Perjalanan Kehamilan Seorang Dokter

Perjalanan Kehamilan Seorang Dokter

Itu adalah perjalanan yang ajaib. COVID adalah anugerah bagi kita. Kita berdua adalah dokter yang sibuk dengan tugas dan kendala pekerjaan kita. Kita harus tinggal terpisah satu sama lain karena situasi pandemi. Untungnya selama kita libur pasca-tugas selama 14 hari dalam sebulan, kita mendapat kesempatan untuk merencanakan kehamilan. Alhamdulillah, istri saya, seorang neonatologis, mengagetkan saya dengan UPT positif yang dilanjutkan dengan USG. Kita dan keluarga kita diberkati dengan beberapa momen yang tak terlupakan. Pada saat yang sama, kita memiliki kabar baik lainnya! Kakak dan ipar saya sendiri juga berbagi kabar bahwa istri mereka juga hamil. Itu kebetulan!

Selama sembilan bulan perjalanan ini, kita menghadapi banyak hal akibat migrain, COVID, lockdown, masalah perjalanan, masalah konsultasi, dan ujian. Istri saya menulis ujian fellowship selama trimester pertama yang menyebabkan oligo atau AFI normal rendah yang membuat kita tegang. Kemudian selama bulan kelima, dokter kedokteran janin mengatakan bahwa tidak dapat menemukan gelembung lambung. Saat kita melihat kasus yang berbeda, kita gugup. Kemudian untuk pertunjukan eksklusif lagi untuk TIFFA, kita melakukan perjalanan sejauh 150km untuk menunjukkan kepada ahli radiologi yang merupakan teman dekat, di mana dia memastikan semuanya normal dan sempurna. Ini adalah dua situasi yang membuat kita panik. Selama hamil, istri saya menggunakan DHA, ARGUMUST sachet, seperti pada umumnya, dia tidak banyak mengkonsumsi air putih. Selama hari-hari ini dia minum lima liter setiap hari. Kita melakukan pemeriksaan berulang, pemindaian karena kita adalah dokter. Kita memiliki banyak ginekolog dan teman radio yang membantu kita selama jam sibuk mereka. Apapun hasil akhirnya, itu bagus. Akhirnya, kita merencanakan untuk operasi caesar. Saya sendiri, ayah mertua saya keduanya adalah ahli anestesi dan kita memanggil ahli neonatologi, seorang dokter anak senior di kota, dokter kandungan utama, dan tiga orang lainnya yang siap siaga yang merupakan teman keluarga. Dengan segala berkahnya, pada 13 Februari pagi jam 10:31, kita dikaruniai seorang bayi laki-laki.. yang merupakan titisan kita. Kita biasa memanggilnya Minnu selama kehamilan untuk nama panggilannya, dan kita menamainya Siddhik Aayansh!

Penafian: Pandangan, pendapat, dan posisi (termasuk konten dalam bentuk apa pun) yang diungkapkan dalam posting ini adalah milik penulis sendiri. Keakuratan, kelengkapan, dan validitas pernyataan apa pun yang dibuat dalam artikel ini tidak dijamin. Kita tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, atau representasi apa pun. Tanggung jawab atas hak kekayaan intelektual dari konten ini ada pada penulis dan kewajiban apa pun sehubungan dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual tetap berada di pundaknya.

Related Posts