Sindrom Apnea Tidur Obstruktif

Mendengkur tidak hanya melibatkan kebisingan -dengan intensitas yang lebih besar atau lebih kecil- yang dihasilkan oleh saluran pernapasan bagian atas selama tidur, tetapi dalam banyak kasus disertai dengan apnea (tidak bernafas) dengan durasi yang bervariasi. Patologi ini, yang dikenal sebagai Obstructive Sleep Apnea Syndrome , dapat membahayakan istirahat malam kita sendiri dan orang yang tidur dengan kita.

Gejala Obstructive Sleep Apnea

Beberapa gejala sindrom Obstructive Sleep Apnea adalah: mendengkur, kantuk di siang hari, faring kering di pagi hari, perasaan berlendir atau tenggorokan bersih, dan haus di malam hari. Sebaliknya, tidak adanya dengkuran praktis mengesampingkan keberadaan penyakit ini.

Penting untuk melakukan analisis pasien dengan patologi pernapasan atau kardiologis yang mendasari yang dapat diperburuk saat tidur, serta pada profesional otomotif (pilot, pengemudi, pengemudi taksi, operator alat berat dan sejenisnya), karena aktivitas profesional mereka dapat dikompromikan. Studi ini dapat dilakukan dengan menggunakan polisomnografi , yang menganalisis durasi apnea dan desaturasi oksigen yang dihasilkannya.

Penyebab Apnea Tidur Obstruktif

Penyebab paling sering, terutama pada anak-anak, adalah peningkatan ukuran amandel dan kelenjar gondok, yang dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai vegetasi .

Meski begitu, ada penyebab lain, seperti obesitas, patologi endokrinologi, kardiologi, variasi anatomi septum hidung dan turbinat, serta cavum atau langit-langit lunak, antara lain.

Pengobatan Obstructive Sleep Apnea

Spesialis dalam Otorhinolaryngology merekomendasikan:

  • Higienis-diet: penurunan berat badan, pengobatan obesitas.
  • Pembedahan: septoplasti, adenoidektomi, uvulo-palato-pharyngo-plasty (UPPP).
  • Penggunaan CPAP (tekanan udara positif terus menerus).

Related Posts