Akhiri depresi dengan pelatihan otak: keuntungan dari neurofeedback

Depresi dapat memiliki banyak konsekuensi bagi pasien, seperti isolasi sosial, kehilangan pekerjaan, putus sekolah dan bahkan bunuh diri. Faktanya, ini adalah kelainan yang mempengaruhi, menurut WHO, lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia dan, pada tahun 2020, itu bisa menjadi penyebab kecacatan nomor dua di dunia.

Merupakan hal yang biasa untuk memberikan perawatan farmakologis (antidepresan) atau psikoterapi untuk depresi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir metode baru, neurofeedback, telah mendapatkan popularitas.

Menurut WHO, depresi mempengaruhi lebih dari 300 juta orang di dunia.

Apa sebenarnya neurofeedback itu?

Untuk menjawab pertanyaan tentang apa itu neurofeedback, penting untuk mengetahui cara kerja otak terlebih dahulu. Jadi, pertama-tama kita harus menyoroti dua area di otak: lobus frontal kiri dan lobus frontal kanan. Di sebelah kiri adalah emosi atau kenangan yang menyenangkan/positif. Hak bertanggung jawab untuk memproses sensasi negatif.

Depresi dapat muncul jika lobus frontal kanan mencatat peningkatan aktivitas listrik . Ketidakseimbangan ini juga dapat terjadi di area lain, seperti insula atau hipokampus. Untuk memperbaiki asimetri ini, neurofeedback dapat digunakan. Pakar Psikologi menjelaskan bahwa teknik ini memungkinkan menangkap parameter aktivitas listrik otak dengan elektroda yang terletak di kulit kepala . Selanjutnya, catatan ini disajikan secara visual, auditori atau taktil kepada pasien, dan pasien dapat memodifikasinya sendiri.

Neurofeedback adalah pelatihan otak yang memungkinkan Anda untuk memodulasi aktivitas otak.

Apa keuntungan yang diberikan neurofeedback?

Keuntungan utama dari neurofeedback adalah bahwa itu adalah terapi yang sama sekali tidak menyakitkan bagi pasien. Selain itu, ini adalah metode terapi non-invasif, jadi tidak ada obat yang diperlukan dan pasien tidak akan memiliki efek samping. Selain itu, neurofeedback dapat menjadi teknik motivasi, karena orang tersebut meningkatkan aktivitas otaknya.

Apakah umpan balik saraf efektif?

Pada tahun 2017, sebuah penelitian dilakukan di Korea dengan 12 pasien dengan depresi yang resistan terhadap pengobatan (TRD). Mereka adalah pasien yang tidak merespon dengan baik pengobatan dengan antidepresan. Hasil penelitian menunjukkan kemanjuran terapi pada 8 pasien. Artinya, brain training merupakan teknik yang dianjurkan, terutama bila pengobatan lain belum mencapai hasil yang diharapkan, karena depresi sudah menjadi “kuat”.

Kapan sebaiknya neurofeedback diterapkan?

Neurofeedback dapat digunakan secara eksklusif atau dikombinasikan dengan perawatan lain, biasanya antidepresan atau psikoterapi. Namun, spesialislah yang harus menentukan apakah cocok atau tidak untuk memerangi depresi, tergantung pada keadaan pasien.

Related Posts