Kotoran Berair pada Bayi Baru Lahir – Normalkah?

Kotoran Berair pada Bayi Baru Lahir – Normalkah?

Ditinjau secara medis oleh

Dr Arti Sharma (Dokter Anak)

Lihat lebih banyak Dokter Anak Panel Pakar Kita

Kotoran Berair pada Bayi Baru Lahir – Normalkah?

Di sini, tujuan kita adalah memberi Anda informasi yang paling relevan, akurat, dan terkini. Setiap artikel yang kita terbitkan, menegaskan pedoman yang ketat & melibatkan beberapa tingkat ulasan, baik dari tim Editorial & Pakar kita. Kita menyambut saran Anda dalam membuat platform ini lebih bermanfaat bagi semua pengguna kita. Hubungi kita di

Kotoran Berair pada Bayi Baru Lahir

Ibu baru sering merasa gugup tentang hal-hal yang membuat si kecil tidak nyaman. Misalnya, seringkali ibu khawatir tentang warna dan konsistensi tinja bayi mereka. Perubahan warna dan konsistensi dapat menyebabkan mereka merasa terbebani dan stres. Di sini kita membahas apa artinya ketika bayi memiliki tinja berair dan apakah itu normal.

Normalkah Kotoran Bayi Baru Lahir Berair?

Bayi yang baru lahir tidak memiliki usus yang berkembang sempurna, dan karenanya mereka tidak menyerap makanan dengan baik. Akibatnya, sebagian besar dilewatkan melalui tinja. Setelah penyerapan membaik, tinja menjadi lebih tebal dan frekuensinya berkurang. Oleh karena itu, normal bagi bayi untuk sering buang air besar dan berair. Kotoran yang sehat namun berair berwarna coklat kekuningan dan mirip dengan konsistensi mustard. Terkadang tinja memiliki partikel seperti biji yang umumnya berwarna putih. Namun, perlu diwaspadai agar orang tua tidak melewatkan tanda-tanda diare atau gejala lain yang mengkhawatirkan.

Apa Penyebab Tinja Berair pada Bayi Baru Lahir?

Ada beberapa alasan mengapa bayi yang disusui memiliki kotoran berair. Penyebab utamanya adalah usus mereka yang sedang berkembang tidak menyerap terlalu banyak dan sebagian besar dikeluarkan melalui tinja. Beberapa alasan lainnya adalah:

  • Konsumsi produk susu oleh ibu menyusui
  • Makanan manis termasuk dalam diet ibu menyusui
  • Anak-anak yang menelan air liur berlebih saat tumbuh gigi
  • Infeksi disertai demam atau gejala lainnya

Kapan Kotoran Berair Bayi Tidak Normal?

Kotoran berair pada bayi adalah penyebab kekhawatiran ketika Anda melihat gejala diare. Diare akan menyebabkan tinja menjadi sangat berair dan juga buang air besar akan menjadi lebih sering dari yang diharapkan selama periode 24 jam.

Kapan Kotoran Berair Bayi Tidak Normal?

Bagaimana Mengetahui Apakah Kotoran Berair Adalah Diare?

Tanda-tanda berikut ini merupakan indikasi bayi mengalami diare:

  • Kotorannya sangat berair.
  • Interval buang air besar telah berkurang dan jumlah gerakan yang dilewati meningkat.
  • Kotoran menyembur keluar dalam semburan pendorong yang mirip dengan ledakan.

Bagaimana Mengobati Kotoran Bayi Baru Lahir Berair?

Perawatan untuk tinja berair akan tergantung pada apa yang menyebabkannya menjadi berair. Modifikasi diet dan obat resep akan membantu meringankan kondisi tersebut. Beberapa tips bermanfaat yang dapat diikuti adalah:

  • Jangan berhenti menyusui. Lanjutkan menyusui dengan interval seperti yang disarankan oleh dokter anak bayi Anda.
  • Untuk mencegah dehidrasi, berikan bayi larutan Rehidrasi Oral atau elektrolit.
  • Beri makan lebih sering tetapi dalam jumlah yang lebih kecil jika diare disertai muntah.
  • Kombinasi diare dan muntah bisa menjadi tanda infeksi yang bisa berubah menjadi busuk dengan cepat jika dehidrasi tidak terkendali.
  • Bayi yang diberi susu formula atau susu botol dengan tinja yang selalu berair selama lebih dari dua minggu harus dibawa untuk konsultasi.
  • Perubahan dalam susu formula dapat membantu memeriksa tinja yang encer pada beberapa bayi yang diberi susu formula.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Diare dan tinja berair pada bayi biasanya sembuh dengan sendirinya dalam satu atau dua hari atau beberapa minggu. Penting untuk waspada dan membawa bayi Anda ke dokter jika mereka menunjukkan salah satu dari tanda-tanda ini:

  • Lendir pada tinja : Tinja akan terlihat sangat encer, dan kelebihan cairan akan membentuk cincin seperti lendir di sekitar tinja.
  • Perubahan warna dan bau: Kotoran bisa berubah warna menjadi hijau dan disertai dengan bau busuk. Itu juga bisa terlihat berbusa di waktu-waktu tertentu. Kotoran berair hijau seperti itu pada bayi baru lahir memerlukan konsultasi dengan dokter.
  • Darah dalam tinja : Tinja mungkin mengandung bintik-bintik atau garis-garis darah dan dapat disertai dengan demam, yang menunjukkan adanya infeksi.
  • Dehidrasi: Tanda-tanda dehidrasi termasuk popok yang kurang basah, mulut kering, mata cekung, lesu, atau mata kering saat menangis.
  • Demam: Suhu di atas 102˚F pada bayi berusia 3 hingga 12 bulan dan di atas 100,4˚F pada bayi di bawah usia tiga bulan dianggap sebagai demam yang memerlukan konsultasi.

Kotoran Berair pada Bayi - Kapan Harus Khawatir

Rekomendasi ahli menunjukkan bahwa kotoran bayi yang baru lahir lebih encer untuk bayi yang diberi susu formula dibandingkan dengan yang diberi ASI karena ASI mencegah bakteri berbahaya berkembang biak. Terapkan teknik sterilisasi menyeluruh dan kebiasaan mencuci tangan yang benar saat menggunakan botol untuk memberi makan bayi Anda. Pada akhirnya, ingatlah untuk tetap tenang melalui badai bayi Anda sehingga Anda berdua bisa keluar dengan senyum yang berharga itu!

Baca Juga: Kotoran Bayi: Yang Normal & Yang Tidak

Related Posts