Selenium: apa itu, untuk apa, makanan dan kapan harus menggunakan suplemen

Selenium adalah mineral dengan sifat antioksidan, anti-inflamasi dan kardioprotektif, yang memperkuat sistem kekebalan tubuh, serta membantu mencegah penyakit seperti multiple sclerosis, serangan jantung, dan stroke.

Selenium secara alami ditemukan di tanah dan air, tetapi juga terdapat dalam berbagai makanan, seperti kacang Brazil, buncis, tepung terigu, dan telur, misalnya. Lihat daftar lengkap makanan kaya selenium.

Selain itu, selenium juga ditemukan dalam bentuk suplemen. Namun, suplemen ini hanya boleh digunakan di bawah bimbingan dokter atau ahli gizi, karena kelebihan selenium dapat menyebabkan kerontokan rambut, kelelahan, dan perubahan tiroid.

Selenium: apa itu, untuk apa, makanan dan kapan harus menggunakan suplemen_0

Untuk apa selenium digunakan

Manfaat kesehatan utama selenium adalah:

1. Mencegah penuaan dini

Dengan memiliki aksi antioksidan, selenium melawan radikal bebas dalam tubuh, melindungi sel-sel kulit yang sehat sehingga mencegah keriput, kendur, dan penuaan dini. Ketahui makanan lain dengan aksi antioksidan.

2. Hindari penyakit neurodegeneratif

Dengan bertindak sebagai antioksidan dan melindungi sel-sel dalam sistem saraf terhadap kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, selenium membantu mencegah penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer, Parkinson, dan multiple sclerosis.

Manfaat ini semakin besar bila selenium dikonsumsi dari makanan sumber lemak sehat, seperti kacang Brazil, kuning telur, dan ayam misalnya.

3. Membantu mencegah kanker

Selenium mengatur dan melindungi sel terhadap perubahan DNA mereka yang dapat menyebabkan tumor terbentuk. Dengan demikian, selenium dapat membantu mencegah munculnya beberapa jenis kanker, seperti paru-paru, payudara, prostat, dan usus besar.

4. Menjaga kesehatan tiroid

Selenium ditemukan dalam jumlah besar di tiroid, membantu menjaga kesehatan kelenjar itu. Ini karena mineral ini sangat penting untuk mengubah hormon tiroid T4 menjadi T3, mengatur konsentrasinya di dalam tubuh.

Kekurangan selenium dapat menyebabkan masalah seperti penyakit Graves atau tiroiditis Hashimoto, kondisi dimana sel pertahanan tubuh menyerang tiroid, menyebabkan hipertiroidisme atau hipotiroidisme.

5. Mencegah penyakit kardiovaskular

Selenium mengurangi peradangan dan meningkatkan jumlah glutathione dalam tubuh, enzim dengan aksi antioksidan yang kuat. Dengan demikian, selenium mengurangi oksidasi kolesterol “jahat”, LDL, di pembuluh darah, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular seperti aterosklerosis, serangan jantung, stroke, dan trombosis.

6. Memperkuat sistem kekebalan tubuh

Selenium dalam jumlah yang cukup dalam tubuh membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, karena mineral ini melindungi dan meningkatkan fungsi sel sistem kekebalan tubuh.

7. Membantu menurunkan berat badan

Karena diperlukan untuk berfungsinya tiroid, selenium membantu menurunkan berat badan. Itu karena mineral ini membantu mencegah hipotiroidisme, perubahan tiroid yang menurunkan metabolisme, mendukung penambahan berat badan.

Makanan kaya selenium

Beberapa makanan kaya selenium termasuk yang berasal dari hewan seperti daging sapi, ikan, dan telur. Selain itu, selenium juga ditemukan dalam jumlah besar pada makanan yang berasal dari tumbuhan, seperti kacang hitam, kacang Brazil, dan biji bunga matahari. Lihat daftar lengkap makanan kaya selenium.

jumlah harian yang direkomendasikan

Jumlah selenium yang disarankan bervariasi menurut usia dan tahap kehidupan, seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut:

Umur/tahap kehidupan

Jumlah yang disarankan per hari (mcg)

Bayi dari 0 hingga 6 bulan

15 mcg

Bayi dari 7 bulan sampai 3 tahun

20 mcg

Anak-anak berusia 4 hingga 8 tahun

30 mcg

Anak muda berusia 9 hingga 13 tahun

40 mcg

Anak-anak dari usia 14 tahun dan orang dewasa

55 mcg

wanita hamil

60 mcg

wanita menyusui

70 mcg

Diet yang bervariasi dan sehat secara alami menjamin jumlah selenium yang disarankan. Konsumsi 1 kacang Brazil per hari, misalnya, sudah memenuhi anjuran harian untuk selenium.

Kapan harus mengonsumsi suplemen selenium

Penggunaan suplemen dapat diindikasikan dalam kondisi yang meningkatkan kebutuhan harian atau menurunkan penyerapan selenium, seperti penyakit Crohn, HIV, dialisis, atau menerima makanan melalui pembuluh darah.

Suplemen selenium dijual dalam bentuk kapsul atau tablet dan dapat mengandung 50 hingga 200 mcg. Dosis yang dianjurkan suplemen ini bervariasi sesuai dengan tingkat kekurangan selenium dan tujuan pengobatan. Dengan demikian, suplemen selenium hanya boleh digunakan di bawah bimbingan dokter atau ahli gizi.

defisiensi selenium

Kekurangan selenium dapat muncul dalam situasi dengan kebutuhan atau kesulitan yang lebih besar dalam menyerap mineral ini, seperti orang dengan penyakit Crohn, HIV atau sedang menjalani cuci darah, misalnya.

Kekurangan selenium dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental, rambut rontok, hipotiroidisme atau masalah jantung.

Selain itu, rendahnya jumlah mineral ini di dalam tubuh juga bisa menyebabkan penyakit Kashin-Beck, sejenis osteoarthritis, atau penyakit Keshan, penyakit yang menyebabkan gagal jantung.

kelebihan selenium

Kelebihan selenium dalam tubuh bisa terjadi dengan konsumsi makanan yang kaya mineral ini dalam jumlah besar, terutama kacang Brazil. Selain itu, mengonsumsi suplemen selenium dosis tinggi juga dapat memicu kelebihan selenium dalam tubuh.

Mengkonsumsi 1,3 mg atau lebih selenium per hari dapat menyebabkan gejala sederhana seperti kerontokan kuku dan rambut, aroma bawang putih, sakit perut, mual, muntah, diare, kelelahan atau lekas marah.

Namun, kelebihan selenium juga dapat menyebabkan gejala yang lebih serius seperti sesak napas, perubahan tiroid, serangan jantung, atau gagal ginjal.

Related Posts