Pengertian Perbudakan

Perbudakan adalah sistem ekonomi yang dominan dalam berbagai periode sejarah, di mana sebagian besar produksi dilakukan oleh orang-orang yang dirampas kebebasannya.

Tanda-tanda pertama perbudakan kembali ke zaman kuno. Antropolog dan sejarawan menunjukkan bahwa perbudakan dimulai ketika masyarakat menjadi menetap, surplus ekonomi dihasilkan, dan kelas sosial pertama terbentuk. Mereka yang berada di posisi dominan bisa mengikat mereka yang berada di kelas bawah.

Belakangan, dengan meningkatnya konflik militer untuk memperluas wilayah, tawanan perang juga meningkat. Dan bukannya dibunuh, mereka dilucuti kebebasannya dan dibiarkan melayani masyarakat atau seseorang. Mereka umumnya dipaksa untuk melakukan tugas-tugas yang paling sulit dan tercela, baik di desa maupun di kota.

Perbudakan dikonsolidasikan sebagai sistem ekonomi utama di berbagai kerajaan Zaman Kuno: 5000 SM. sampai 500 M Menonjol kerajaan Mesir, Babilonia, Asyur, Yunani dan Romawi. Di Timur Jauh dan Mesoamerika juga ada perbudakan, tetapi tidak begitu menonjol seperti di kerajaan-kerajaan yang disebutkan di atas.

Proses penghapusan perbudakan di Modernitas

Selama periode panjang Abad Pertengahan, perbudakan praktis punah di Eropa. Namun, setelah penemuan Amerika dan pengurangan drastis populasi pribumi, penjajah memilih untuk membawa budak Afrika.

Dengan demikian, perdagangan budak menjadi populer di Amerika Latin dan Amerika Anglo-Saxon. Negara-negara Eropa terkemuka dalam perdagangan budak adalah Spanyol, Portugal, Belanda, Prancis, dan Inggris Raya. Diperkirakan dari abad ke-16 hingga ke-19, sekitar 10 juta budak Afrika dibawa ke benua Amerika.

Ideologi revolusioner Prancis yang diwujudkan dalam ‘Deklarasi Hak Asasi Manusia’ menandai sebelum dan sesudah dalam pembangunan paradigma sosial baru. Dengan mengadvokasi kesetaraan dan kebebasan, ia menentang pelestarian perbudakan.

Di sebagian besar negara Amerika Latin, penghapusan perbudakan diumumkan bersamaan dengan perang Kemerdekaan. Kanada mendeklarasikan penghapusan perbudakan pada tahun 1807, Inggris Raya pada tahun 1833, Amerika Serikat pada tahun 1863, dan Spanyol pada tahun 1880.

Bagaimana perbudakan dikonseptualisasikan?

Kategori perbudakan layak mendapat analisis teoretis, yang melampaui narasi sejarah. Dari perspektif sosiologis, penciptaan sistem sosial di mana ada beberapa orang di atas yang lain adalah karena penciptaan “mitos” dan yang lain diyakinkan untuk hidup dengan apa yang ditentukan mitos. Persuasi ini terjadi melalui argumen rasional, alasan iman atau pemaksaan kekerasan.

Menurut analisis Marxis, dengan perbudakan sebuah mode produksi diresmikan yang dapat dicirikan sebagai “eksploitasi manusia oleh manusia”. Budak adalah yang dieksploitasi dan tuan adalah yang mengeksploitasi. Dengan cara yang sama seperti budak dieksploitasi oleh tuan feodal dan pekerja dieksploitasi oleh kapitalis. Perbedaan penting adalah bahwa budak dipahami sebagai alat produksi. Sebaliknya, hamba dan pekerja dipahami sebagai tenaga kerja.

Dari perspektif institusionalis, dicatat bahwa pasar tidak ada dalam ruang hampa, tetapi bergantung pada kerangka hukum dan sosial. Telah ditunjukkan bahwa dalam waktu yang tidak terlalu lama komersialisasi orang diperbolehkan. Masyarakat menyetujuinya dan ada struktur hukum yang mengizinkannya.

Related Posts