Pengertian Komunitas, karakteristik dan jenis

Komunitas adalah sekumpulan individu yang memiliki berbagai elemen yang sama, seperti wilayah tempat mereka tinggal, tugas, nilai, peran, bahasa atau agama. Sering juga terjadi bahwa orang-orang berkelompok secara sukarela atau spontan karena memiliki tujuan yang sama.

Di sisi lain, istilah komunitas dalam ekologi mengacu pada kumpulan makhluk hidup yang mendiami habitat tertentu. Misalnya, komunitas di dataran tinggi terdiri dari semua jamur, tumbuhan, hewan, dan bakteri yang hidup di sana.

Komunitas dapat dibentuk di sekitar elemen berbeda yang dimiliki oleh setiap individu. Unsur-unsur inilah yang membentuk identitas setiap komunitas dan oleh karena itu dimungkinkan untuk berbicara tentang berbagai jenis komunitas.

Beberapa ilmu yang menggunakan istilah ini adalah sosiologi, ilmu politik, epistemologi, antropologi, linguistik.

Karakteristik komunitas

Komunitas dicirikan dengan mengumpulkan serangkaian karakteristik yang mengidentifikasinya:

  • Identitas. Anggota komunitas memiliki minat, selera, atau tujuan yang sama. Ini memberi komunitas serangkaian ciri dan karakteristik khas yang membangun identitasnya.
  • Tujuan bersama. Anggota komunitas memiliki tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan semuanya bekerja untuk mencapai tujuan yang diusulkan.
  • Komitmen. Komitmen adalah salah satu nilai kunci dalam komunitas. Ikatan dibuat di antara anggotanya yang memungkinkan harmoni dan pencarian tujuan bersama.
  • Budaya. Para anggota berbagi nilai-nilai komunal (yang menentukan apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan dalam komunitas), adat istiadat, visi yang sama tentang dunia dan pendidikan yang mewariskan karakteristik komunitas dari generasi ke generasi.
  • Interaksi. Anggota komunitas berinteraksi satu sama lain. Pada gilirannya, mereka adalah bagian dari masyarakat yang lebih besar yang berisi mereka dan karena itu juga berinteraksi dengan kelompok sosial lain.
  • Dinamis. Komunitas adalah struktur yang dinamis dan terus berubah.

Jenis komunitas

  • Komunitas ilmiah. Ini adalah tubuh ilmuwan secara keseluruhan, dengan mempertimbangkan hubungan dan interaksi yang ada di antara anggotanya. Hubungan antara komunitas ilmiah tidak bergantung pada kerja sama atau tidak, tetapi pada tautan yang dibangun dari pertukaran ide, penelitian, hipotesis, konferensi, atau majalah khusus.
  • Komunitas keagamaan. Itu adalah setiap kelompok orang yang menganut agama tertentu.
    Komunitas edukatif. Itu terdiri dari orang-orang yang merupakan bagian dari lingkungan pendidikan, baik itu universitas, perguruan tinggi atau taman kanak-kanak. Dalam komunitas pendidikan mungkin termasuk otoritas lembaga, guru, siswa, mantan siswa, tetangga, staf kebersihan.
  • Komunitas pedesaan. Terdiri dari individu-individu yang hidup dan menjalankan aktivitasnya di lapangan. Kegiatan utamanya adalah pertanian dan peternakan.
  • Komunitas virtual. Ini adalah ruang virtual tempat sekelompok orang berkumpul di sekitar kepentingan yang sama. Konsep ini muncul belakangan ini dengan perkembangan web dan jejaring sosial.
    Komunitas biologis. Itu terdiri dari tumbuhan, jamur dan hewan dan manusia yang hidup berdampingan dalam ekosistem yang sama.

Komunitas menurut Max Weber

Konsep klasik tentang “komunitas” dikembangkan oleh sosiolog dan sejarawan Max Weber, yang mendefinisikannya sebagai: “(…) hubungan sosial ketika dan sejauh itu diilhami oleh perasaan subjektif (afektif atau tradisional) dari para peserta untuk membentuk keseluruhan ”. Metodologi Ilmu Sosial (The Free Press, N. York, 1949. Halaman 40).

Sudut pandang ini mempertahankan bahwa ikatan komunitas pada dasarnya didasarkan pada rasionalitas yang dimiliki dan dijalankan oleh masing-masing peserta untuk diri mereka sendiri, dan di mana mereka bekerja sama untuk bersatu dan bertindak dengan cara yang terkait untuk mencapai tujuan bersama.

Dorongan yang memotivasi orang adalah ikatan perasaan afektif positif dan penghormatan terhadap tradisi masyarakat yang sudah mapan.

Di sisi lain, definisi ini sangat bertentangan dengan konsep “perjuangan”. Max Weber percaya bahwa dalam komunitas, kolaborasi menang atas perjuangan, kepentingan individu, dan persaingan.

Related Posts