Kenali dan atasi stres kerja

Kita sering berbicara tentang stres dalam istilah negatif atau sebagai sesuatu yang buruk. Namun pada kenyataannya, stres adalah mekanisme yang memungkinkan kita untuk tetap hidup selama berabad-abad. Secara umum, stres adalah respons tubuh kita yang memungkinkan kita untuk merespons stimulus eksternal, baik positif maupun negatif. Menghadapi stimulus tertentu, otak kita mengeluarkan respons yang menyebabkan hormon stres (kortisol, adrenalin) mulai bergerak, menghasilkan keadaan tegang dan waspada terhadap stimulus tersebut.

Misalnya, jika kita harus mempresentasikan proyek di depan umum, kita mungkin menganggapnya sebagai ancaman dan akibatnya mulai memproduksi kortisol dan adrenalin, yang pada gilirannya akan menyebabkan jantung berdebar, berkeringat, atau masalah pernapasan. Semua gejala ini sangat khas dari kecemasan. Kita semua menanggung tingkat stres yang berbeda dalam kehidupan kita sehari-hari dan sumber yang menghasilkannya bisa sangat berbeda: keluarga, masalah ekonomi, pasangan, anak-anak, masalah kesehatan, lalu lintas atau pekerjaan.

Tingkat stres yang memadai itu baik, tetapi ketika kita memiliki persepsi kehilangan kendali atau tidak memiliki solusi yang tepat untuk menanggapi stimulus, stres menjadi sangat negatif bagi kesehatan kita (distress). Tentu saja, tingkat stres tertentu baik, tetapi jika berkepanjangan dapat mempengaruhi kesehatan kita karena stres menyerang mekanisme yang berbeda seperti sistem kekebalan tubuh, sistem saraf atau sistem endokrin.

Adapun stres kerja, tekanan dapat menjadi sedemikian rupa sehingga dapat menyebabkan ketidakhadiran yang lebih besar, kurangnya motivasi, penurunan kinerja, masalah dengan lingkungan kerja, risiko pekerjaan yang lebih besar, gangguan tidur atau masalah konsentrasi dan perhatian.

Bagaimana kita bisa mengidentifikasi stres di lingkungan kerja?

Ada banyak faktor risiko yang menjadi predisposisi untuk menderita stres kerja. Misalnya, jadwal kerja, shift, tekanan dari klien dan manajer, lingkungan kerja (cahaya, suhu, kebisingan) , penggunaan TIK yang tidak tepat, hubungan pribadi, isi tugas atau kecepatan kerja, tenaga kerja yang tidak aman (fisik atau ekonomi). ), sedikit kolaborasi antara rekan kerja, tidak adanya atau kurangnya definisi tugas yang harus dilakukan, antara lain. Penting untuk mendeteksi faktor apa yang menyebabkan kita stres dan mencari solusi untuk mengatasinya.

Mengobati stres kerja sangat penting untuk kesejahteraan sosial kita.

Bagaimana stres mempengaruhi kita?

Setiap orang menghadapi stres dengan cara yang berbeda:

  • Reaksi positif: Anda menghadapi masalah.
  • Reaksi pasif: Saya tidak bisa melakukan apa-apa, tidak mungkin.
  • Escape: Menghindari situasi, lari.
  • Berfokus pada masalah: Tegas, aktif.
  • Berfokus pada emosi: Pasif, menghindar.

Di satu sisi, jika kita menganggapnya sebagai tantangan atau tantangan, kita akan mengerahkan semua sumber daya, pengetahuan, dan keterampilan kita untuk menghadapinya, menghasilkan perasaan pencapaian dan peningkatan. Tetapi jika kita menganggap peristiwa itu sebagai ancaman, kita akan menganggap bahwa kita tidak memiliki alat untuk menghadapinya dan kita akan menghasilkan respons khas kecemasan.

Menghadapi peristiwa yang membuat stres, kita harus bertanya pada diri sendiri: Apakah itu ancaman atau benar-benar peluang? Apa yang harus saya lakukan secara rasional untuk mengatasi masalah itu? Sumber daya apa yang harus Anda mobilisasi?

Sangat menarik bahwa kita belajar mengidentifikasi gejala kita dalam menghadapi stres dan pada saat yang sama mengenali batas kita sendiri. Segera atasi masalah dan jangan tunda. Itu hanya akan membuat mereka kronis. Selesaikan tugas satu per satu. Multitasking tidak bekerja. Bekerja lebih lama tidak akan membuat Anda lebih efisien. Setiap hal pada waktunya. Satu waktu untuk bekerja, satu untuk bersantai dan satu untuk keluarga. Kelola waktu yang Anda habiskan untuk setiap tugas. Hal ini kelebihan perfeksionisme bisa menjadi musuh Anda. Atur agenda dan pekerjaan Anda. Belajarlah untuk mengatakan tidak tanpa merasa bersalah. Gantikan kekhawatiran untuk pekerjaan.

Masalahnya bukan ular itu, tetapi penilaian yang kita buat tentang risiko yang ditimbulkan oleh ular itu dan, oleh karena itu, perilaku atau sikap yang kita lakukan untuk menghadapinya. Beberapa penulis mendalilkan bahwa interpretasi situasi stres lebih penting daripada mengalami situasi ini. Bukan situasi atau respons yang mendasar, tetapi interpretasi atau persepsi yang kita buat tentang ancaman tersebut. Pada hal ini tergantung penilaian kita apakah kita dapat menghadapi ancaman dengan sumber daya yang tersedia atau tidak. Pada kenyataannya, itu tidak tergantung baik pada sumber daya yang tersedia tetapi pada kepercayaan diri kita untuk menggunakannya.

Apa yang dapat dilakukan perusahaan agar situasi stres ini tidak terlalu memengaruhi pekerja?

Perusahaan dapat melakukan banyak hal untuk mengurangi tingkat stres jika mereka memahami bahwa stres tidak hanya buruk bagi tenaga kerja tetapi juga untuk kepentingan perusahaan itu sendiri. Misalnya, mendorong partisipasi individu, jam kerja yang fleksibel, mendukung rekonsiliasi keluarga, meningkatkan lingkungan kerja, mempromosikan pelatihan berkelanjutan dalam kesehatan kerja, stres dan manajemen waktu, dll. Menarik juga bahwa perusahaan dapat secara berkala menilai tingkat stres internal melalui audit khusus yang memungkinkan untuk mengidentifikasi faktor mana yang mempengaruhi timbulnya stres dan mengusulkan strategi untuk menguranginya. Beberapa indikatornya dapat berupa tingkat absensi, turnover, putus sekolah, pengaduan.

Related Posts