Perbedaan Utama – Altruisme vs Perilaku Prososial
Karena altruisme dan perilaku prososial adalah dua konsep dalam psikologi yang saling terkait erat, banyak orang merasa sulit untuk membedakannya. Menurut psikolog, kedua istilah ini terkait dengan membantu orang lain yang membutuhkan, dengan faktor demarkasi yang sangat signifikan, yang melibatkan pikiran. Perbedaan yang menonjol antara altruisme dan perilaku prososial adalah perilaku prososial adalah istilah yang lebih luas untuk merujuk pada perilaku yang dimaksudkan untuk membantu orang lain dan altruisme adalah bentuk perilaku prososial.
Yang perlu anda ketahui tentang Perilaku Prososial?
Perilaku prososial dikenal sebagai sifat membantu individu; orang dengan perilaku prososial membantu mereka yang mencari dukungan, dengan atau tanpa biaya apapun. Ini adalah tindakan yang sangat positif dan konstruktif yang juga disebut sebagai kebalikan dari perilaku antisosial. Sebagai contoh, tindakan membantu pengemis di jalan dengan memberinya makanan dan pakaian dianggap sebagai cara perilaku prososial. Namun, tindakan ini dapat terjadi karena perasaan tidak mementingkan diri sendiri yang murni dan sejati atau karena motif egois dan tuntutan internal lainnya.
Sebagai contoh, psikolog yang memberikan terapi konseling dikenal kaya dengan empati dan kepedulian yang luar biasa terhadap pasien mereka yang membutuhkan bantuan. Tidak diragukan lagi, mereka menggunakan pengetahuan teoretis penuh, cara terapi praktis, dan upaya untuk membantu pasien ini. Namun, di akhir sesi ini, mereka membebankan sejumlah uang untuk waktu dan tenaga mereka. Inilah sebenarnya perilaku prososial, di mana kedua pihak yang terlibat mendapatkan keuntungan di penghujung hari.
Seleksi kerabat adalah salah satu teori yang diusulkan oleh psikolog evolusioner untuk menjelaskan mengapa orang terlibat dalam pola perilaku prososial. Menurut teori ini, kita sering cenderung membantu orang-orang yang terkait dengan kita untuk menjaga keberlanjutan susunan genetik untuk masa depan. Norma timbal balik , yang merupakan teori lain yang dikemukakan, menjelaskan bahwa orang mempraktikkan langkah-langkah membantu orang lain ini dengan satu-satunya harapan untuk mendapatkannya kembali suatu hari ketika mereka juga membutuhkan bantuan. Namun, ada beberapa jenis perilaku prososial, dan Altruisme adalah salah satunya.
Yang perlu anda ketahui tentang Altruisme?
Altruisme adalah bentuk perilaku prososial, yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang membantu seseorang tanpa niat untuk mendapatkan imbalan internal atau eksternal sebagai balasannya. Beberapa psikolog menyarankan bahwa altruisme adalah motivasi utama untuk perilaku prososial. Orang-orang ini akan sering membantu orang lain yang lemah secara fisik, sosial, atau psikologis. Ini benar-benar bentuk perilaku prososial yang paling murni dan tidak mementingkan diri sendiri. Beberapa orang meragukan apakah realistis untuk memiliki tipe kepribadian seperti itu dengan karakteristik yang sangat membantu. Tapi, bukti sejarah membuktikan bahwa sudah banyak orang yang mempertaruhkan nyawanya dengan tujuan menyelamatkan nyawa di masa perang.
Perbedaan Antara Altruisme dan Perilaku Prososial
Bermanfaat
Perilaku Prososial: Perilaku prososial adalah tindakan yang dilakukan untuk membantu seseorang yang membutuhkan, dengan maksud imbalan internal atau eksternal .
Altruisme: Orang dengan altruisme, tidak akan pernah menuntut imbalan apa pun atas apa yang mereka lakukan untuk orang lain dan menempatkan seluruh diri mereka dalam perbaikan dan kesejahteraan umat manusia tanpa biaya.
Keegoisan vs ketidakegoisan
Perilaku Prososial: Keegoisan mungkin terlibat dalam perilaku prososial.
Altruisme: Altruisme selalu dikaitkan dengan tidak mementingkan diri sendiri.
Gambar Courtesy:
“Membantu para tunawisma” oleh Ed Yourdon dari New York City, AS – Diunggah oleh Gary Dee (CC BY-SA 2.0) melalui Commons Wikimedia
“Belisaire demandant l’aumone Jacques-Louis David” – Karya sendiri, Remi Jouan, 2007-03, (Domain Publik) melalui Commons Wikimedia
