Pengobatan pneumonia pada anak-anak: 8 pilihan utama

Pengobatan pneumonia anak berlangsung sekitar 10 hari dan biasanya dilakukan dengan penggunaan antibiotik yang dipilih sesuai dengan agen penyebab penyakitnya.

Meskipun pneumonia pada anak dapat diobati di rumah, jika ada gejala seperti kesulitan bernapas atau kelelahan, pengobatan harus dilakukan dengan rawat inap di rumah sakit. Ini karena tindakan lain, seperti terapi oksigen atau ventilasi non-invasif, mungkin diperlukan. Pelajari cara mengenali tanda dan gejala pneumonia.

Dalam kasus dugaan pneumonia, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak untuk evaluasi dan memulai pengobatan yang tepat. Namun, jika ada gejala seperti kesulitan bernapas dan kelelahan, disarankan untuk mencari keadaan darurat.

Pengobatan pneumonia pada anak-anak: 8 pilihan utama_0

Pilihan utama untuk mengobati pneumonia pada anak-anak adalah:

1. Antibiotik

Antibiotik seperti amoksisilin dan azitromisin biasanya diindikasikan bila pneumonia diduga disebabkan oleh bakteri. Selain itu, pemilihan antibiotik biasanya tergantung pada usia anak, dugaan mikroorganisme penyebab infeksi, dan tingkat keparahan penyakit.

2. Antivirus

Antivirus, seperti oseltamivir, biasanya diindikasikan pada kasus di mana pneumonia disebabkan oleh virus influenza A atau B. Lihat kapan oseltamivir diindikasikan.

3. Terapi oksigen

Pasokan oksigen biasanya ditunjukkan saat terjadi hipoksemia, keadaan di mana jumlah oksigen dalam darah rendah, atau tanda-tanda ketidaknyamanan pernapasan, seperti bibir kebiruan dan kelelahan bernapas. Ketahui jenis-jenis terapi oksigen dan indikasi lainnya.

Jika Anda mencurigai hipoksemia atau ada tanda-tanda gangguan pernapasan, disarankan untuk mencari perawatan darurat.

4. Bronkodilator

Bronkodilator seperti salbutamol biasanya diindikasikan bila ada gejala seperti kesulitan bernapas dan mengi, yang dapat mengindikasikan adanya bronkokonstriksi. Lihat untuk apa dan bagaimana cara menggunakan salbutamol.

5. Antipiretik

Antipiretik seperti paracetamol atau dipyrone biasanya diindikasikan pada kasus demam, biasanya ketika suhu ketiak lebih dari 38ºC.

6. Jaga agar saluran udara tetap bersih

Penting untuk menjaga saluran udara tetap bersih, karena kelebihan sekresi di hidung dapat membuat anak sulit bernapas dengan benar. Salah satu cara pembersihannya adalah dengan mencuci hidung dengan larutan garam, yang dapat dilakukan dengan anak duduk dan menggunakan spuit tanpa jarum untuk menyuntikkan serum melalui lubang hidung anak.

7. Makanan dan hidrasi

Mempertahankan nutrisi dan hidrasi yang tepat penting untuk mencegah dehidrasi. Namun, jika anak sudah menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti sedikit kencing dan menangis dengan sedikit air mata, atau tidak bisa makan, penting untuk mencari ruang gawat darurat untuk evaluasi. Pelajari cara mengidentifikasi tanda-tanda dehidrasi pada anak.

8. Hindari upaya yang sangat intens

Upaya yang sangat intens harus dihindari jika menyebabkan ketidaknyamanan pada anak. Meskipun istirahat biasanya tidak diperlukan dalam pengobatan pneumonia, aktivitas seperti bermain, bersepeda atau bermain bola dapat dilakukan, asalkan tidak terlalu intens dan anak merasa sehat.

Kapan harus mencari keadaan darurat

Disarankan untuk mencari keadaan darurat jika terjadi:

  • Usia kurang dari 3 bulan;
  • Kejang;
  • Bibir atau ujung jari keunguan;
  • Pergerakan tulang rusuk atau perut yang hebat saat bernafas;
  • Kelelahan atau mengerang saat bernapas;
  • Mengantuk;
  • Pingsan;
  • Kesulitan menelan makanan dan/atau cairan;
  • Riwayat penyakit kronis, seperti cystic fibrosis atau anemia sel sabit;
  • Sering muntah.

Selanjutnya, jika anak sudah diobati dengan antibiotik untuk pneumonia dan tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan setelah 72 jam, seperti perbaikan demam atau tidak enak badan, disarankan untuk mencari ruang gawat darurat untuk penilaian baru.

Related Posts