Perjalanan Manis Menjadi Ibu, Dengan Dukungan Suami Melalui Stres Pasca Kehamilan

Perjalanan Manis Menjadi Ibu, Dengan Dukungan Suami Melalui Stres Pasca Kehamilan

Hai! Senang rasanya menulis blog ini, karena ini tentang perjalanan keibuan saya. Saya pikir dan saya merasa itu adalah bagian terbaik dari hidup Anda. Saya ingat ketika saya mengetahui bahwa saya hamil. Aku hampir mati rasa. Saya merasa itu adalah tanggung jawab yang besar, dan saya bertanya-tanya apakah saya benar-benar siap untuk itu.

Waktu berlalu, dan saya menjadi ibu dari seorang putri yang cantik. Aku masih bisa merasakan kehangatan sentuhan pertamanya, dan setiap kali aku mengingat perasaan itu, aku bisa merasakan air mata di mataku. Dia sangat menggemaskan. Ya, dia milikku… Terima kasih, Tuhan. Hanya ini yang bisa saya katakan setiap kali saya merasa kewalahan.

Tapi, keadaan menjadi kacau, karena ini tidak mudah, dan efek stres pasca-kehamilan muncul. Saya menjadi semakin kesal. Saya harus melewatkan makan, pekerjaan saya, hobi saya, dan banyak lagi. Tidak ada waktu untukku. Selama hampir 2 tahun, saya merasa kurang tidur. Perlahan, saya menyadari ibu saya juga mengalami semua ini, namun dia tidak pernah mengatakan apa pun kepada kita tentang masalah yang kita ciptakan untuknya. Dia hanya berbicara tentang kenangan indah.

Saya sekarang merasa bahwa stres adalah semua yang Anda buat dalam pikiran Anda. Anda merasa tidak punya waktu untuk diri sendiri, tapi itu tidak benar. Anda memiliki jumlah jam yang sama. Anda harus merasakan setiap senyum dan tangis bayi Anda, karena saat ini tidak akan pernah kembali. Putri saya sekarang berusia hampir 4 tahun, dan dia sangat ceria. Dia sangat sibuk bermain sepanjang waktu! Saya harus pergi dan memeluknya secara berkala, dan saya ingat saat dia selalu menempel pada saya!

Yang bisa saya katakan adalah, menjadi ibu itu luar biasa, dan suami saya telah mendukung saya dalam perjalanan ini sebagai belahan jiwa sejati. Saya tidak bisa cukup berterima kasih padanya. Terima kasih, Tuhan, dan semuanya…

Penafian: Pandangan, pendapat, dan posisi (termasuk konten dalam bentuk apa pun) yang diungkapkan dalam posting ini adalah milik penulis sendiri. Keakuratan, kelengkapan, dan validitas pernyataan apa pun yang dibuat dalam artikel ini tidak dijamin. Kita tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, atau representasi apa pun. Tanggung jawab atas hak kekayaan intelektual dari konten ini ada pada penulis dan kewajiban apa pun sehubungan dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual tetap berada di pundaknya.

Related Posts