahasa asli

Proses penjajahan di Amerika Latin dan Amerika Serikat menyebabkan hilangnya hampir seluruh bahasa penduduk asli benua Amerika, meskipun banyak kelompok etnis yang sudah berkurang masih mempertahankan bentuk komunikasi leluhur mereka.

Contohnya adalah bahasa penduduk asli Amerika Latin. Di Meksiko, bahasa Nahuatl, Chol, Mazateco, dan Totonac menghilang, seperti halnya Aymara dan Araona di Bolivia, Saliba-Piaroa di Venezuela, atau Quechua di Peru dan Ekuador. Meskipun mereka masih digunakan di beberapa daerah, bahasa Spanyol adalah bahasa utama.

Hilangnya bahasa Muskogi atau Cherokee, tipikal orang India yang tinggal di Amerika Serikat bagian tenggara, adalah contoh lain dari proses akulturasi di mana budaya dominan pada umumnya berlaku.

2- Keyakinan agama

Agama adalah elemen lain yang hadir dalam proses akulturasi yang terjadi dalam masyarakat. Misalnya, selama penaklukan Spanyol dan Portugis di benua Amerika, penduduk asli dan budak kulit hitam Afrika harus memperoleh agama baru yang dipaksakan oleh misi penjajah. Namun, dalam proses akulturasi, sinkretisme agama terjadi, yang melaluinya para dewa kulit hitam berasimilasi dengan para santa Katolik.

Contoh akulturasi di Indonesia seperti kitab kuning yang merupakan perpaduan antara budaya Islam dengan kebiasaan masyarakat setempat berupa tulisan arab gundul tetapi pelafalannya menggunakan bahasa Jawa.

3- Migrasi

Pemindahan besar-besaran warga negara dari satu negara ke negara lain karena alasan yang berbeda (perang, mencari kondisi kehidupan yang lebih baik, di antara alasan lainnya) mengarah pada pembentukan ghetto atau koloni di wilayah yang menerimanya.

Para migran ini, terutama para manula, mempertahankan kegunaan, kepercayaan, dan kebiasaan mereka. Ini adalah contoh lain dari akulturasi.

Ini tidak terjadi dengan imigran generasi kedua, yang biasanya akhirnya sepenuhnya beradaptasi dengan budaya negara tempat mereka dilahirkan, meninggalkan ciri-ciri utama budaya orang tua mereka. Dalam kasus-kasus ini penggunaan bahasa ibu orang tua, kebiasaan gastronomi dan, kadang-kadang, bahkan kepercayaan agama dan ideologi politik pun hilang.

4- Konsumsi produk asing

Akulturisasi juga dapat dialami di berbagai sektor dan bidang konsumsi suatu negara seperti keahlian memasak, musik dan mode. Setelah periode tertentu, adopsi kebiasaan baru pada orang asing dihasilkan melalui akulturasi. Jubah dan gamis juga merupakan contoh berpakaian hasil dari proses akulturasi antara budaya islam dengan budaya Indonesia. Dalam bidang seni kosidah dan hadroh adalah contoh akulturasi budaya timur tengah yang bernafaskan Islam tetapi menggunakan gamelan budaya setempat seperti kendang.

5- Perubahan aksen dan penggunaan kata-kata asing

Ketika orang menghabiskan banyak waktu tinggal di negara lain, akulturasi dapat dimanifestasikan dengan pengadopsian kata-kata dan istilah yang berbeda, bahkan jika itu adalah negara dengan bahasa yang sama dengan imigran.

Itu juga terjadi ketika orang-orang yang berbicara beberapa bahasa, seperti “bahasa Spanyol”, yang dituturkan di Puerto Rico karena itu adalah wilayah dengan dua bahasa. Fenomena ini juga terlihat di Gibraltar, atau dalam cara berbicara tentang apa yang disebut Chicanos (orang-orang Meksiko yang tinggal di Amerika Serikat).

Ekspresi akulturasi terbaik dapat dilihat di kota-kota besar seperti New York atau London, yang memiliki pinggiran kota yang lengkap di mana orang asing tinggal yang populasinya telah diintegrasikan ke dalam negara, mempertahankan akar idiomatik dan budaya mereka sendiri.

Related Posts