Pengertian Kolonialisme, imperialisme dan neokolonialisme

Kolonialisme adalah sistem dominasi politik dan militer di mana suatu kekuatan, yang dikenal sebagai metropolis, menjalankan kendali formal dan langsung atas wilayah lain. Kolonialisme disebut juga kecenderungan membangun dan memelihara koloni.

Dengan demikian, kolonialisme menyiratkan dominasi dengan kekerasan penduduk lokal suatu wilayah wilayah atau bangsa lain, asing atau jauh dari kekuasaan penjajah, dan pemukiman penjajah di wilayah baru ditaklukkan.

Dalam kolonialisme, kekuasaan yang bersangkutan menundukkan orang lain pada sistem politiknya, lembaganya, budayanya, dan bahkan bahasa dan agamanya, dan mengelola serta mengeksploitasi sumber-sumber ekonominya.

Dengan cara ini, dalam sistem dominasi kolonial, wilayah kolonial sangat bergantung pada metropolis dalam urusan politik, ekonomi dan militer, dan tidak menikmati kebebasan atau hak untuk menentukan nasib sendiri. Padahal, penduduk lokalnya umumnya bahkan tidak memiliki hak yang sama dengan penjajah.

Di sisi lain, alasan penjajahan bangsa atau wilayah lain di dunia bervariasi: perampasan tanah, sumber daya dan kekayaannya; dengan strategi militer, dengan kontrol ekonomi, atau dengan tuntutan sejarah.

Pembicaraan tentang kolonialisme terutama mengacu pada apa yang dipraktikkan oleh kekuatan-kekuatan Eropa sepanjang sejarah di Amerika, Asia, Afrika dan Oseania. Namun, situasi seperti ini telah tercatat sepanjang sejarah umat manusia di semua benua dan sejak zaman kuno.

Dampak kolonialisme bisa jadi mengerikan di negara-negara yang menjadi sasaran: penghancuran total warisan budaya masyarakat adat atau lokal (genosida), eksploitasi sumber daya secara sembarangan, ketidakadilan, perang, pembantaian dan kemiskinan. Di sisi lain, bagi kekuatan penjajah, konsekuensi dari penjajahan adalah kekayaan baru, sumber daya yang lebih besar, dominasi politik, militer dan budaya yang lebih besar, dan, di atas segalanya, lebih banyak kekuasaan.

Kolonialisme dan imperialisme

Kolonialisme dan imperialisme, meski tidak sama, memiliki beberapa kesamaan. Keduanya, misalnya, melibatkan kontrol oleh suatu kekuasaan atas wilayah atau negara asing atau terpencil, baik melalui kekuatan, atau melalui pengaruh politik, ekonomi atau budaya.

Namun, sementara kolonialisme menjalankan kontrolnya secara formal dan langsung, dalam imperialisme hal ini tidak selalu terjadi, tetapi ia juga dapat menggunakan metode kontrol lain yang lebih informal dan tidak langsung tetapi sama efektifnya. Lebih jauh, sementara kolonialisme adalah sistem dominasi politik, imperialisme lebih merupakan ideologi. Jadi, imperialisme mencakup kolonialisme, tetapi kolonialisme hanyalah salah satu dari beberapa bentuk yang dapat diambil imperialisme.

Kolonialisme dan neokolonialisme

Kolonialisme dan neokolonialisme bukanlah hal yang sama. Mereka berbeda dalam hal kolonialisme adalah sistem politik di mana kekuasaan menjalankan dominasi politik, ekonomi, budaya dan militer atas wilayah terpencil lainnya secara langsung dan formal, menundukkan penduduk lokal pada hukum, institusi dan keputusan yang berasal dari kekuasaan atau metropolis.

Neokolonialisme, di sisi lain, adalah sistem pengaruh politik, ekonomi dan budaya modern, yang menurutnya kekuatan, tanpa menjalankan dominasi formal atas wilayah lain, mempertahankan dominasi penting atas urusan Negara lain, yang, dalam teori, mandiri.

Related Posts